bagian 20

1.9K 72 2
                                    

"Satu kebahagiaan yang aku dapatkan kembali yaitu bersamamu merangkai ulang kisah kita yang pernah kita ukir"

Caca menatap Daffa horor sedangkan Daffa justru malah bingung di buatnya ,sementara sang mama sudah pergi ke kemarnya sejak tadi.

"kenapa si kamu lihatin aku kaya gitu kangen ya sini peluk lagi"ucap Daffa sambil merentangkan tangannya

"kenapa kamu gak mau terapi lagi kamu gak mau sembuh emang kamu mau duduk terus kaya gitu"tanya Caca  sedangkan Daffa malah tersenyum tanpa dosa ke arahnya

"bukan gak mau sayang cuma kan waktu itu aku sudah gak punya alasan lagi untuk kembali seperti awal jadi untuk apa"jawabnya santai

"alasanya apa emang"tanya Caca

"kamu"jawab Daffa enteng sontak Caca merasa perasaanya sedikit menghangat karena dirinya masih dijadikan Daffa alasan untuk sembuh

"aku gak mau tahu lagi pokoknya kamu harus terapi lagi biar cepet sembuh ,emang kamu rela kalo aku jalan malah sama yang lain kan kamu gak mungkin kemana mana pakai kursi roda"ucap Caca Sengaja memanas manasi Daffa ,langsung Daffa menatap Caca tak suka mendengar ucapan Caca yang mengatakan dirinya akan jalan dengan yang lain itu

"oke aku mau terapi lagi tapi kamu harus nemenin aku ,sampai aku sembuh gimana"tawar Daffa  membuat Caca menghembuskan nafasnya pelan kata Daffa sampai sembuh sedangkan Caca hanya libur selama satu minggu saja

"oke ,ehh tapi kan aku libur satu minggu doang gimana mau nemenin kamu sampai sembuh"ucap Caca

"ya aku janji akan berusaha lebih lagi biar satu minggu ini aku sembuh dan kita pulang bareng"jawab Daffa cepat membuat Caca tersenyum senang

"ok sayangku"ucap Caca sambil menarik gemas pipi Daffa sekarang justru terbalik Caca yang lebih sering mencubit pipi Daffa

  Sang mama menghampiri mereka sambil menenteng tas perginya lalu mengajak Daffa dan Caca pergi langsung jujur hal tersebut membuat keduanya nampak bingung,namun setelah menjelaskan pada mereka akhirnya mereka mengerti Daffa tentu saja sangat bersemangat karena kini kedua wanita yang begitu  berarti dalam hidupnya tengah bersamanya.

Caca menghembuskan nafasnya sedikit malas dirinya masuk ke dalam ruangan dokter yang sempat Daffa sebut waktu itu dokter Nada, Caca menatapnya tak berkedip Caca akui dokter Nada memanglah cantik namun Daffa hanyalah miliknya Caca tidak akan membiarkan Daffa tertarik apalagi jatuh cinta dengan dokter itu.

"selamat siang dokter apa kabar"sapa mama Daffa ramah

"wah baik ,saya senang akhirnya Daffa mau terapi lagi"ucap dokter tersebut dengan terus memandang Daffa membuat Caca yang menyadarinya menjadi kesal

"oh ya dok kenalin dia calon istri saya"ucap Daffa tiba tiba membuat mamanya dan caca terkejut dengan apa yang Daffa katakan

"hai saya Nada"sapa dokter Nada sambil mengulurkan tanganya pada Caca

"Caca dok"jawab Caca menjabat tangan dokter Nada dengan senyum yang sedikit di paksanya

  Daffa dengan semangat mendengarkan perintah dokter Nada dengan baik dan mulai berjalan dengan tongkat di tangannya sedikit demi sedikit Daffa bisa berjalan namun ketika kakinya mulai terasa nyeri dan sakit Daffa langsung duduk tidak ingin terlalu memaksa karena akan berpengaruh buruk bagi pemulihan tulang di kakinya.

"jangan terlalu di paksa Daff"ucap Caca menghampirinya saat Daffa baru saja duduk karena kakinya mulai tak sanggup menopang berat badannya

"aku cuma pengen cepet sembuh sayang"jawabnya membuat Caca tersenyum di lain sisi dokter Nada menatapnya miris mengetahui Daffa begitu mesra dengan Caca jujur dokter Nada memiliki perasaan lebih dari sekedar dokter dan pasien pada Daffa ,sungguh dokter Nada akui pesona Daffa tidak dapat di elaknya.

"pantes semangat dokternya cantik"sindir Caca lirih

"gak kok biasa aja cantikan juga kamu"jawab Daffa

"alah gombal mu receh kang"ucap Caca langsung saja Daffa mengacak rambut caca dengan gemas membuat sang mama berdehem sedangkan Caca hanya malu melihatnya  mama Daffa dan dokter Nada tengah menatapnya

"kalau sudah mendingan bisa dilanjut lagi terapinya"ucap dokter Nada langsung di angguki oleh Daffa

Daffa lagi lagi berusaha berjalan meskipun dengan tongkat namun  perlahan Daffa berhasil melangkah hingga ke ujung membuat mereka tersenyum melihatnya.

****

Aku pernah ragu dengan perasaan yang seakan terus menarik untuk selalu dekat dengannya namun kali ini aku juga percaya kata pepatah jika perasaan tidak pernah salah yang salah adalah bagaimna seseorang itu mengartikan perasaanya itu.

Sekuat papaun menolak perasaan dia akan tetap tumbuh dan berkembang di dalam hati sekalipun berusaha untuk mengabaikannya.

Daffa teramat sangat bahagia mendapati dirinya dan Caca kini sudah kembali lagi menjalin kasih yang sempat  terentikan akhirnya mereka merangkai kisah untuk menuju lebih lagi.

"kenapa si liatin aku mulu ada yang aneh sama muka aku..?"tanya Caca bingung sedari pulang terapi Daffa tak henti hentinya memandangnya jujur hal seperti itu membuatnya risih juga malu sekaligus

"kok kamu makin cantik si kaya udah lamaaaa banget gak ketemu kamu"ucap Daffa

"alag gombalmu recehan mas wes biasa"ucap Caca dengan bahasa jawa dan di buat medok seperti orang jawa pada umumnya hal itu langsung membuat Daffa terbahak bahak mendengarnya

"kamu sejak kapan dekat sama orang jawa sampai bisa bahasa jawa gitu medok lagi"tanya Daffa jahil

"sejak saat pertama melihat senyumannya hati bergetar getar ini kah pertanda"ucap Caca malah dengan lirik lagu meskipun Caca tidak pandai dalam hal bernyanyi namun suara Caca tidaklah buruk Daffa akui yang mendengarnya suara Caca bagus

"itu ngode minta dinyanyiin apa kamu ngungkapin perasaan kamu ke aku sih"ledek Daffa langsung saja Caca tersenyum menahan kesalnya

"dua duanya mungkin"jawab Caca

"sayang ambilin gitar di kamar aku dong katanya mau di nyanyiin"ucap Daffa

"serius mau nyanyiin"tanya Caca meyakinkan

"aku selalu serius sama kamu loh kamu minta nikahin sekarang juga aku langsung kabulin"ucap Daffa langsung saja Caca menjambak rambut Daffa sambil berlalu meninggalkannya menuju kamar Daffa mengambil gitar yang Daffa minta.
Sementara Daffa justru senang sangat senang bahkan bisa kembali bersama Caca juga bisa lagi meledeknya.

Caca datang membawakan gitar yang Daffa minta dan langsung duduk di samping Daffa

Jreng jreng

Pernah ku lihat lukisan cantik
Tujuh bidadari dari langit
Namun saat kulihat dirimu
Cantikmu mengalahkan semua

Pernah ku baca puisi raja
Syairnya indah getarkan rasa
Namun saat namamu di sebut ku tergetar jiwa penuh rasa
Tuhan yang berikan rasa cinta rasa kasih sayang

Buat apalah susah cari kesana kesini
Sudah di depan mata kamulah takdirku
Tuhan ciptakan aku
Tuhan ciptakan kamu
Kita berdua diijinkan bersama dan bersatu selamanya

Seperti embun mengerti pagi
Seperti ombak paham samudra
Kita yang beda tlah disatukan dengan kekuatan cunta kasih
Jadilah kisah ini abadi kamulah takdirku

Sebuah lagu dari Raffi ahmad dan Nagita slavina (kamulah takdirku) Daffa nyanyikam dengan begitu bagus juga terlihat sangat mengkhayati setiap lirik yang sangat berarti itu.
Jujur dengan lagu itu Daffa berdoa dalam hatinya jika cacalah yang kelak akan menjadi saksi susah senangnya Daffa menjadi pendampingnya kelak.

Caca tersenyum mendengarkan Daffa bernyanyi meskipun Caca bukan pertama kali mendengar lagu tersebut namun baginya inilah pertama kali sebuah lagu yang Daffa nyanyikan langsung menyentuh hatinya.


Maafkan typo bertebaran

Beper gak sama part ini...?

Jangan lupa vote dan comment




MANTAN TERINDAH ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang