Bab 25

55 6 0
                                    

Nita Levela POV

Kenapa aku merasa diriku tidak keren banget saat ini sih?!

Di saat semua orang tampil keren—apalagi Alex pake nonjok Ria segala, mamaku nongol tiba-tiba dengan gengnya sewaktu SMA, Frankie menahan sakit pada perutnya yang membuatnya terlihat makin kece, Kila yang memperhatikan situasi dengan misterius—aku hanya bisa melongo dengan tampang blo'onku sambil memperhatikan mereka semua.

"Mana Shandra?" tanya mamanya Vela dingin.

"Mati, Tan!" celetukku ngasal.

"Nita! Ngomong yang bener kamu!" kata mamaku.

Aku cemberut. "Itu tuh, pingsan gara-gara ditonjok sama Frankie."

"Yah, ga rame banget!" teriak mamaku. "Masa kita kebagian orang yang udah tepar sih?!"

"Yah, gue juga kecewa banget kale, ga bisa ngeliat dia masih melek," timpal papanya Alex.

"Kalian pikir, aku ga kecewa?" tanya mamanya Vela setengah menggerutu.

"Kalian semua banyak bacot ya! Ayo naik tangga...tunggu. Yun, ini anak kamu bukan?" tanya mamanya Kila setengah kaget melihat Vela terkapar di lantai dua.

Mereka berempat memang belum naik ke atas dan baru menyadari kalau ada Vela yang pingsan di lantai dua.

"Wah, anjir. Anaknya juga sama gilanya sama Shandra," gumam mamanya Vela yang masih terdengar oleh kami semua.

"Eits, saya ga gila ya," sela Ria sinis. "Tante aja yang keterlaluan! Udah ngerebut Om Rian dari mama saya..."

"Kapan mama lo sama papanya Alex pacaran?" tanya Kila sinis dan tajam. "Ga usah ngasal deh lo. Kalo mau ngarang, mikir dulu!"

"Woi! Ambulans udah dateng belom!" teriak Frankie sambil meringis kesakitan.

Oh tidak. Akibat terlalu sibuk dengan drama, aku nyaris melupakan Frankie!

Semenit kemudian, terdengar bunyi sirine yang memekakkan telinga.

"Nando! Tama! Angkut Frankie ke ambulans! Please, gue minta tolong sama kalian!" kataku benar-benar memohon.

Nando dan Tama cepat beraksi. Untung di saat-saat begini, mereka bisa diandalkan. Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, Nando dan Tama sudah berhasil menuruni Frankie hingga ke lantai dua. Yeah, ini juga berkat kerjasama yang tinggi dan sangat sinkron antara mereka bertiga juga.

Intinya, aku bisa bernafas lega untuk Frankie, dan sepertinya Cindy nyaris menangis saking leganya. Kini, tinggal menghadapi si psikopat gila.

"Sudah, cukup. Jangan ada yang bergerak lagi," kata mamanya Kila tegas. "Yun, sebaiknya kamu bawa anakmu ke rumah sakit. Kemungkinan besar dia mengalami gegar otak dan patah tulang. Rian, kurasa kamu harus mengecek kembali perihal Shandra yang tidak boleh keluar dari Jerman. Bisa saja dia menyogok pada pemerintahan Jerman. Dan omong-omong, kalau bisa, jangan biarkan Shandra keluar dari Bandung, untuk saat ini. Aku dan Flo akan selesain semuanya di sini. Eh, iya. Rian, kamu juga bawa Shandra ke rumah sakit ya."

"Rumah sakit jiwa, maksudmu?" ejek papanya Alex sinis.

"Apapun itu. Yang jelas, rumah sakit. Titik," sahut mamanya Kila jutek. "Sekarang, cepetan minggat sebelum anaknya Shandra mulai berbuat ulah lagi!"

Semuanya bergerak sesuai yang diperintahkan oleh mamanya Kila. Gila. Mamanya Kila sakti banget! Di saat-saat genting begini, akal sehatnya masih jalan dan masih bisa mengatur dengan alasan yang logis.

"Heh! Gue ga gila!" teriak Ria berang.

"Terus aja teriak gitu sampe lo sadar kalo lo itu sebenernya gila, goblok!" bentak Alex kasar.

"Gue. Ga. Gila!" teriak Ria yang tanpa sadar tangannya sudah mencekik Alex kuat-kuat.

"Ga usah nyekik temen gue!" bentakku keras hingga membuat Ria terdiam dan melonggarkan tangannya pada leher Alex.

Alex tersenyum dingin pada Ria. "Lo udah salah, Ria. Kalo lo mengira dengan ini semua gue bisa suka sama lo, itu salah besar. Sebaliknya, kalo lo ngelakuin kayak gini lagi, atau semacamnya, bisa-bisa gue makin benci sama lo. Apalagi, lo udah nyelakain Vela," kata Alex dingin lalu menelan ludahnya sejenak. "Lo keterlaluan. Lo pengecut. Lo cuma bisa nyuruh-nyuruh Devon sama Sera buat mantauin gue dan Vela. Padahal, pekerjaan itu bisa lo lakuin sendiri..."

"Gue lakuin sendiri kok!" balas Ria nyolot. "Di saat Devon dan Sera bersekolah, gue juga ke sekolah. Buat apa? Demi mantauin lo berdua doang!"

"Terus? Faedahnya lo mantauin Vela sama Alex tuh apa?!" tanyaku tak kalah nyolot.

Ria terdiam.

"Ga ada faedahnya kan?" tanya Cindy. "Jadi, kenapa lo lakuin ini semua ke kita?"

Sedetik setelah Cindy bertanya begitu, mata Ria berkilat marah. "Ini semua gara-gara nyokapnya Vela!" katanya geram.

"Apa?" tanyaku, Kila, dan Cindy bersamaan. Sedangkan Alex, mamaku, dan mamanya Kila hanya bisa mengatupkan mulutnya tidak percaya.

"Ini semua gara-gara nyokapnya Vela! Kalo dia ga ada, nyokap gue pasti bakal jadian sama bokap lo, Lex! Kalo ga ada nyokapnya Vela, ini semua ga akan terjadi!" kata Ria sambil menarik-narik rambutnya sendiri.

Ketika semuanya masih terperangah, seperti biasa, akulah yang rada cepat tanggap. "Cerita yang lo dapet itu salah! Lo dapet cerita dari siapa?! Nyokap lo?! Ga heran, kalo cerita itu lo dapet dari nyokap lo! Udah pasti nyudutin nyokapnya Vela!" seruku keras dengan tegas.

Rahang Ria mengeras. "Nyokap gue ga mungkin salah cerita."

"Oh ya? Kalo ga salah cerita, kenapa cerita yang kita dapet itu berbeda jauh?" tanya Kila.

Secara tidak sadar, kami semua mulai menatap mamaku dengan tajam dan meminta pertanggung jawaban.

"Itu karena nyokap lo, Nita, Vela, dan bokapnya Alex yang nyudutin nyokap gue!" teriak Ria.

Kami semua serentak menatap mamaku dengan tajam.

"Jadi, cerita siapa yang bener?" tanyaku kaku.

Mamaku hanya tersenyum padaku sedangkan mamanya Kila menarik sudut bibirnya secara perlahan.

"Nantangin Peramal?" tanya mamanya Kila sinis.



844 words

lo berani sama nyokap gue, Nit--Kila senggol-senggol sambil bisik bisik

kaga lah, anjir! serem banget nyokap lo!--Nita ketawaketiwi canggung


haehaehaehaeeee

di bab ini juga emang pendek. ga nyampe 1000 words. jadi, fast update again :)

jangan lupa follow dan vote dan comment yaaa

jangan lupa juga buat follow insta dan fb CHAVERALIVENA yaaa

sekian dari bab 25


salam dari Peramal, bukan Penilik.


bab 26 is coming soon...

{#MGF2} My Girl Friend is Psycho--CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang