bagian 9

1.7K 83 5
                                    

Tidak ada hak cemburu
Karena status menjadi alasanya

S

ungguh pemandangan yang sangat menggerogoti hatinya bagaimana tidak Daffa melihat di depan matanya kekasihnya ehhh lebih tepatnya mantannya kini sedang berbincang dengan seseorang yang mengakibatkan hubunganya berakhir.

Dalam hati tadi Daffa sudah bahagia karena akan setengah hari full besama Caca namun kenyataanya nol
Daffa dan Caca bertemu angin Topan saat mereka sedang makan.

Dengan tampang tanpa dosanya Topan menghampiri mereka dan kini sedang asik berbincang dengan Caca,apakah dirinya tidak  terilhat di depannya.

Memang status mantan itu tercampakkan miris bro..

Caca cekikikan dengan gaya bicara dan entah cerita apa yang angin Topan katakan Daffa sama sekali tidak berniat mendengarkannya.

"khemmm seret ni leher"ucapnya dengan seringai Topan menyodorkan minuman padanya  langsung aja Daffa mencengkram tangannya sendiri kuat kuat

"nih minum bro oh ya gue mau ajak Caca pergi ya "ucapnya santai membuat Caca kikuk sendiri di hadapkan pada dua pria sekaligus... satu adalah mantan dan satunya PHO Caca menggigit bibir bawahnya bingung apa yang harus di lakukanya.

"gak boleh"jawab Daffa cepat

"loh kenapa "tanya Caca reflesk membuat Daffa menatapnya kesal

"iya kenapa si Daff lagain lo gak berhak larang Caca doang kan ya secara status kalian itu mantan"jawab Topan dengan songongnya membuat darah Daffa semakin mendidih dibuatnya.

"iya gue sadar kok gue gak ada berhak apa apalagi sama caca terserah lo seakarang"ucap Daffa mengambil uang di dompetnya langsung menaruhnya di meja tanpa kata kata Daffa berdiri dan meninggalkan mereka dengan emosi yang memuncak sementara Caca merasa hatinya tak karuan dan fix angin Topan terlihat begitu bahagia terlihat dari senyumnya dan langsung menggenggam tangan Caca mengajaknya pergi entah kenapa Caca tidak menolak gandengan Topan mungkin efek otaknya belum bekerja dengan baik paska Daffa meninggalkannya begitu saja.

Topan mengajaknya ke toko buku  dengan sangat malas Caca memilih milih buku yang ada mendadak moodnya buruk tanpa Daffa bersamanya.

Topan dengan banyak cara membuat Caca harus bersikap biasa saja tanpa menunjukan wajah murungnya di depannya itu.

Sementara di lain tempat Daffa mengajak Alex dan Naomy bertemu lebih tepatnya Daffa mengganggu kencan Axel dan Naomy membuat naomy menatapnya malas.

"kenapa bro"tanya Axel

"auu ahh pusing gue"jawab Daffa

"gara gara Caca kan"sahut Naomy

"gue lagi jalan ehh ketemu angin Topan dengan watadosnya dia ngobrol sama Caca gue gak di anggap ehh terus ajak Caca pergi"curhat Daffa

"setan emang si angin topan emang ya namanya pas banget angin topan tuh ngegusur apa yang ada di depannya"jawab Naomy kesal jika mendengar ..si angin topan itu  mendengarnya julukan dari Daffa langsung katanya si spesial pake kesel pake marah pake dendam.memang dulu Naomy mendukung Topan dengan Caca namon setelah Axel memberitahu semuanya Naomy langsung pindah haluan.

"apa gue salah kalau gue gak ngebolehin Caca tapi yang bikin gue kesel Caca mau aja di ajak sama dia dia gak ngehargain perasaan gue banget si meskipun status kita emang yaaa kalian tahu"ucap Daffa lagi

"yaudah tenang aja lo Daf masalah Caca nanti jadi masalah kita lo santai aja dan lanjutin apa rencana lo sama karin aja ... "ucap Axel diangguki oleh Naomy

"tau ahh "ucapnya menyerobot jus di depan Axel membuat Axel menggelengkan kepalanya

"kesel si kesel Daff tapi itu minuman gue lo srobot aja pesen sendiri sana"ucap Axel

"males gue"jawabnya

"najiss banget muka lo hahah kalau gue foto gue kirim ke Caca gimana ya"ledek Naomy

"lo ngajak ribut apa gimana sih nom"tanya Daffa dengan malas Naomy menjawab dengan mengedihkan bahunya dengan wajah songongnya.

Tubuhnya memang bersama Topan tapi hatinya sudah menjadi pemilik Daffa seutuhnya Topan megajaknya nonton di bioskop dengan malasnya Caca mengikutinya tidak mungkin menolaknya caca merasa tidak enak padanya.

Setelah film tersebut usai Caca langsung meminta pulang dengan sedang hati Topan mengantarkanya sampai depan rumah dan terlihat sang bunda sudah berdiri di depan pintu dengan melipatkan tanganya di dada menatap lelaki yang bersama Caca dengan tatapan penuh selidik melihatnya dari atas sampai bawah

Topan menyalami bunda Caca dengan sopan sedangkan Caca masih diam sudah pasti bundanya akan mengintrogasinya.

"loh calon mantu bunda mana Ca bukanya tadi bilang mau kerumah dia kok kamu bisa pulang sama dia"tanya bunda benarkan apa yang Caca pikirkan dalam hati pasti di introgasi

"iya Daffa pulang bun ada acara"ucapnya

"yaudah coba nanti bunda telfon bunda gak percaya sama kamu"ucanya langsung masuk begitu saja membuat Topan merasa canggung dan akhirnya memutuskan untuk pulang sementara Caca mentapanya tidak enak hati.

Caca langsung masuk kamar dan merebahkan badannya di ranjang melihat ponselnya tidak ada satupun pesan atau telfon dari Daffa.
Caca menghembuskan nafasnya merasa tidak enak dengan Daffa.

Caca
Sorry Daff soal tadi

Daffa
Iya

Caca
Kamu marah ...?

Daffa
Gak ...untuk apa aku marah ..??Topan bener aku gak ada hak untuk apapun tentang kamu

Caca
Daff gak gitu aku tadi cuma bingung

Daffa
Aku paham kok ca gak papa kalo misalnya kamu emang udah nyaman sama dia

Caca
Maksud kamu apa si Daff...?

Daffa
Gak papa yaudah aku mau tidur dulu ya

Caca
Ok selamat malam

Caca merasa aneh Daffa cuek padanya apa seperti ini rasanya dicuekki, bagaimana dirinya bisa nyaman dengan Topan sedangkan pikiran dan hatinya saja masih tertuju dengan daffa semua bagaiman bisa Daffa mengatakan hal itu padahal baru saja kemaren malam mereka baikan eh sekarang seperti ini.

Apa tidak bisa status mantan itu damai damai saja tanpa ada konflik Caca membanting ponselnya di ranjang merasa begitu gelisah dengan  perasaanya apalagi sikap cuek Daffa padanya sungguh terasa sangat aneh baginya.

Sementara Daffa terlihat sangat kacau bagaiman tidak rambut yang acak acakan juga mata yang tidak bisa terpejam membuat matanya terlihat menakutkan entah apa yang ada dalam pikiranya hingga membuat dirinya uring uringan seperti itu tentu saja salah satu dalam pikiranya adalah perasaanya pada Caca mantan terindahnya.

Jika Daffa mengingat kembali saat bersama dengan Caca ,Daffa merasakan bodoh sekali pada dirinya padahal dirinya selama ini selau bahagia bersama Cacanya terlalu banyak kisah yang sudah mereka ukir bersama dalam waktu satu tahun lalu satu tahu dengan cerita yang tidak akan pernah di lupakanya.

"aku gak tahu ca gimana aku nantinya jika bener benar kehilangan kamu jika benar kamu lebih nyaman dengan pria lain bukan aku ,aku gak tahu Ca selanjutnya aku seperti apa"ucapnya pelan sambil menatap foto bersama caca di wallpaper ponselnya.

Memang hal yang lebih menyakitkan daripada cinta di tolak itu
Melihat mantan bersama yang lain dan terlihat bahagia
Sedangkan kita masih sibuk mengingat apa yang pernah terjadi

Jangan  lupa vote dan comment

Sorry kalau part ini gajelas gak dapet fellnya karen mood aku lagi jungkir balik hehhee

MANTAN TERINDAH ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang