Daren masih menemani Arga di rumah sakit sampai malam, teman-temannya yang lain sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Saat ini Daren sedang duduk di kursi dan memainkan hp nya sambil sesekali memandang Arga yang sedang membereskan barang-barang nya, karena malam ini juga Arga sudah diperbolehkan pulang dan esok ia akan kembali masuk sekolah.
"Yakin gak mau dibantuin?" tanya Daren sambil menatap Arga.
"Gak usah, ini juga bentar lagi selesai, udah lo duduk aja disitu." tolak Arga. Sebenarnya sudah dari tadi Daren menawarkan bantuan kepada Arga, namun Arga selalu menolaknya.
Daren kembali memainkan hp nya karena bosan."Dahh..ayo pulang." ujar Arga yang sudah berdiri di samping Daren dengan barang bawaan ditangannya.
Daren mengangguk kemudian segera berjalan keluar dan disusul oleh Arga. Daren memberhetikan langkahnya, otomatis Arga juga berhenti berjalan."kenapa?" tanya Arga. Daren menatap Arga sebentar kemudian merebut barang bawaan yang dibawa oleh Arga.
"Sini, gua aja yang bawa." ujarnya.
"Ehhh.. gak usah! Gua aja yang bawa!" Arga berusaha merebut kembali barang-barang itu, namun Daren mempercepat langkahnya.
"Gak boleh! Lo baru sembuh!" protes Daren, Arga terdiam sesaat kemudian ia tersenyum lebar ke arah Daren."Iya deh, aku mah nurut aja sama pacar." goda Arga.
"Anjing." Daren mengumpat sambil menatap Arga tajam.
"Lohh.. emangnya kamu gak mau jadi pacar aku?" Arga menaik turunkan kedua alisnya.
"Apasih anjing" Daren yang merasa ngeri langsung cepat-cepat berjalan menjauhi Arga. Arga yang berjalan di belakang Daren hanya tertawa terabahak-bahak, tapi didalam hatinya ia merasa agak kecewa.
"Padahal gua nanya beneran."Karena mereka tidak ada yang membawa mobil, Arga dan Daren akan pulang dengan menggunakan taksi. Saat mereka menunggu taksi di pinggir jalan, Arga melihat keramaian yang tidak jauh dari sana.
"kesana bentar yuk!" ujar Arga kemudian menarik tangan Daren menuju keramaian itu. Daren hanya bisa menuruti kemauan Arga tersebut, percuma juga ia menolak."pak, ini mau ada apaan ya?" tanya Arga kepada seseorang yang berdiri tak jauh dari kurumunan itu. "ohh, ini mau ada pesta kembang api, untuk pembukaan gedung baru itu." jawab orang tersebut sambil menunjuk salah satu gedung. "mari dek, ikut meramaikan." Ajaknya. Daren yang tidak suka dengan keramaian langsung menolak.
"gak pak makasih, lagian bego banget sihh yang ngadain acara beginian, jelas-jelas deket rumah sakit, pasti ganggu orang-orang yang lagi dirawat lah!" ujar Daren. "masih ada aja orang-orang bego jaman sekarang." tambahnya, Arga yang berdiri di samping Daren menganggukan kepalanya setuju. "ngomomg-ngomong dek, yang punya gedung itu saya, yang ngadain acaranya juga saya." Arga dan Daren langsung saling bertatapan saat mendengar ucapan orang yang ada dihadapan mereka tersebut.
"waduh, maaf pak, temen saya ini lagi banyak masalah jadi ngomongnya kayak gini, maaf ya pak." Selesai berbicara, Arga menarik tangan Daren menjauh. "lo ini ngomongnya asal aja." ujar Arga. "biarlah, emang goblok banget dah dia itu." balas Daren kesal.
"btw, lo yakin gak mau liat kembang api? Bagus loh." Tanya Arga sambil mengacungkan jempol tangannya. "gak mau, gak suka." Jawab Daren yang membuat Arga merasa kecewa. "padahal suasananya bakal romantis kayak di tv, terus gua bisa nembak dia deh, tapi... ah sudahlah, jangan sekarang jangan sekarang." Batin Arga sedih.Tak lama kemudian, sebuah taksi berjalan ke arah mereka, Daren langsung memberhentikan taksi tersebut kemudian masuk dan disusul oleh Arga. Di dalam taksi mereka hanya diam dan tidak berbicara sama sekali, Arga masih dalam pikirannya, sedangkan Daren memang sedang malas berbicara. Taksi tersebut berhenti di depan rumah Arga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD! [BXB] ✅ (DIBUKUKAN)
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Clair Daren Prabasuyasa merasa tertarik untuk melawan anak yang paling ditakuti di sekolah, Arga Ferdinand. Keduanya semakin saling membenci dari hari ke hari, mereka saling berfikir bagaimana cara menghancurkan satu sama lain. Na...