Di lain sisi Rain yang sedang termenung di kamarnya itu yang bernuansa serba berwarna ungu magenta itu. Rain merindukan sosok ayahnya itu.
Ya,ayah Rain meninggal setelah kejadian naas itu. Rain tidak ingin mengingat kejadian itu lagi,karena ayah Rain meninggal saat hujan. Sejak saat itu juga Rain yang dulunya sangat penyuka hujan kini telah berubah menjadi sosok yang sangat membenci hujan. Sudahlah! daripada diingat teru itu akan menambah lukanya saja dan ya akhirnya Rain memilih untuk menarik selimutnya dan menenggelamkan wajahnya dan matanya mulai terpejam yang bisa kemungkinan sudah memasuki alam mimpinya.
_____
Bulan telah menenggelamkan dirinya dan membiarkan sang Surya untuk menampakan dirinya.
Jam alarm di kamar Rain telah berbunyi daritadi,tapi si pemiliknya sama sekali belum bangun dari alam mimpinya itu. Jam sudah menunjukkan pukul 07.05, dirinya sudah telah 5 menit tapi Rain sama sekali belum menampakkan perubahan dalam posisi tidurnya itu.
Cklek!
Pintu kamar Rain terbuka,menampakkan wajah mamanya yang bernama Dian Elfarah. Dian sedikit terkejut karena anak semata wayangnya ini masih belum bangun juga. Sampai akhirnya Dian memilih untuk mengguncang-guncangkan tubuh Rain agar terbangun.
"Rain!ya Allah ini udah jam 7 lewat,kamu udah telat sayang ayo bangun" ujar Dian yang masih sibuk membangunkan anaknya ini
Terdengar suara rengkuhan khas milik orang bangun tidur "Ngggghhh".
"Bangun ayo cepet!" Ucap Dian kembali
"Ya Allah ma serius ini udah jam 7 lewat?ya ampun aku udah telat aduh gimana ini yaudah deh Rain mandi dulu" panik Rain yang sedari tadi mondar-mandir mencari handuknya dan segera menuju ke kamar mandi.
Dian hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah putri kesayangannya ini.
Rain sudah sampai di sekolahnya tepat pukul setengah delapan dan ya! kalian tau sendiri pintu gerbang sudah ditutup sejak setengah jam yang lalu. Rain terlihat sedang memohon kepada Pak Andi yang berstatus sebagai satpam di SMA Cempaka Putih untuk dibukakan pintu gerbang.
"Pak ayolah pak,saya tadi kesiangan pak gara-gara semalam habis nangis masa bapak tega sih ngeliat saya ngegembel disini" mohon Rain yang sengaja menampilkan puppy eyes nya
"Maaf neng Rain tapi bapak gak bisa buka takut dimarahi Pak Nirwan" tolak Pak Andi secara halus,walaupun ia tidak tega terhadap Rain tapi tetap saja yang namanya peraturan harus ditaati
Terdengar suara deruman motor dari arah parkiran. Rain memicingkan matanya terhadap sosok laki-laki itu karena wajahnya tertutup oleh helm full face nya. Dan terlihat wajah Kevin yang tampan dengan jambulnya yang sudah tertata rapi itu.
Kevin terus berjalan dan berjalan sampai akhirnya langkahnya terhenti tepat di depan Rain.
"Ikut gue" ucap Kevin yang langsung menarik tangan Rain untuk mengikutinya
Rain yang terlihat terus meronta-ronta memohon agar tangannya segera dilepaskan,tapi sayang Kevin tidak melepaskannya begitu saja.
Sampai akhirnya langkah mereka berhenti di warung ceu Siti. Kevin memang sengaja mengajaknya kesini,karena ya percuma saja kalau mereka masuk tapi ujung-ujungnya dihukum juga toh lebih baik bolos sekalian.
"Lo ngapain sih ngajak gue kesini?gue tuh mau sekolah tau nggak ah kesel gue" tanya Rain kesal sambil memanyunkan bibirnya
"Lo yakin mau sekolah?yaudah kalo gitu-" ucapan Kevin terputus begitu saja karena kedatangan ceu Siti
"Eh den Kevin mau pesen apaan?tumben bawa cewek kesini pacarnya ya?" Tanya ceu Siti berusaha menggoda Kevin
"Cuman teman" jawab Kevin santai
Rain yang mendengar pertanyaan ceu Siti tadi hanya melongo. Bisa-bisanya dia beranggapan bahwa mereka pacaran yang ada berantem mulu kali tiap ketemu.
Next part gak?
Happy reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Althar [On Going✔]
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA YA! Althar? ini bukan nama seseorang tapi ini adalah nama sebuah geng motor terbesar seantero SMA Cempaka Putih. Bahkan anggotanya hampir dari seluruh siswa yang ada di SMA Cempaka Putih. Leader dari geng Althar adalah Kevin Maha...