26

1.7K 126 25
                                    

Sekarang Sehun sedang duduk sendirian di sebuah taman, tempat yang ia kunjungi 9 tahun yang lalu dan disisi jalan adalah tempat pertama kali ia bertemu dengan wanita muslimah dengan paras ayu yang sudah berhasil menawan hatinya, wanita yang mengajarkan banyak hal padanya, dan wanita yang berhasil mengubah sudut pandangnya tentang perbedaan,serta membuat hidupnya lebih berwarna serta dia merupakan wanita yang membuat Sehun mengenal cinta.

"bahkan sampai sekarang aku masih mengingat pertemuan pertama kita, apa yang harus aku lakukan untuk bisa mendapatkan hatimu"kata sehun pelan sambil bersandar dan menutup mata di sebuah kursi taman menikmati hembusan angin malam yang terasa dingin

Memang sejak pulang dari pesta pernikahan nari tadi Sehun hanya mengganti pakaiannya dia hanya memakai celana jens panjang berwarna hitam dan di padukan dengan sweater berwarna senada tidak lupa topi dan maskernya, bukan ia tidak lelah hanya saja ia butuh sedikit angin segar

"loh kok kamu belum tidur nak, apa yang sedang kamu pikirkan" kata wanita paruh baya

"Anni eomma , aku tidak memikirkan apapun, hanya saja sepertinya aku tidak bisa tinggal lebih lama di sini " jawab wanita yang sedang berdiri di balkon sambil melihat pemandangan kota seoul di tengah malam

"loh kenapa begitu, apa kamu tidak betah tinggal di sini bersama kami?" tanya wanita paruhbaya itu

"bukan begitu eomma, aku sangat senang tinggal bersama eomma, appa dan Nari eonni, hanya saja eomma tahu sendirikan kalau aku memiliki pekerjaan dan tanggung jawab di Indonesia, apa eomma mau jika aku jadi pengangguran? "kata wanita yang tak lain adalah Hasnah

"kalau mereka memecatmu kamu bisa bekerja di perusahaan appamu dan eomma yakin appa akan sangat setuju" kata wanita paruhbaya yang merupakan ibu nari

"tidak eommaku yang cantik, aku harus menjadi wanita yang mandiri"kata Hasnah sambil memeluk ibu nari

"huu kau ini selalu saja seperti ini, kau benar-benar sama persis dengan eonnimu, tapi apa eomma bisa minta sesuatu?"

"apa itu eomma, aku akan berusaha mengabulkan permintaan eomma"

"tolong sering-seringlah berkunjung ke korea jika kau ada cuti, jangan seperti ini, apa kau tidak tahu jika kami merindukan putri bungsu kami"

"mian eomma dan terima kasih karena telah merindukanku,aku janji akan berkunjung jika cuti"kata Hasnah memeluk ibu nari lalu menangis, ia merasa bersalah karena terlalu fokus untuk melupakan Sehun ia sampai melupakan orang-orang yang sudah menganggapnya keluarga sendiri

"loh kok malah nangis, udah ah nangisnya eomma tidak ingin melihat putri eomma menjadi wanita yang cengeng, lagian kalau nangis gini jadi jelek tahu"kata nyonya Park sambil menghapus air mata Hasnah lalu kemudian tersenyum

"eomma,"kata Hasnah cemberut

"hahha, sudah sekarang lebih baik kamu istirahat ini sudah malam, eomma juga sudah sangat mengantuk, selamat malam sayang"kata nyonya Park sambil mencium kening Hasnah

"selamat malam juga eomma"balas Hasnah lalu memeluk nyonya Park lalu mencium pipinya, dan kemudian keduanya memasuki kamar masing-masing sebelum keduanya masuk ke alam mimpi

Sementara di lain tempat Sehun baru saja pulang dari taman, di sekarang merebahkan tubuhnya sekarang ini bukan hanya tubuhnya yang lelah namun hatinya pun lelah memendam perasaan yang tak pernah bisa ia lupakan, ditengah perasaan yang campur aduk seperti sekarang ini hal yang biasa Sehun lakukan adalah mengambil wudhu kemudian menunaikan shalat malam 2 rakaat lalu di lanjutkan dengan shalat witir 3 rakaat, setelah itu ia kemudian menceritakan keluh kesahnya pada Allah

"Ya Allah Ya Tuhanku, yang maha pengasih lagi maha penyayang, dzat yang mambolak balikan hati tolonglah hamba-mu ini ya Allah, Tolonglah hamba yang sedang merasa kacau ini ya rabb, sesungguhnya engkau maha melihat dan maha mengetahui, engkau tahu jika saat ini hati hamba sangat tidak tenang, Ya Allah tunjukkan pada hamba jalan yang benar, tolong tunjukkan pada hamba Ya Allah, Hamba sangat mencintainya. Hamba sudah berusaha untuk melupakannya namun sekeras apapun hamba berusaha maka semakin dalam pula rasa cinta hamba, Ya Allah Ya Tuhanku jika Hasnah memang jodoh hamba maka tolong dekatkanlah kami dengan caramu yang indah tapi jika dia memang bukan jodoh hamba maka tolong bantu hamba menghilangkan dan melupakan perasaan ini. Robbi Hablii Milladunka  Zaujatan Thoyyibah Akhtubuhaa Wa Atazawwaju Biha Watakunu Shoohibatan Lii Fiddiini Waddunyaa Wal Aakhiroh. Amin ya Robbal alamin"dengan lelehan air mata Sehun melupakan dan melepaskan semua bebannya hanya dengan cara ini ia  bisa tenang

Sementara di tempat lain Hasnah pun melakukan hal yang sama bedanya Hasnah menunaikan shalat sunnah tahajjud, dan saat seperti inilah ia bisa mencurahkan semua perasaannya pada rabb-nya
"Ya Allah, Ya rahman ampunilah Hamba-mu ini ya Allah, Hamba mohon maafkan hamba karena telah berani menduakan cintamu, maafkan hamba karena telah mencintai lelaki yang bukan mahrom hamba, Ya Allah Ya rahim, tolong tetapkanlah hamba dalam agamamu, Hamba tidak ingin menjadi hamba yang durhaka ya Allah, Hamba tidak ingin menjadi orang yang meninggalkan akidah dan keyakinan hamba hanya demi cinta yang hamba sendiri tidak tahu membedakan antara cinta dan nafsu, Ya Allah tolong berikan hamba petunjuk jika hamba dan Sehun memang berjodoh tolong persatukanlah kami namun jika kami tidak berjodoh tolong berikanlah kelapangan hati untuk kami dalam menerima semua takdirmu. Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban, wayakuuna shoohiban, lii fiddiini waddunyaa wal aakhiroh. Amin ya Robbal alamin" hampir setiap malam ia memanjatkan doa yang sama

Keyakinan Dan Cinta KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang