04 Mood Breaker

19.1K 2.1K 245
                                    

Wuuahhh! Gak nyangka lumayan banyak yang baca cerita ini :") Tengkyu so muach 💕 happy reading \(^_^)/

____________________________________

"Muka lo kayak gini gara-gara kemaren?" tanya Dave sambil menunjuk lebam yang ada di wajah Daren.
"Iya" Daren melipat kedua tangannya di atas meja dan menyembunyikan wajahnya disana untuk tidur.
"Gak ngerti lagi gua sama lo ini, udah gua bilangin kan gak usah cari gara-gara, ehhh malah dicari-cari." Dave menggeleng-geleng kan kepalanya, ia tak habis pikir dengan teman baru sebangkunya ini.
"Mampus gak lo sekarang? Dan kayaknya si Arga pasti marah banget sama lo, gak tau dehh apa yang bakal dia buat lagi ke lo setelah bonyok-bonyok di wajah lo itu." Daren yang mendengarnya hanya mengabaikan ocehan teman yang ada di sampingnya itu.

Seluruh murid di kelas yang tadinya berisik menjadi diam seketika saat mereka melihat sosok penguasa sekolah berdiri di depan pintu kelas. Tidak ada yang berani bicara, seluruh kelas hanya terpaku menatap ke arah Arga dan kedua temannya saat mereka memasuki kelas tersebut.
"Panjang umur dah tuh si Arga." batin Dave yang masih duduk di samping Daren. Saat Dave memperhatikan Arga, ternyata ia punya beberapa bekas kebiruan alias lebam juga di wajahnya. Ia terkejut "ini gak mungkin kan gara-gara si Daren?!" batinnya sambil mengedip-ngedipkan matanya.

Arga yang melihat Daren sedang tertidur di atas mejanya langsung menarik rambut Daren dan segera membawa Daren keluar kelas secara paksa dengan tangan yang masih setia menarik rambut Daren.
"Sakit! Sakit bangsat!" teriak Daren sambil memukul-mukul tangan Arga. Arga melepas tangannya sambil sedikit melempar Daren.
"Beliin kita jus mangga sama snack-snack! Gua tunggu di belakang sekolah!" perintah Arga

"Lo dateng ke kelas gua terus jambak-jambak rambut gua cuma untuk minta beliin jus?! Gak guna banget njir! Emangnya lo gak bisa sendiri apa?!!" protes Daren kesal.
"Gak usah banyak protes!" setelah itu ia meninggalkan Daren yang masih kesal.

Daren menatap kepergian Arga dengan tatapan kesal. Rasanya ia ingin sekali membalas jambakan Arga yang masih terasa sakit di kepalanya. Daren berdiri cukup lama, kemudian ia pergi ke kantin untuk membelikan apa yang 'tuan'nya perintahkan tadi.

Setelah membeli jus dan beberapa snack tadi, Daren segera melangkahkan kakinya ke belakang sekolah. Saat sampai disana, ia melihat ketiga orang tersebut sedang berbincang-bincang dengan tangan yang memegang rokok. Ia menggelengkan kepalanya sejenak kemudian menghampiri mereka.
"Nihh" Daren memberi seplastik besar yang di dalam nya berisi banyak snack dan jus mangga.
"Kok jus nya ada 4?!" tanya Arga ketika melihat jus-jus mangga tersebut.
"Ya lo pikir gua gak mau beli apa-apa gitu?!" Daren segera mengambil jus mangga yang dipegang oleh Arga.

Sekilas Arga dapat melihat senyuman licik dari wajah Daren tapi ia tak menghiraukannya.
Dengan cepat Daren menyiram kemeja Arga dengan jus mangga miliknya
Byuurrr (anggep lah bunyinya gitu)

Arga menunduk, ia mengepalkan kedua tangannya hingga terlihat agak memutih karena menahan emosi. Daren hanya memandangnya dengan senyum bahagiaa di wajahnya. David dan Billy yang sedang memakan snack hanya bisa ternganga melihat mereka.

"APA MAKSUD LO BANGSAT!!!" teriak Arga sambil menatap marah ke arah Daren, ia bisa merasakan badannya menjadi lengket karena terkena jus mangga yang cukup kental itu.
"Gak tau, gua pingin aja."jawab Daren santai.
"DAREN!!!" Arga yang kehabisan kata-kata hanya bisa meneriaki namanya. Sebenarnya alasan Daren menumpahkan jusnya karena ia masih kesal dengan jambakan Arga yang tadi,saat ini ia merasa cukup puas bisa membalas Arga, meskipun rasa kesalnya belum hilang.

Arga mencekik leher Daren. Daren memukul tangan Arga dengan kedua tangannya, ia tidak bisa bernapas. Kemudian ia merasakan cairan yang sedikit kental mengalir dari kepala hingga ke tubuhnya. Itu jus mangga!
Arga melepaskan tangannya dari leher Daren setelah ia menumpahkan jus mangga miliknya di kepala Daren.

BASTARD! [BXB] ✅ (DIBUKUKAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang