Part 35 (Ending)

221K 18.5K 2.3K
                                    

"Karena rasa cinta yang berlabuh di tempat yang tepat akan mengantarkan kepada kebahagiaan dan cinta sesungguhnya."

SYAQIL

Setelah turun dan memberi helm kepada Aqil, senyum Raisya mengembang melihat segala wahana dan suasana pasar malam saat ini. Pertama kalinya ke sini membuatnya kini girang bukan main.

Raisya mengalihkan perhatiannya menatap Aqil yang sudah berdiri di sampingnya. Seketika ia kembali merasakan tangan Aqil yang masuk ke sela-sela jarinya, begitu membuatnya jantungnya berdebar namun tetap hangat dan nyaman.

Raisya tersenyum pada Aqil yang kini tersenyum kepadanya. "Yuk!"

Raisya mengangguk semangat, berjalan di samping Aqil dengan jari mereka yang saling tertaut. Hangat tangan Aqil menjadikan darahnya berdesir hangat, genggaman itu seolah tidak ingin lepas dan akan selalu menggenggam tangannya sampai kapanpun .

Suasana pasar malam kali ini begitu ramai, mata Raisya tidak melepas melihat indahnya nuansa malam yang dihiasi dengan gemerlap lampu warna-warni. Begitu menyapu pandangan di depannya, matanya berbinar mendapati bianglala.

"Naik yuk Kak Aqil."

"Mau naik?"

Raisya mengangguk cepat. Aqil tersenyum dan semakin mengenggam tangan Raisya, lalu menariknya lembut menuju ke sana.

"Ayo."

"Aku sama anak kecil atau gimana sih?" Aqil terkekeh melihat Raisya yang terlihat tidak sabaran dan begitu semangat menanti. Matanya bahkan sudah berbinar ketika selesai membeli tiket

"Sama istri Kak Aqil," bisik Raisya di telinga Aqil. Aqil tertawa. Tawa yang membuat siapa saja yang melihatnya terpana hebat, termasuk Raisya yang kini terpana sesaat.

Tidak bisa bohong kalau tawa dan senyum Aqil adalah hal yang membuat jantungnya berdebar melebihi kerjanya. Bahkan membuatnya serasa mendapat nikmat paling tinggi.

"Giliran kita." Raisya menarik perhatiannya pada Bianglala yang berhenti, beberapa orang yang tadi menikmati bianglala kini sudah keluar berganti dengan yang mereka yang sudah tidak sabar lagi ingin masuk.

Senyum Raisya makin melebar begitu Bianglala mulai jalan perlahan, ia menatap ke jendela menyadari bianglala yang perlahan mulai naik dan memperlihatkan keramaian pengunjung saat ini.

"Senang?"

"Banget Kak Aqil."

Jarang-jarang bisa menikmati wahana pasar malam yang tidak pernah ia coba membuat Raisya benar senang bukan kepalang. Di saat semua sudah berapa kali menikmati hanya ia yang tidak pernah mencoba bahkan sekali saja. Namun, kini hal yang begitu disyukurinya, ia bisa naik dengan Aqil- kekasih halalnya.

Aqil tersenyum, mengelus lembut kepala Raisya yang menatap keindahan malam. "Aku ikut senang kalau kamu senang."

Raisya mengalihkan perhatian menatap Aqil. Bibirnya tertarik membentuk senyum manis. Malam ini bukan hanya keindahan malam yang menjadi daya tariknya namun juga Aqil yang kini di depannya.

Raisya begitu bahagia bisa menikah dengan Aqil. Ia tidak pernah menyesal dulu telah mengiyakan persyaratan untuk bisa ke kampus impian dan juga menikah. Raisya, perempuan itu begitu syukur telah dipersatukan dan nikah dengan Aqil.

Mengingat kata nikah, tiba-tiba Raisya teringat akan ucapan Laura waktu itu. Pertanyaan yang pernah menggantung di pikirannya namun sempat ia lupakan. Pertanyaan yang kini membuatnya kembali terdiam akan kenyataan yang sebenarnya.

"Kenapa?" Aqil menangkap itu, dahinya berkerut bingung. Raut wajah Raisya berubah seketika, mata yang tadi berbinar kini menatapnya serius.

"Raisya boleh nanya sesuatu nggak Kak Aqil?"

SYAQIL (Kuliah Tapi Nikah) || TERBIT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang