"Lo kenapa gak masuk-masuk sekolah?" tanya Dave, saat ini mereka sedang berada di kantin sekolah.
"Sakit." jawab Daren singkat sambil memakan nasi goreng yang sudah dipesannya dari tadi. Daren tidak masuk sekolah selama 3 hari karena ia kesulitan berjalan. Yaa..kalian tau lah apa sebabnya.
"Sakit apaan?"
"Kaki gua keseleo." jawab Daren asal.
"Ohh... Pantesan jalan lo agak aneh gitu." Dave mengangguk-ngangguk paham.
"...."Saat Daren dan Dave sedang asik-asiknya makan, Arga dan kedua temannya menghampiri mereka.
"Hai" Arga menatap Daren sambil tersenyum, kali ini Arga tersenyum dengan ramah, bukan senyum remeh atau senyum licik yang biasa Arga tunjukkan. Dave yang melihatnya merasa bingung dengan sosok Arga yang ada di hadapannya ini."Ngapain lo, lo dan lo kesini?!" Daren menunjuk Arga,David, dan Billy secara bergantian.
"Gak tau nih, ngikut Arga aja." jawab Billy dengan santai.
"Gak ada tempat kosong lagi." Arga langsung duduk di samping Daren. Daren risih, bukannya Arga bilang padanya tidak akan mengganggu/membully Daren lagi? Lalu ini apa?Dave melihat sekelilingnya, tempat yang kosong di kantin sangatlah banyak, lagipula kalau memang tempat duduknya sudah penuh, bukannya Arga bisa mengusir orang-orang itu? Dave makin merasa heran.
"Geseran!" ujar David sambil mendorong pelan lengan Dave, mau tak mau Dave menggeser posisi duduknya."Nihh, makan." Arga meletakkan Ayam dan udang goreng miliknya ke piring makan Daren.
Dave,David, dan Billy hanya bisa mengedip-ngedipkan mata mereka sambil menganga ketika melihat Arga memberikan Daren lauk makan miliknya.
"Ini beneran Arga?" -Dave
"Arga is that you?!" -David
"Anjir, gua juga kan mau!" -BillyDaren tak bisa menolak pemberian dari Arga, kebetulan dia juga lapar dan ini gratis, siapa yang bisa nolak? Ia langsung memakannya dengan lahap, Arga tersenyum melihat Daren.
"Ini april mop bukan?" bisik Dave kepada David, David hanya menggeleng sebagai jawaban.
Dave yang tidak bisa menahan rasa penasarannya langsung bertanya kepada Arga.
"Lo kok berubah gini Ga?"Arga tidak menjawab pertanyaan dari Dave tersebut. Ia terus saja memandangi Daren yang sedang makan dengan lahapnya.
"Ayo berantem! Aku gak suka liat kalian rukun." ujar Billy sambil menunjuk Arga dan Daren.
David hanya bisa menghela napas nya.
"Cuma gara-gara satu malem, jadi berubah total gini." Arga langsung menatap David dengan tajam karena berbicara seperti barusan."Malem apa???" Dave langsung bertanya.
"Ituu lohh si Arga... Ohhh iyaa! Woyy Arga gua minta video nya ada gak?! Katanya mau live ig tapi gua tungguin gak muncul-muncul tuh!" ujar Billy sedikit berteriak. Arga yang sudah hilang kesabaran langsung memukul kepala kedua temannya tersebut."Ehh anjay! Kok gua juga kena gebuk?!" protes David.
"Suka-suka gue lah!" balas Arga.
Daren yang sedang makan sangat terganggu dengan orang-orang yang ada di samping maupun depannya itu. Ia segera membawa piringnya untuk pindah ke meja lain.
"Lah lahh... Kan! Gara-gara lo pada sihh! Gak usah ikut-ikut!" Arga berteriak kesal kepada mereka, kemudian menyusul Daren yang makan di meja lain."Lo ini ngapain sih?!!" ketus Daren saat Arga baru saja duduk di depan nya.
"Gak tau, pengen aja." jawab Arga. Daren hanya menatap Arga sebentar lalu kembali pada kegiatan makannya.
"Daren ke kamar mandi yuk!"ajak Arga
"Hah? Ngapain?!!" Daren membelalakan matanya saat mendengar ajakan Arga.
"Temenin gua, takuttt~" Arga memanyunkan bibirnya.
"Najis! Kayak kembang perawan aja!" Balas Daren dengan ekspresi jijik.
"Ohh iya ya, emangnya elo, udah gak perawan hahahah."Arga terbahak karena omongannya sendiri.
"...."🐥🐥🐥
Saat waktu pulang sekolah telah tiba, Daren langsung meninggalkan kelas dengan terburu-buru, ia tidak ingin bertemu dan melihat Arga lagi. Arga itu sangat mengganggu! Daritadi Arga mengikuti Daren kemanapun ia pergi,bahkan saat jam pelajaran pun Arga menunggu di depan kelasnya. Untuk apa coba?!
Beruntungnya Daren, saat ini Arga sudah tidak di depan kelasnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD! [BXB] ✅ (DIBUKUKAN)
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Clair Daren Prabasuyasa merasa tertarik untuk melawan anak yang paling ditakuti di sekolah, Arga Ferdinand. Keduanya semakin saling membenci dari hari ke hari, mereka saling berfikir bagaimana cara menghancurkan satu sama lain. Na...