bagian 26

1.4K 61 1
                                    

Maafkan typo bertebaran


Follow dan vote guys jangan lupa
Baca juga cerita baru ku
(my teacher is my husband ya)
😘😘

2 bulan kemudian

Waktu terasa sangat cepat dua bulan sudah semua persiapan pernikahan Daffa dan Caca di lakukan semua sudah mencapai 80% saja dan tinggal sekitar tiga minggu lagi sampai hari H.
Skripsi Daffa pun selesai dengan sidang pula Daffa juga tinggal menunggu wisuda saja meskipun Daffa tidak mendapat nilai terbaik tapi setidaknya Daffa masuk sepuluh besar hebat bukan ,tentu saja semua yang Daffa lakukan bukanlah hal yang mudah di tengah kesibukkanya harus mengurus ini dan itu hingga jatuh sakit untungnya Caca tidak sampai jatuh seperti dirinya semua juga karena  Daffa yang selalu memantau Caca dari makanan dan kegiatan lainya.

"kamu beneran mau ikut acara itu Ca ,jauh lo"tanya Daffa memastikan Caca yang akan mengikuti acara kampusnya ke luar kota selama dua hari entah kenapa perasaan Daffa seperti ada yang mengganjal.

"iya jadi ,kamu kenapa si dari kemarin nanyain itu terus"tanya Caca bingung dengan sifat Daffa sedari tadi

"kamu gak usah ikut ya please"ucap Daffa memohon

"gak bisa Daffa sayang "jawab Caca kekeh
Akhirnya Daffa menghembuskan nafasnya pasrah jujur Daffa tidak tenang Daffa hanya berdoa di dalam hatinya semoga tidak akan terjadi apa apa untuk mereka semua.

Daffa terus menatap Caca yang tengah menyiapkan keperluanya untuk pergi tak lama bundanya datang sambil menatap Caca entah kenapa bundanya merasa tidak tenang tanpa sadar apa yang Daffa dan bundanya Caca rasakan sama.

"Ca bunda kok jadi gak tenang ya kamu mau pergi"ucap bundanya

"ihh kalian kenapa si gak Daffa gak bunda gak tenang kenapa si orang Caca juga perginya rame rame kan"jawab caca mencoba  menenangkan mereka

"iya Ca bunda tau tapi bunda merasa gak enak aja kamu batalin aja ya"ucap bunda

"gak bunda kalian kompak banget si kemarin ngijinin sekarang kok gak boleh si ini tinggal berapa jam lagi padahal"jawab Caca santai

Bunda dan Daffa hanya saling memandang mengisyaratkan kekhawatiran bundanya menggeleng tidak tahu bagaimana mencegah Caca karena sebenarnya firasat seorang ibu tidak pernah salah tapi semoga firasatnya kali ini salah.

****

  Daffa tidak bisa mengantar Caca pergi akhirnya Caca menggunakan taxi karena supir sedang di pake mengantar Kiki bimbingan belajar  di sekolahnya.
Caca tersenyum memeluk bundanya seraya berpamitan.
Tak lama taxi pergi membawa Caca , sang bunda langsung berdoa semoga putrinya itu di lindungi olehNYA.

Daffa sedari tadi terus menanyakan Caca ini itu membuat Caca mendengus kesal sang supir membawa taxinya dengan sedikit cepat sebelum macet.

Caca masih fokus pada ponselnya tiba tiba sang supir berteriak.

Allahuakbar ada mobil mbak

Mata caca mendongak melihat ke arah depan
Belum sempat berucap tiba tiba

Brakk

Bunyi hantaman dua kendaran terdengar nyaring bahkan taxi yang Caca tumpangi terguling beberapa kali.
Tak lama orang mengerumuni dan mobil polisi juga ambulance datang.
Orang orang melihat begitu miris 3 korban yang sudah berlumuran darah dua korban dari mobil yang terguling dan yang satunya korban dengan mobil menabrak pohon.
Mereka dengan cepat di larikan ke rumah sakit terdekat.

Duarr

Bundanya Caca tak sengaja menyenggol piring di sampingnya perasaanya kali ini benar benar tak enak dirinya merasa telah terjadi sesuatu.

MANTAN TERINDAH ( Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang