5. Mulutmu Harimaumu

52K 5K 133
                                    




Vote komennya yaa jangan lupa.. 😊

Seminggu setelah interview terakhir yang sangat mengesankan (re:memalukan) kemarin, aku mendapat telpon lagi dari HRD perusahaan itu, yang pastinya bukan Darren yang menghubungiku. Aku diminta untuk datang kembali dan melakukan interview dengan Usernya langsung.

Dan tibalah pagi ini, jam tujuh lebih lima puluh menit aku sudah menginjakkan kaki di gedung bertingkat yang sudah ramai oleh para pegawai hilir mudik berlalu lalang di sekitarku. Sebenarnya aku yang datang terlalu cepat dari jadwal, yaitu pukul sembilan. Daripada bete nunggu di atas lebih baik melipir ke Starbucks dulu untuk sarapan sambil mempersiapkan mental untuk menghadapi User yang katanya tegas.

"Mbak Galexia, nanti kalau bisa jangan sampai telat ya karna yang mau interview mbak nanti ini orangnya tegas banget dan perfeksionis. Good luck ya." ucap staf HRD yang kemarin menelponku.

Tumben juga sih ada yang mengingatkan seperti itu, dimana aku bahkan belum pernah mendapati ada pihak perusahaan yang bersikap seperti itu padaku. Tapi, mengingat ucapannya itu membuatku membayangkan akan seperti apa calon bosku itu nanti. Sepertinya cukup menyeramkan.

Aku memfokuskan diri pada teh dan kue yang berada di atas meja, tak mau terlalu dibawa panik. Kan sayang makanan dan minuman ini kalau sampe aku tidak nafsu makan gara-gara grogi. Aku mengambil ponsel dari dalam tas dan mengetikkan sesuatu kepada sahabatku Lala.

Xia Andro : Cong, lagi ngapain lo? Udah di kantor apa masih di jalan? Btw, doain gue ye mudah-mudahan interview hari ini lancar.

Chat sudah kukirim lebih dari sepuluh menit yang lalu namun belum ada tanda-tanda dibaca sama sekali oleh Lala, ah mungkin dia lagi di jalan kali.

Tapi gue butuh dukungan moril nih! batinku sambil menggigit croissant. Demi mengusir kegugupan, aku kemudian berselancar saja di dunia maya, membuka akun Instagram lalu memposting foto sarapan yang tadi sempat aku ambil gambarnya dan mentag lokasi gedung. Orang Indonesia banget kan, sebelum makan bukannya berdoa malah fotoin makanan. Hahaha.

Ting!

Ada notifikasi pesan masuk. Dari nomor tak dikenal. Siapa ya?

081212345678 : Semangat ya interviewnya! 💪 😊

"Siapa nih?" Aku mengklik foto profil orang itu tapi tak ada tanda-tanda siapa pemilik nomor itu, hanya foto speedometer mobil saja.

Xia Andro : Makasih, tapi sorry ini siapa ya?

081212345678 : Kasih tau nggak ya.. 😉

"Isshhh... Siapa sih nih orang sok-sok misterius, nggak jelas." decakku kesal, lalu mengabaikan pesan terakhir orang itu yang hanya kubaca saja dan kembali tenggelam dalam dunia sosmed.

Beberapa menit kemudian ada lagi pesan masuk, masih dari nomor itu juga.

081212345678 : Kok cuma dibaca doang? Marah ya?

"Iihh... siapa sih nih orang?" aku mendesah keras saking sebalnya tapi tetap saja kubalas pesan orang itu.

Xia Andro : Maaf ya tapi saya nggak kenal kamu, jadi kalau kamu nggak mau ngasih tau siapa kamu jangan harap saya bales lagi pesan kamu.

Aku mengetik dengan penuh emosi, langsung saja kukirim isi pesan yang panjang itu. Memang hal yang paling menyebalkan adalah ketika ada orang yang mencoba bermain-main dengan kita. Mungkin bagi sebagian orang, pesan misterius seperti itu akan membuat mereka menduga-duga siapa tau itu dari secret admirer, tapi tidak bagiku. Aku saat ini sedang tidak dalam mood untuk bermain teka teki jadi langsung saja kutembak dengan ucapan tegas seperti itu.

INTERVIEW (END) - revisedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang