Bab 41

61 5 0
                                    

Cindy Margaretha POV

"Juara ketiga dari kelas 9B adalah...Viktor Alexander!"

Semuanya bersorak ketika nama Alex—yang kini malah keliatan kesal (mungkin karena dia dapat ranking tiga lagi)—dipanggil maju ke atas panggung.

Yap, hari ini adalah hari kelulusan. Di sekolah Bonti ini, semuanya lulus! Tidak ada yang tinggal kelas. Jadi, bisa dibilang, hari ini adalah puncak dari kemenangan kami semua selama SMP.

Dan aku sendiri pun puas akan hal itu.

Kelulusan hari ini dihadiri oleh para orangtua murid, para guru hingga kepala sekolah tercinta, para karyawan hingga tukang bersih-bersih yang hanya kuingat wajahnya saja, para pengurus di yayasan hingga ketua yayasan yang tidak pernah kulihat sama sekali, dan semua teman-temanku mulai dari yang paling cupu hingga yang paling populer seperti Sheina dan Vela.

Ketika kelulusan, aku harus duduk di tempat yang sudah ditentukan dan (sial) diapit oleh kedua orangtuaku.

Aku sempat menengok ke belakang dan melihat Vela dengan tampilan yang cantik banget (aku tidak bohong. Dia memakai dress hitam serta high heels yang membuatnya terlihat lebih tinggi sedikit), tapi tampangnya terlihat bete setengah mati. Aku juga melihat Nita dengan gaun putihnya yang membuatnya terlihat cute. Dan oh, si Penilik itu! Gila! Dia terlihat kece banget hari ini! Dia memakai dress berwarna biru dongker alias navy blue dengan high heels yang nyaris sewarna dengan warna kulit kakinya.

Gila. Semua orang terlihat keren saat ini.

Aku sendiri memakai dress berwarna merah maroon yang sewarna dengan rambutku saat ini. Yep, rambut ini hasil cat. Tapi aku tidak pernah berkata bahwa rambutku ini hasil cat. Oleh sebab itu, aku tidak pernah masuk ke dalam buku pelanggaran.

Beda lagi dengan Vela. Itu anak sih sinting. Rambutnya dia berwarna biru muda, yang jelas-jelas dilarang oleh sekolah (di sekolahku memang ada peraturan bahwa rambut tidak boleh dicat. Karena itu, aku berbohong pada sekolah). Kila juga samanya. Dia malah dicat berwarna pirang dan mengatakan bahwa warna rambutnya itu turunan dari mamanya (yang kebetulan baru nampak ketika kelulusan hari ini. Sialnya, mamanya itu benar-benar memiliki rambut warna pirang juga).

Atau mungkin, mamanya itu sudah diajak berkompromi oleh Kila supaya rambutnya dicat warna pirang.

Yah, entahlah. Aku tidak peduli lagi soal rambut.

"Juara kedua dari kelas 9B adalah...Velandra Victoria!"

Semuanya kembali bersorak ketika Vela beserta keluarganya berdiri dan menuju atas panggung. Oh ya, di sekolahku memang begitu. Ketika juara akademis diumumkan, orangtua murid yang terpanggil harus ikut maju juga.

Aku melihat Vela mengangkat sudut bibirnya secara perlahan sembari menatap Alex dengan puas. Rasa puas itu tidak aneh lagi karena untuk kedua kalinya, Vela bisa mengalahkan pacarnya sendiri dalam bidang akademis.

Ya deh, Vela memang hobi banget bikin orang sengsara.

"Juara pertama dari kelas 9B sekaligus yang menjadi juara umum di SMP Bonti adalah..."

Sontak, semua murid yang ada di aula ini meneriaki namaku keras-keras. Ah, sial. Aku paling benci kalau seperti ini.

"CINDY MARGARETHA!!!"

Semuanya bersorak untuk kesekian kalinya. Ada yang sampai menjerit-jerit saking histerisnya, ada juga yang memberikan standing applause untukku, ada juga yang mulai menyiapkan kamera untuk memotretku, ada juga yang malah membuka snack makanan yang disediakan oleh sekolah.

{#MGF2} My Girl Friend is Psycho--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang