Bab 39

65 5 0
                                    

Nita Levela POV

Ketika Cindy dan Frankie pulang, tiba-tiba saja Nando berdiri.

"Eh, gue sama Nita juga mau balik ya," kata Nando sambil menggamit lenganku begitu saja.

"Eh, apaan?" tanyaku tak suka. "Mau ngapain hah?"

"Iya ih! Apa-apaan?! Masa curut gue baru pergi, lo juga pergi sih?!" tanya Alex tak terima.

Nando nyengir. "Yah, gue cuma mau berduaan sama Nita. Ga boleh?" tanya Nando.

"GA BOLEH!!!" teriakku dan Alex bersamaan.

Nando menatapku aneh dan bingung. "Ih, naha?"

"Abisnya kamu ga ngasih tau kita mau pergi ke mana," kataku bete.

"Nanti kamu bakal tau kok," kata Nando enteng lalu menarikku berdiri. "Duluan ya!"

Nando buru-buru membawaku keluar dari Black Butler Cafe dan diiringi dengan teriakan dari Alex, "Woi! Kampret! Jangan pergi lo!" sambil menggebrak-gebrak meja dengan tidak waras.

"Mau ke mana sih?" tanyaku heran.

"Aku mau nyulik kamu ke satu tempat. Nih, pake dulu helm nya," kata Nando sambil menyodorkan helm yang biasa dipakai untukku.

Aku menyipitkan mataku. "Kamu ga akan ngapa-ngapain aku kan?" tanyaku curiga.

"Emangnya aku bakal ngapain kamu?" tanya Nando balik dengan tampang sok polosnya.

Aku mendelik sebal. "Perlu aku sebutin?" tanyaku sebal.

"Ga usah. Para pembaca juga pasti tau maksud kamu apaan," kata Nando sambil menyeringai. "Udah, ikut dulu aja. Ga akan aku apa-apain kok."

Dengan janji itulah, akhirnya aku pergi bersama Nando.

###

"Ini...tempat apaan? Kok gelap banget sih?"

Kedua pertanyaan itu terlontar dari mulutku dengan rasa takut yang sangat melanda dalam diriku. Gila. Bagaimana aku tidak takut? Tempat ini benar-benar...suram. Gelap. Bahkan aku tidak bisa melihat apapun. Aku berjalan mengikuti Nando saja yang sedari tadi menggenggam tanganku dengan erat.

"Ga apa-apa. Ini pasti lupa bayar listrik," kata Nando setengah bercanda. "Lagian..."

"Psstt! Do! Nando!" bisik seseorang dari balik pintu.

"Anjrit siapa itu?!" tanyaku histeris.

Aku bisa merasakan Nando tersenyum geli. "Itu Frankie, Nit," katanya menjawab pertanyaanku.

"Oh, Nando. Sudah ada di sini ya?" tanya seseorang dengan suara yang sangat asing di telingaku.

Aku memeluk tangan Nando kemudian berbisik, "Siapa itu?"

"Orang dong," kata Nando sambil tertawa. "Eh, ternyata lo udah ada di sini aja! Ngapain gelap-gelapan gini? Lo lupa bayar listrik ya?"

"Eh, kaga ye!" seru orang tersebut dengan jengkel. Aku bisa membayangkan wajah orang tersebut saat ini pasti bete banget diejek oleh Nando. "Gue selalu bayar listrik kok. Cuma..."

"Dirusak lagi lampunya sama adik lo?" tanya Nando.

"Iya," sahutnya bete. "Eh, tapi ada satu lampu lagi sih yang masih bisa nyala..."

{#MGF2} My Girl Friend is Psycho--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang