Daren terbangun karena cahaya matahari dari jendela kamar itu tepat mengenai matanya. Ia langsung melihat ke arah jam dinding yang ada di kamar Arga. Jam menunjukkan pukul 6 pagi. Daren menolehkan kepalanya kesamping, matanya menatap ke arah Arga yang masih tertidur di sampingnya.
Wajahnya langsung memanas karena mengingat hal semalam yang ia lakukan bersama Arga. >///< Daren langsung bangkit dari tidurnya, ia bisa merasakan sakit pada bagian bawah tubuhnya. Ini semua karena Arga! Padahal semalam ia sudah meminta untuk ganti posisi, tetapi Arga seakan tuli dan tidak mendengar apa yang ia ucapkan. "pokoknya besok-besok gua harus jadi top!" batin Daren sedikit kesal.
"Arga! Bangun!" ucap Daren sedikit berteriak sambil memukul lengan Arga dengan cukup kuat.
Arga yang kaget, langsung terbangun dari tidurnya, tadinya ia ingin memukuli orang yang membangunkannya seperti barusan untung saja ia sadar kalau itu Daren.
"ngapain sih? Udah tidur lagi aja sini." Arga menarik tubuh Daren untuk kembali tertidur."gak! Gua mau sekolah." tolak Daren.
"lohh? Serius mau sekolah? Emang gak sakit?" tanya Arga sambil menunjuk bagian bawah tubuh Daren.
"sakit, tapi gua kan cowok! Kayak gini mah belom ada apa-apanya." Jawab Daren."ohh gitu... berarti laen kali gua bisa nambah ronde mainnya dong!" ucap Arga bersemangat.
"kayak lo kuat aja, hahahaha.." ejek Daren sambil tertawa.
"kuat dong! Emangnya siapa yang semalem nyerah duluan hah? Lo kan? Lo bilang kayak gini nih ahh Argaa.. udahh.. gua gak kuat lagi.. ahh!"
"....."🐥🐥🐥
Dave berjalan dengan tergesa-gesa menuju sekolah. Harusnya ia menaiki bus, tetapi hari ini ia tertinggal karena bangun terlambat, tidak mungkin juga ia menungu bus berikutnya. Jadilah ia berjalan kaki menuju sekolahnya. Ketika ia ingin menyebrang jalan, sebuah mobil berhenti di hadapannya. Pengemudi mobil tersebut menurunkan kaca mobilnya.
"Dave, masuk cepet! Bentar lagi bel masuk loh, daripada telat kan, mending bareng aku, ehh gua." Ujar pengemudi mobil tersebut yang ternyata adalah David. Dave langsung menurut dan masuk kedalam mobil David.
Setelah Dave memasang sabuk pengamannya, David langsung mengemudikan mobilnya menuju sekolah. Suasana di dalam mobil sangat canggung, sesekali David melirik kearah Dave, dan begitu mata mereka bertemu, David dan Dave langsung memalingkan pandangannya.
"Dave.. gimana kabarnya?" David memulai pembicaraan, ia mencoba untuk mencairkan suasana.
"hah? Ohh.. ya baik-baik aja kok" balas Dave sambil tersenyum kikuk, David hanya menganggukan kepalanya setelah mendengar balasan dari Dave. Mereka berdua kembali terdiam, suasana canggung makin terasa."nanti pulang mau bareng aku, ehh gua gak?" David memukul pelan mulutnya sendiri yang entah mengapa setiap berbicara dengan Dave, ia langsung menggunakan bahasa aku-kamu. Sebenarnya David paling anti dengan kata-kata aku dan kamu, tetapi mulutnya selalu saja mengatakan hal itu seolah-olah ucapan itu berasal dari hatinya.
"gak usah deh vid, aku bisa pulang sendiri kok." Jawab Dave. David yang mendengarnya langsung terdiam. Dave juga menggunakan kata aku saat berbicara dengannya? Aaaaa! Entah kenapa David langsung senang, ia tersenyum dengan lebar.
"David kayaknya seneng banget deh karena tawarannya gua tolak, huhh! Ternyata gua emang nyusahin yaa." Batin Dave saat ia melihat David tersenyum dengan lebarnya setelah ia menolak tawaran dari David. Dave yang cukup sebal langsung memalingkan wajahnya ke samping, menatap jalanan luar dari kaca mobil milik David.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD! [BXB] ✅ (DIBUKUKAN)
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Clair Daren Prabasuyasa merasa tertarik untuk melawan anak yang paling ditakuti di sekolah, Arga Ferdinand. Keduanya semakin saling membenci dari hari ke hari, mereka saling berfikir bagaimana cara menghancurkan satu sama lain. Na...