14 Bcs of You

15.6K 1.7K 206
                                    

Daren langsung berlari ke halte bus begitu mendengar ucapan Billy yang mengatakan kalau Arga masuk rumah sakit. Entah mengapa ia merasa begitu khawatir. Ketika ia sampai di halte bus, hp nya berdering, Daren langsung mengangkat panggilan masuk itu.
"Daren... Aku tunggu di rumah ya." Daren baru menyadari, kalau Clara ingin ikut kemana dia pergi.
"Aku gak jadi pergi ke rumah temen, aku mau ke rumah sakit." balas Daren.
"Siapa yang sakit?"
"Temen." jawab Daren singkat
"Pokoknya aku tetep mau ikut! Aku tunggu ya."

Daren langsung mematikan panggilan itu. Tadinya ia akan langsung pergi ke rumah sakit. Tapi karena Clara memaksa untuk ikut, mau tak mau ia harus pulang ke rumahnya dulu untuk mengambil mobilnya.
Daren yang tak sabar menunggu bus yang tidak kunjung datang, langsung berlari menuju rumahnya yang bisa dibilang jauh dari sekolah.
Daren tidak memikirkan rasa lelahnya lagi ketika berlari, yang ada dipikirannya hanya Arga, Arga, dan Arga. Ia harus cepat-cepat bertemu dengan Arga!

🐥🐥🐥

Di rumah sakit, Arga terbaring lemah. Ia ditemani oleh kedua temannya dan juga adiknya. Arga baru tersadar tadi pagi setelah beberapa hari ia tidak sadarkan diri. Saat ini jam menunjukan sekitar pukul lima petang.
"Kak, makan dulu yaa..." Jessy mengambil makanan di atas meja yang disediakan oleh pihak rumah sakit. Arga mengangguk, David dan Billy membantunya untuk duduk.
"Lo kenapa bisa kayak gini sih Ga? Liat tuh, tuh, tuh." Billy menunjukkan bekas luka dan lebam yang ada di tubuh dan wajah Arga.

Arga hanya menghembuskan nafasnya, ia terlalu malas untuk berbicara, maka dari itu ia tidak menjelaskan alasan mengapa ia mendapat luka dan lebam sebanyak itu. Jessy duduk di samping Arga, kemudian ia langsung menyuapi makanan untuk kakaknya.
"Kak, kalo ada masalah bilang dong, jangan kayak gini, gua kaget setengah mati tau gak pas liat lo di kamar udah pucet terus pingsan gitu! Emangnya gak ada yang khawatir gitu? Banyak kak! Kalo emang kakak punya masalah dan gak mau cerita, seenggaknya jangan kayak gitu lagi yaa... Oh! Apa kakak sama kak ipar lagi marahan ya? Makanya kakak jadi kayak gitu?" Arga hanya mendengarkan ocehan Jessy tanpa sedikit pun menjawabnya.

Jessy hanya mendengus kesal karena kakaknya masih tetap diam. Jessy sangat khawatir pada kakaknya itu, bayangkan saja, ia sudah tidak bertemu atau berbicara sedikitpun dengan kakaknya selama empat hari. Dan saat Jessy mengunjungi rumahnya saat malam hari, ia menemukan Arga tergeletak tidak sadarkan di kamar tidurnya dengan tubuh dipenuhi oleh luka dan darah yang sudah mengering di setiap luka itu.

Arga yang masih disuapi oleh Jessy tiba-tiba teringat Daren, yang merupakan salah satunya alasan mengapa ia bisa mendapatkan luka itu dan bisa berada disini. Tetapi di banding semua luka itu, ia merasa hatinya yang lebih merasa sakit.
Ini pertama kali nya Arga merasa seperti ini.

.
*flashback on

Arga mengemudikan mobilnya pergi menjauh dari rumah Daren. DAREN SUDAH PUNYA PACAR. Hanya itu yang ada di dalam otaknya. Arga merasa, ia harus menghilangkan emosi nya ini. Dan biasanya ia menumpahkan semua emosinya dalam sebuah perkelahian.

Ia terus menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arga menatap ke depan jalan dengan mata yang agak berair karena tidak sanggup lagi menahan emosinya.

BASTARD! [BXB] ✅ (DIBUKUKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang