Mulmed di atas dipersembahkan untuk Raffa - Si Manusia Kampret 😝Ollaaaaa amigooooo...
Kangen yaa sama aku? (nggak woi kita kangennya sama Galexia😝) ☹️
Maaf yaa kemarin lagi di tempat susah sinyal n lagi sibuk liburan jadi ga sempet buat update2 mwihihuhiii...
baidewei, sebelumnya aku mau ngucapin selamat hari raya idul fitri ya mohon maaf lahir batin, maaf2 kalo pernah ada salah baik yang disengaja maupun tidak... 🙏😇 (telat banget yaakk... 😂)Berhubung part ini part ending, aku mau promo cerita baru nih tapi kemungkinan bulan depan dipublishnya. Btw, ada yang ngeh ga sama nama karakter di cerita itu? 😛
Yang suka monggo dimasukin ke library kalian yaaa...
Don't forget to vote and comment. Happy reading... 😘😘😘Hari Sabtu siang, aku dan Raffa sedang duduk santai di ruang keluarga menonton televisi dengan channel berlangganan. Kebetulan di rumah sedang tidak ada orang, hanya Mbok Sinah yang sibuk dengan pekerjaannya di dapur. Raffa sudah keluar dari rumah sakit satu minggu yang lalu setelah dirawat kurang lebih selama empat hari.
Dan, hari ini baru ada kesempatan aku dan dirinya bertemu kembali, dengan status yang baru.
Ya, aku dan Raffa sekarang resmi berpacaran. Aku akhirnya mau mengakui hubungan yang dengan songongnya telah diproklamirkan si kampret itu dengan dalih pernyataan cinta tidak sengaja yang kulontarkan di rumah sakit kemarin.
Eh, udah nggak boleh manggil dia dengan sebutan kampret lagi dong harusnya. Masa ngatain pacar sendiri kampret?! Hahaha!
Kali ini beneran kok pacarannya, no tipu-tipu.
"Mama sama Papa pulang jam berapa?" tanya Raffa padaku yang sedang menyandarkan punggung di dadanya sambil mengelus rambutku.
"Sore kali, ya." jawabku asal, pasalnya Mama dan Papa sedang menghadiri kondangan rekan bisnisnya di Purwakarta.
Jangan ditanya bagaimana reaksi Mama begitu mengetahui anak perawannya ini pacaran sama calon mantu idamannya.
"Alhamdulillah, akhirnya doa Mama terwujud juga Nak Raffa jadi mantu Mama. Nggak sia-sia Mama doa minta sama Allah tiap selesai sholat. Mama mau bikin giveaway ah besok." jelas Mama yang berniat memberikan hadiah berupa paket kosmetik brand ternama di akun Instagramnya.
Eetttt dahh, Ma! Ini baru pacaran, belom nikah.! Belom tentu juga gue dan Raffa berjodoh hingga ke pelaminan.
Pelaminan, ya?
Hhmm... nikah?
Malem pertama?
Ya ampun, kok gue jadi mikir yang nggak-nggak, sih! Aku bergeleng kasar sambil memukul kepala mengusir pikiran-pikiran kotor yang mulai menghampiri.
"Kamu ngapain kok mukul kepala?"
"Eh, kenapa?" aku menoleh cengo, "Oh, itu. Nggak. Ini... cuma agak pusing aja pala gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
INTERVIEW (END) - revised
ChickLitBagi sebagian orang, mungkin proses interview melamar pekerjaan merupakan sesuatu yang menyenangkan. Tapi tidak bagiku, aku yang kadar paniknya suka melebihi rata-rata, menganggap interview adalah sebuah momok yang menakutkan. Bagaimana kita berinte...