Bab 29

62 6 5
                                    

Nita Levela POV

Panik. Takut. Khawatir. Bahaya.

Empat kata itu terus terngiang di dalam otakku saat ini. Gila! Bagaimana bisa si Frankie dan Cindy itu menghilang?! Apa mereka diculik?

"Tadi, ada yang keliatan mencurigakan ga sih?" tanya Nando panik pada si orang bagian administrasi.

Admin itu mengernyit heran. "Maksudnya?"

"Ada orang yang keliatan mencurigakan dateng ke sini ga?" tanyaku sabar.

"Ga tuh. Semuanya tampak normal..."

"Ada orang baru yang ke sini ga?" tanya Nando memotong si admin dengan cepat.

"Ga ada."

"Ada yang bertanya soal kamar 437 tidak?"

Aku dan Nando menoleh dan mendapati Vela-Alex dengan hawa dingin berjalan ke arahku.

"Tolong cepat dijawab! Jangan bengong!" bentak Vela cemas. "Ada yang bertanya soal kamar 437 tidak?!"

Admin itu terlihat menutup mulutnya dan tidak ingin berbicara.

"Oke, kalau begitu saya anggap ada," kata Vela dingin lalu mendekat pada si admin dan menatapnya dengan tatapan menyelidik. "Anda disuruh tutup mulut sama orang itu ya?"

Admin itu membeku.

"Anda dibayar berapa untuk tutup mulut soal orang itu?" tanya Vela menyudutkan si admin. "Ayo, jawab!"

"S-saya...t-tidak tau apa-apa," kata si admin akhirnya.

"Ga usah gagap kalo gitu! Admin itu mana ada yang gagap!" bentak Vela lagi. "Begini, kalau Anda tidak mau memberitahu soal orang itu, Anda akan saya jebloskan ke dalam penjara dengan mudahnya."

Admin itu semakin ketakutan.

"Udah, jujur aja apa susahnya sih? Apa perlu kita bayar biar lo mau buka mulut?" tanyaku kasar dan dengan sengaja ber-gue-elo dengan si admin.

Vela menghela nafasnya. "Ga sudi banget ngeluarin duit demi ngebuka mulut doang!" kata Vela sebal.

"Ya udah, pake duit aku aja," kata Alex pada Vela. "Dia bayar Anda berapa?"

Si Admin tetap diam, tapi jarinya terangkat tiga.

"Tiga berapa? Tiga ratus?" tanya Alex.

Si Admin menggeleng.

"Anjrit! Tiga juta?!" tanya Alex histeris.

Si Admin mengangguk.

"Eh, si goblok! Bayar orang mahal-mahal banget sih!" kata Alex misuh-misuh sendiri.

"Udah, Lex. Bayar aja! Demi Cindy dan Frankie!" teriakku setengah memohon.

Alex terlihat sangat dongkol ketika berkata, "Oke."

Aku menoleh pada si admin. "Nanti uangnya ditransfer. La, lo jangan deket-deket sama dia. Kesian tuh, kejepit dia!" kataku nyaris ngakak.

Vela menatap si admin itu dengan puas dan mengejek. "Hoki ya, dapet enam juta dalam sehari," kata Vela menghina. "Orang tolol! Dapet duit, bukannya usaha! Malah pake cara haram! Kena karma, baru tau rasa! Sekarang, dia itu siapa?"

{#MGF2} My Girl Friend is Psycho--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang