Bab 12

76 11 0
                                    

Cindy Margaretha POV

Sesuai dengan janji, pulang sekolah kami segera ke rumah Nita dengan panduan alamat yang diberikan Nita pada kami semua.

"Rumahnya yang mana sih?" tanya Frankie kesal. "Dari tadi ga nemu nih!"

"Katanya sih, kalo udah nemuin palang garis item-kuning, belok ke kanan. Rumah ketiga," kataku yang masih mengingat alamat yang diberikan Nita.

"Tapi...NEMUIN PALANG AJA BELOM, ANJER!" seru Frankie depresi.

Aku tertawa. "Sabar, sabar...eh, tunggu. Itu Tama sama Kila! Ikutin mereka aja!" seruku sambil menepuk bahu Frankie dan Frankie pun segera tancap gas.

Tidak sampai lima menit, kami tiba di rumah Nita dengan selamat. Rumahnya memang tidak sebesar Vela atau Alex (yang kebetulan, mereka memang kaya pake banget), tapi yah, cukup besar lah untuk rumah yang di lingkungan komplek.

"Gila! Gue sama Vela nyaris nyasar tadi! Rumah lo ribet banget sih, Nit!" gerutu Alex.

"Lah, senasib dong sama gue!" seru Frankie ga mau kalah. "Gue berasa jadi orang tolol yang kerjaanya muter-muter, tau ga?"

Aku tertawa kecil. "Kok tumben nyadar kalo kamu tolol?"

"Sialan!" seru Frankie sambil mendorong bahuku pelan.

Tak berapa lama setelah kami becanda-ria di ruang tamu, datanglah seorang wanita yang sangat dewasa secara pembawaannya, namun secara tampang, sepertinya jauh lebih muda.

Sama saja seperti Vela dan Kila. Mereka pembawaannya dewasa pake banget!

"Hai. Kalian pasti teman-temannya Nita," katanya menyapa. "Kenalin, nama tante Florence Levela. Kalian bisa panggil tante Flo."

"Hai, Tante Flo," kata kami semua serentak bagaikan koor paduan suara dengan suara sumbang.

Tante Flo hanya tersenyum sebagai jawabannya. "Oke, to the point aja. Hari ini, dengan sengaja saya mengumpulkan kalian ke sini dengan tujuan yang jelas."

"Jangan bertele-tele," kata Vela datar. "To the point aja. Apa tujuannya?"

Tante Flo mengangkat sudut bibirnya. "Kamu pasti anaknya Yunita Victoria. Bukankah begitu, Velandra Victoria?"

Wajah Vela mengeras seketika itu juga. "T-tante tau mama saya?"

"Ya, saya tau," sahutnya bangga. "Saya kenal dengan mama kamu, saya juga kenal dengan papa kamu, Viktor Alexander. Dan juga mama kamu, Kilana Jeanny Laurence."

"Wow, jadi maksud tante, ini semacam reuni?" tanya Alex tanpa menunjukkan rasa terkejut.

"Lebih daripada reuni. Ini ajang balas dendam," kata Tante Flo serius.

"Oh, bisa saya tebak?" tanya Kila setengah memohon.

Tante Flo tersenyum. "Celine Jeannie Laurence selalu tau apa yang terjadi kedepannya. Saya rasa, kamu juga begitu ya," kata Tante Flo.

Kila mengangkat sudut bibirnya. "Saya rasa juga begitu. Boleh saya tebak?"

"Boleh."

"Tante pasti kenal sama mamanya Ria. Mamanya Dariani Novinata," kata Kila sambil tersenyum misterius.

Wajah Tante Flo berubah menjadi pias. "Dariani Novinata? Dia pasti..."

{#MGF2} My Girl Friend is Psycho--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang