WARNING🚨
Chap ini mengandung unsur yang... Ya begitulah (͡° ͜ʖ ͡°)🔞
Untuk yang masih piyik(kecil) atau tidak kuat, skip sadja
*dalem hati = jangan di skip😞 read yaa😞 vote comment juga sekalian 😞*
Okehh... Lez ged it!____________________________________
David dan Billy membantu Arga untuk mengangkat Daren yang masih pingsan ke kamarnya, kemudian meletakan Daren di kasur ukuran bigsize milik Arga.
Arga menatap Daren yang berada di atas kasurnya sebentar, kemudian ia berjalan keluar kamar tersebut.
"Ini sebenernya mau diapain sih?" tanya Billy bingung.
"Gak usah pura-pura bego gitu lahh Bill, ini semua juga kan karena omongan lo itu." kesal David kemudian memukul belakang kepala Billy.
"Gua nanya serius bangsat! Omongan gua kan ada banyak!" Billy mengelus-ngelus kepala nya yang terkena pukul David barusan."Yang lo nyuruh nidur-nidurin itu lah goblok!" David rasanya ingin menjambaki orang yang ada di sampingnya ini. "Punya temen kok modelnya cem gini sih." batin David sedih.
Arga datang membawa seutas tali yang kemudian ia gunakan untuk mengikat tangan Daren di atas tempat tidur. Billy menyenggol lengan David "ini serius?" tanyanya sambil berbisik.
"Au ah, susah ngomong sama si bangsat mah.""Kalian ngapain masih di sini? Mau nonton?" tanya Arga ke arah mereka berdua. Billy mengangguk mantap. "Gua mau liat Ga gimana caranya." ucap Billy bersemangat, yang kemudian ia mendapat pukulan lagi dari David.
"Ga, lo serius mau, uhhmm... Mau nganuin si Daren?" tanya David dengan ekspresi jijik.Arga tak menjawab pertanyaan dari David. Ia sudah tak mempedulikan apapun lagi, yang ia inginkan saat ini hanyalah membuat Daren hancur,hancur,dan hancur. Bahkan tidak ada perasaan jijik sama sekali di pikirannya, justru ia merasa senang saat ini karena ia akan menghancurkan harga diri seorang Daren dengan tangannya sendiri.
David yang tak mendapatkan jawaban dari Arga segera mengajak Billy untuk pulang.
"Ga,jangan lupa divideoin ya! Gua mau liat." ucap Billy yang sudah ditarik-tarik oleh David.
"Tenang aja, nanti gua live di ig." canda Arga kepada temannya itu.🐥🐥🐥
Daren membuka matanya perlahan, pandangannya masih buram dan kepalanya juga pusing. Ia mengedip-ngedipkan matanya untuk menyesuaikan pengelihatannya.
"Dimana gua?!" gumam Daren saat ia sudah bisa melihat sekeliling dengan jelas. Tempat ini pastilah sangat asing untuk Daren, saat ia ingin berdiri, ia baru menyadari tangan nya diikat. "Anjing! Apa-apaan nih?!!"
Daren berteriak karena panik.Daren berusaha untuk melepaskan tali yang terikat di tangannya, tetapi sekeras apapun ia berusaha, ia tidak bisa melepaskannya. Pintu kamar terbuka menampilkan sosok yang ia kenal dengan jelas.
"Arga?!"
"Ohh hei.. Udah sadar ternyata." Arga menutup pintu kamarnya kemudian berjalan ke arah Daren.
"Lepasin gua bangsat!" protes Daren sambil mencoba memberontak.
Arga hanya memandangi Daren dengan senyuman yang susah dijelaskan. "Ssshhh! Mendingan lo simpen tenaga lo buat nanti." ucap Arga.Arga menaiki tubuh Daren, ia melepas kancing seragam Daren satu persatu dengan smirk smile di wajahnya.
"A..Apaa mau lo anjing?!!" teriak Daren panik, Arga memajukan wajahnya ke telinga Daren.
"Sabar ya sayang." bisik Arga sambil menghembuskan nafasnya. Arga membuka seragam yang dikenakan Daren, tapi karena tangan Daren terikat, ia tidak bisa menyingkirkan seragam itu dari tubuh Daren. Ia memandangi tubuh mulus milik Daren yang ada dibawahnya, Daren memiliki otot di perutnya, namun hanya terlihat samar-samar, tidak terbentuk dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD! [BXB] ✅ (DIBUKUKAN)
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Clair Daren Prabasuyasa merasa tertarik untuk melawan anak yang paling ditakuti di sekolah, Arga Ferdinand. Keduanya semakin saling membenci dari hari ke hari, mereka saling berfikir bagaimana cara menghancurkan satu sama lain. Na...