Jantung ini berdetak kencang seperti saat pertama kali kita di pertemukanCaca menghembuskan nafasnya berkali kali jantungnya juga berdetak kencang jujur dirinya merasa gugup akan bertemu mantan yang baginya terindah sekaligus terkampret itu bagaimana Caca tidak bilang kampret setiap saat karena Daffa selalu saja memporah porandahkan hatinya begitu saja sekuat apapun Caca berusaha tidak goyah pada pendirianya namun perasaanya justru tidak bisa di ajaknya bersahabat perasaanya selalu berteriak memanggil nama Daffa kadang Caca malah memukul kepalanya sendiri yang kadang suka membuka kenangan kenanganya bersama Daffa.
Ceklek
Pintu apartemen terbuka menampilkan sosok wanita setengah baya menatapnya tersenyum lalu memeluk Caca siapa lagi jika bukan mama Daffa.
"sayang apa kabar mama kangen banget sama kamu apalagi anak mama deh"ucap mam Daffa beruntun membuat Caca menggaruk tengkuknya tak gatal merasa canggung
"oh ya mama lupa duduk dulu mama ambilkan minum ya Daffa masih semedi di kamarnya soalnya"ucap mama Daffa lagi
"gak usah repot repot ma nanti Caca ambil sendiri"ucap Caca sedangkan mama Daffa hanya tersenyum sambil membawa jus jambu juga beberapa cemilan untuk caca ,akhirnya mereka bercerita apalagi mama Daffa bercerita semua tentang Daffa hingga soal dokter yang mamanya jelas tak suka padanya ,hingga Daffa yang menolak lagi untuk terapi dan alasanya semua yang mama Daffa katakan membuat Caca tersenyum tipis sepertinya perasaan mereka benar benar masih saling mengharapkan satu sama lain.
Setelah bercerita panjang lebar mama Daffa menyuruh Caca membersihkan dirinya juga istirahat dan juga mengatakan pada Caca akan pergi untuk mengurus terapi lanjutan Daffa.
Caca baru saja selesai mandi dan keluar kamar dengan handuk menggulung rambut indahnya tak sengaja berpapasan dengan Daffa saat Daffa baru keluar dari kamarnya mereka sama sama diam dan saling memandang hingga Daffa mecahkan keheningan.
"ehh kamu udah lama datengnya"tanya Daffa
"udah"jawab Caca singkat
"kok gak kasih tau aku sih kamu apa mama kalo kamu dateng"ucap Daffa menatap Caca
"emang perlu"ucap Caca melenggang pergi dan duduk di sofa sedangkan Daffa malah menatapnya bingung sudah menduga pasti Cacanya itu masih marah padanya.
Daffa menghampiri Caca dengan kursi rodanya membuat Caca menatapnya iba padanya
"jangan liatin aku ,aku tau kok ganteng"ucap Daffa
"Terlalu PD deh"elak Caca jujur caca membenarkan apa yang Daffa katakan itu adalah fakta Daffa memang tampan namun ingat selain tampan dia juga menyebalkan
Kenapa adanya status mantan membuat dia lebih cantik
Bukanya meladeni jawaban Caca ,Daffa justru menatap Caca penuh arti sedangkan Caca yang merasa Daffa menatapnya langsung saja salah tingkah dan pura pura memainkan ponselnya.
"Kenapa si liatin mulu gak tau apa ini jantung udah pada demo"batinnya
Semakin lama Daffa malah terenyum melihat Caca membuatnya ingin duduk di sofa ,dengan sedikit kesusahan Daffa mengangkat badannya ke sofa namun karena kurang hati hati kakinya sedikit tersangkut tempat pijakan di kursi rodanya itu hingga jatuh begitu saja membuat Caca yang sibuk dengan ponselnya langsung mengalihkan pandanganya pada Daffa ,Caca terkejut bukan main dan langsung saja menghampirinya
"ya ampun Daff lo gak papa" ucap Caca panik sambil membantu Daffa duduk di sofa
"gak papa kok makasih ya"ucap Daffa diangguki olehnya
Saat Caca berdiri dan akan mengambil ponselnya Daffa langsung menarik tangan Caca hingga duduk tepat di samping Daffa kini Caca menatapnya bingung
"kenapa"tanya Caca bingung sedangkan jantungnya tidak perlu di pertanyakan lagi apalagi Daffa menatapnya begitu intens tiba tiba juga Daffa menggenggam tangan Caca dua duanya.
"Ca aku mau ngomong serius sama kamu"ucap Daffa
"duh kok gue deg degan banget sih bunda tolongin caca"batin caca berseru
"Ca jujur semua yang aku katakan sama kamu waktu itu aku nyesel aku terlalu cemburu aku minta maaf udah terlalu sering nyakitin kamu tapi jujur dari hati aku yang paling dalam dan sejak kita memulai saat itu ,aku sayang banget sama kamu sampai saat ini ,Aku tau aku salah udah putusin kamu saat itu dan aku merasa menjadi cowok paling bodoh ,aku tersiksa dengan kita seperti ini mau cemburu gak berhak mau marah status kita cuma mantan aku bener bener bingung Ca ,sekuat apapun aku berusah gak peduli atau bahkan lupain kamu aku bener bener gak bisa Ca ,maafin aku untuk semuanya ya"ucap Daffa panjang lebar sedangkan Caca hanya tersenyum jujur lidahnya terasa kelu untuk sekedar menjawab ucapan Daffa
"aku kangen banget sama kamu semua yang ada di diri kamu semuanya, aku sayang banget sama kamu ,kamu mau gak Ca.......... kita memulai semuanya kembali membuka lembaran baru dan mengubur semua kenangan pahit yang aku kasih buat kamu"ucap Daffa ,Caca tertegun mendengar kalimat yang sangat ingin dirinya dengar ucapan serius dari Daffa seperti tadi ,namun jujur dalam hatinya Caca begitu bahagia ternyata perasaanya tidak bertepuk sebelah tangan Caca langsung berhambur ke pelukan Daffa membuat Daffa kaget dengan hal itu.
Jujir ini adalah pelukam yang caca rindukan wangi khas badan pemilik hatinya yang sangat maskulin dan dada bidangnya yang sangat nyaman untuknya bersender tak terasa hingga Caca meneteskan air matanya karena sangat bahagia sekaligus terharu dengan apa yang Daffa ucapkan.
"kamu mau"tanya Daffa melepaskan pelukanya sambil Menatap Caca intens Caca langsung saja mengangguk tanpa ragu dirinya tidak akan membiarkan egonya membuatnya tersiksa lagi ,sontak saja Daffa kembali memeluknya erat seolah tak ingin melepaskanya jujur inilah saat saat yang keduanya tunggu dua hati yang kembali menyatu.
Daffa terus menatap Caca setelah melepaskan pelukanya itu kini Caca bersender di bahunya sedangkan Daffa menggenggam tangan Caca sesekali mengelusnya.
"tapi kamu gak papa aku kaya gini gak bisa jalan kamu gak malu kan"tanya Daffa
"kalau aku sayang cuma karena fisik kamu pasti kamu udah liat aku sekarang lagi jalan seneng seneng sama cowok baru Daffa tapi faktanya kamu tau kan maksud aku ,aku gak pernah mandang fisik kamu aku sayang kamu tulus"ucap Caca membuat Daffa gemas langsung mencubit pipi Caca dengan kencang membuatnya mengaduh kesakitan dan Caca dengan keras menepuk tangan Daffa untuk melepaskannya sedangkan Daffa justru tertawa melihta pipi Caca kini sangat merah namun membuat Daffa gemas hingga reflek Daffa mencium pipi kirinya membuat Caca melotot dan memukul mukul bahu Daffa kesal
"ihhh apaan si udah main cubit cubit pipi aku terus cium cium enak banget ihh ni rasain"ucap Caca sambil menarik hidung mancung Daffa dengan kencang pula membuat Daffa terkekeh bukanya kesakitan karena sebal Daffa tidak merintih sakit Caca langsung melepasnya hingga suara pintu terbuka membuat mereka saling menatap bingung dan duduk kembali dengan benar seolah tidak terjadi apa apa padahal tadi sudah seperti tom and jerry yang saling menjahili satu sama lain.
"ehh kok mama bau bau sesuatu ya"ucap sang mama saaat masuk ke apartemen dan melihat Daffa dan Caca tempak duduk bersama dengan raut wajah yang berbeda terlihat lebih bahagia
"bau kentut Caca ya ma"tanya Daffa langsung saja Caca tak terima dengan yang Daffa ucapkan dan memukul lengan Daffa langsung
"enak aja aku gak kentut tau"jawab Caca
Sang mama tertawa melihat mereka seperti itu dan menatap mereka intens Daffa diam dengan santai saat mata mamanya menatapnya penuh arti sedangkan Caca tersenyum kikuk hal tersebut langsung saja bisa mama Daffa simpulkan jika anak dan calon menantunya itu sudah baikan.
Maafkan typo bertebaran yaa
Cieee udah balikan..
Ehh btw ada yang punya mantan model daffa gak nih..?
Jangan lupa vote dan comment
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN TERINDAH ( Lengkap)
Teen Fiction"karena yang terindah gak akan pernah jadi mantan" datang kembali seolah olah dia tidak pernah melakukan kesalahan dengan seenaknya ngelakuin hal yang dulu pernah di lakuin saat masih bersama seolah mengingatkan akan masalalu . . .