Bab 2

202 29 27
                                    

Frankie Devanda POV

Astaga. Pasangan ini memang paling sulit dimengerti! Tidak heran, tahun lalu hubungan mereka paling sulit disatukan. Vela, si cewek dingin yang tidak mungkin luluh begitu saja melihat cowok ganteng, dan Alex, si cowok gila yang hobinya tebar pesona melulu.

Yep, setahun yang lalu.

"Kalian mau makan apa?" tanya Alex padaku dan Cindy lalu menghela nafas ketika aku dan Cindy hanya menatap padanya penuh harap. "Gue traktir deh."

"Yeyyy! Alex peka!" seruku dan Cindy kompakan.

Aku segera merampas—eh, maksudnya mencomot—sepuluh gorengan milik Bi Inah yang rasanya...gile...enak banget deh! Aku saja sempat heran, kenapa gorengan buatan Bi Inah itu enak banget?

"Buset. Ambil gorengannya banyak banget, Kie!" seru Cindy sambil cekikikan.

"Mumpung ditraktir sama Bosku," kataku sambil nyengir dan melahap pisang goreng yang kucomot.

"ASTAGA, VELA!" teriak Cindy keras-keras. "Lo beli...satu, dua, tiga, empat...LIMA PORSI NASI KATSU?!?!"

"Emangnya kenapa?" tanya Vela dengan nada sok polos yang jarang ditunjukkannya. "Kan lima porsi katsu di kantin itu sama dengan dua porsi aku makan biasa..."

"Eh, porsi makan lo kan banyak!" seruku sambil melotot. "Alex pernah cerita ke gue kalo porsi makan lo itu sama dengan dua porsi masakan padang!"

Vela menatapku datar. "Alex cerita ke kamu?" tanyanya datar.

Alamat Alex bakal kena marah nih. Aku tersenyum manis. "Iya. Dia yang cerita."

Yes! Alex pasti kena marah dari Vela.

"Oh begitu," kata Vela sambil melotot pada Alex. "Kamu cerita ke curut kamu kalau porsi makanku banyak ya?!"

Ups. Kubertahu saja, kalau Vela sudah marah, itu tandanya suasana pun akan menyeramkan.

"Eh, jangan salahin aku dong," elak Alex. "Aku kan cuma bicara fakta..."

"Banyak bacot kamu!" ketus Vela.

"Ha ha ha ha, kena marah, kena marah," kataku dan Cindy mengikuti gaya Upin-Ipin sambil menunjuk-nunjuk Alex.

"Sialan lo berdua! Ganggu aja deh!" dumel Alex bete. "Daripada gangguin, mending lo berdua makan deh! Kesian tuh, makanannya dianggurin!"

"Lebih kesian yang kena marah," celetuk Cindy cepat. "Ditambah lagi dibilangin banyak bacot."

Aku ber-tos ria dengan Cindy dan mengangguk setuju. "Tampang lo lebih ngenes daripada gorengan yang udah dingin, cuy!" seruku pada Alex. "Dan itu ga keren banget!"

"Malah jadi mirip orang bego dengan tampang linglung dan seolah-olah, seluruh dunia harus tau kalo lo itu abis dibentak sama pacar," cecar Cindy pedas.

"Sembarangan lo ngomong!" teriak Alex pada Cindy lalu menatapku jengkel. "Kie, pacar lo ga bisa dikondisikan ya?!"

"Emangnya, gue bisa mengatur hidup pacar gue?" tanyaku tandas. "Ga bisa, man! Gue ga punya hak untuk ngatur pacar gue. Jadi, gue ga bisa mengkondisikan pacar gue sendiri!"

"Aku setuju sama Frankie," kata Vela dengan muka datar, tapi ada senyum dalam nadanya. "Nah, setelah ditampar dengan kata-kata Frankie, kuharap kamu sadar kalau kamu ga berhak atas diriku."

{#MGF2} My Girl Friend is Psycho--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang