Althar-22

8K 342 12
                                    

Kamu itu bagaikan matahari sendiri  dan tak tersentuh.
-Rain Azardian

******
Pagi telah menyambut. Sang surya telah menampakkan dirinya di muka bumi.

Hari ini hari Senin tepatnya semua murid SMA Cempaka Putih akan melaksanakan kegiatan rutin yaitu upacara bendera. Mendengarkan nasihat dari kepala sekolah, berdiri dia dibawah teriknya matahari sungguh itu membuat siapapun akan merasa bosan dan pergi dari upacara itu.

Pukul 06.00 WIB Rain masih bergelut dengan selimutnya, pasalnya daritadi Dian-mamanya Rain sudah membangunkan tapi tetap saja tidak berhasil. Entah apa yang membuatnya menjadi susah seperti itu.

"Rain bangun sayang sudah jam setengah enam kamu upacara nanti telat lho" ucap Dian seraya tangannya mengguncang-menggucangkan tangan Rain

"Hemm" Rain bergumam masih dengan selimut yang menutupi tubuhnya

"Rain kalo kamu gak mau bangun juga uang jajan kamu mama potong jadi satu hari 20 ribu!" Dian yang sudah kesal akhirnya mengancam Rain

Dan ancaman itu cukup ampuh hingga akhirnya Rain langsung terbangun dari tidurnya.

"Eh iya ma plis jangan dipotong ya plis" Rain memohon dengan mengeluarkan puppy eyes nya

"Mama gak potong asal kamu gak susah lagi kalo dibanguninnya" ucap Dian yang langsung dibalas anggukan oleh Rain

Rain bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandinya.

Selepas Rain mandi, Dian  hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putrinya itu. Rasanya   tidak terasa dulu putri kecilnya yang masih berada dalam gendongannya kini sudah beranjak dewasa. Dian meneteskan air matanya lalu segera menghapusnya dan pergi keluar dari kamar Rain.

Setelah melaksanakan ritual mandinya dan bersiap-siap Rain segera pamit dan bergegas pergi ke sekolah.

Rain sampai di sekolah dengan nafas yang memburu dan segera mendaratkan bokongnya di kursi tempat duduknya.

"Et dah Rain lo kenapa pagi-pagi gini udah gitu?" Gisella bertanya dengan raut  wajah kebingungan

Rain menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskannya ke udara sebelum ia menjawab pertanyaan yang dilontarkan Gisella.

"Gue kira udah masuk jadi kan gue takut telat" jawab Rain

Gisella hanya ber 'oh' ria mendebgar penuturan Rain.

Bel telah berbunyi menandakan semua siswa siswi SMA Cempaka Putih untuk menuju lapangan karena upacara akan segera dimulai.

Rain terlihat cemas karena pasalnya ia lupa membawa topi tadi karena terburu-buru.

"Rain ayo dikit lagi upacara mau dimulai" ucap Naya

"Iya nih ayo" sambung Gisella

"Lo kenapa ko kayak cemas gitu?" Tanya Delta bingung dengan sikap Rain

"Ini gue lupa bawa topi gara-gara tadi buru-buru" jawab Rain masih  dengan raut wajah cemasnya

"Lo gak usah ikut upacara dulu aja lo ke UKS bilang kalo lo lagi sakit daripada nanti dihukum" ucap Delta

"Nah benar tuh" Sahut Naya

"Benar nih gak papa?" Tanya Rain takut-takut ia nanti ketahuan berbohong

"Iya gak papa" jawab Delta

"Yaudah kalo gitu kita ke lapangan dulu lo ke UKS ya" lanjutnya

Delta, Naya, dan Gisella segera menuju lapangan dan Rain yang sedang berjalan menuju UKS.

Saat di perjalanan menuju  UKS Rain bertemu dengan gerombolan Kevin.

Rain hanya menundukkan kepala takut-takut ia ketahuan berbohong.

Tak sengaja bahunya menabrak tubuh Kevin yang tinggi.

"Eh sorry" ucap Rain

"Lo kenapa kok kayak panik gitu?" Tanya Kevin

"Eh gak papa" jawab Rain

"Kalo ngomong sama orang angkat kepalanya gak sopan" Kevin berucap demikian

Rain memberanikan dirinya mengangkat kepala. Saat itu juga manik matanya bertemu langsung dengan manik mata milik Kevin, namun Keving langsung memutuskan kontak mata itu.

"Lo gak bawa topi?" Tanya Kevin dan tepat langsung mengenai sasaran

"Hah em gak gue bawa kok" jawab Rain menggigit bibir bawahnya karena ia takut ketahuan

"Kalo bawa mana topi lo?" Kevin bertanya kembali

'Ni orang kayak lagi introgasi gue dah' batin Rain

"Em itu anu di pinjam teman" alibi Rain

"Gak usah bohong pake topi gue lo ikut upacara gak usah alasan pake ke UKS segala" ucap Kevin

Rain termangu sesaat.

"Cepat dikit lagi upacara" ucap Kevin dengan nada dinginnya

Seperti peliharaan yang menurut pada pemiliknya Rain pun segera mengambil uluran topi itu dan berlari ke arah lapangan.

"Ekhem panas nih ya" ucap Bagas

"Eh iya nih aduh tadi kayaknya ada yang lagi ketemu sang pujaan nih" sambung Gibran

Mendengar itu Kevin hanya memutar bola matanya malas.

'Cewek aneh' batin Kevin

Halo akhirnya aku update lagi ya😁

Partnya segini dulu ya, aku juga bikin cape harus mikir dulu jangan cuma komen aja.

Selamat berbuka puasa ya🤗

See you next part:v

Althar [On Going✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang