Sowwyyy aku lagi sibuk banget nih sama dunia nyata jadi baru sempet update lagu. heheh..
Vote komen yaaa...
Happy reading.. 😘"Kok malah bengong?"
Aku hanya bisa menganga melihat Mama yang berjalan melewatiku dan berbicara pada Raffa.
Kacang mahal banget ya!
"Ayo turun dulu, masuk." ajak Mama.
"Ee.. makasih, Tante. Kayaknya saya langsung pulang aja."
"Eeh, jangan gitu. Kebetulan tadi Tante bikin cheesecake, kamu cobain ya?"
Raffa melihat ke arahku seolah meminta ijin lewat matanya.
"Ma, mungkin dia capek kali makanya mau langsung istirahat di rumah."
"Loh, kalo capek ya jangan dibawa nyetir dong. Nanti ada apa-apa di jalan. Mendingan istirahat dulu di dalam," kata Mama meng-skatmat ucapanku tapi pandangannya tetap ke arah Raffa. "Ayo, masuk dulu."
Ya ampun, si Mama ih ada terus jawabannya!
"I.. iya, Tante."
Aku menghembuskan napas kesal. Bete bete bete!
Ketika Mama dan Raffa sudah berada di ruang tamu, aku langsung melengos masuk ke kamar. Bodo amat! Gue tinggal tidur emang enak!
"Mau kemana, Xia? Ada tamu kok malah ditinggal? Sini!"
"Capek, Ma! Mau mandi terus tidur. Ngantuk!"
"Kamu duduk sini, temenin Nak Raffa. Mama mau ambil cheesecake sama minum." kata Mama lalu berjalan menuju dapur.
Gue berasa anak tiri!
Krik, krik, krik. Suasana terasa awkward.
"Maafin nyokap gue ya. Dia emang suka gitu, terlalu semangat." aku memecah keheningan yang terjadi selama dua menit pertama.
"Nggak apa-apa. Santai aja." jawabnya sambil melihat ponselnya mengetik sesuatu. Aku menaikkan sebelah alisku sedikit melirik ke arah benda itu, sepertinya dia sedang chatting dengan seseorang.
Tak lama setelah ia memasukkan ponselnya ke saku celana, benda itu berbunyi. Raffa berjalan dan berhenti di pintu untuk menerima telpon.
Pasang kuping mode on.
"Aku lagi di rumah temen, sebentar." ucap Raffa dengan pelan, namun aku masih dapat mendengarnya.
"Iya, nanti aku jemput, jangan kuatir. Udah selesai?"
Mesra banget! Siapa tuh!
"Ya udah, sebentar lagi jalan kok." Raffa memutuskan telponnya lalu berbalik secara tiba-tiba mengejutkanku yang sedang memperhatikannya.
"Ngapain lo? Nguping ya?!" tuduhnya.
"Ih, apaan sih, sok penting banget! Gue nggak peduli juga lo mau telponan sama siapa kek!" bantahku cepat.
"Kalo gitu kenapa tadi merhatiin gue sebegitunya banget?"
"Dih, geer! Kebetulan aja kali, gue lagi liat ke luar rumah kok!"
"Lo mau tau nggak siapa tadi itu?"
Aku diam saja sembari sibuk dengan ponsel canggihku itu. Tapi, dalam hati penasaran juga sih siapa itu. Apa jangan-jangan pacarnya?
"Emang siapa?" tanyaku dengan nada sok cuek.
"KEPOOO!!!" ucapnya sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku, membuatku refleks mendorong mukanya dengan telapak tanganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERVIEW (END) - revised
ChickLitBagi sebagian orang, mungkin proses interview melamar pekerjaan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Tapi tidak bagiku, aku yang kadar paniknya suka melebihi rata-rata, menganggap interview adalah sebuah momok yang menakutkan. Bagaimana kita berinte...