Bima, Shella, dan Ghani sudah sampai di lobby apartemen dimana Keyra tinggal. Beberapa pegawai yang melihat mereka datang, tiba-tiba saja menundukkan kepalanya hormat saat berpapasan dengan mereka.
Shella dan Ghani sedikit bingung dengan kejadian itu. Pasalnya, saat tadi mereka datang, para pegawai sama sekali tidak ada yang bersikap seperti itu. Dan tentu saja mereka merasa aneh.
Seketika saja mereka melirik ke sebelah kiri dimana Bima juga melakukan hal yang sama dengan para pegawai namun dengan cara yang lebih....emm....berwibawa, mungkin? Bayangkan saja seperti bos yang menganggukkan kecil kepalanya saat ada pegawai yang menyapanya. Yah seperti itulah.
"Tuan muda!" Panggil pria berbaju hitam yang terlihat seperti seragam pegawai dengan name tag 'Ardian' di dada kanannya.
Shella dan Ghani yang melihat itu cukup kaget dengan panggilan itu. Tuan muda? Batin mereka berdua.
"Ada apa tuan kesini? Apa ada masalah?" Tanya Ardian lagi menghampiri Bima. Ya. Bima.
"Bim? Bentar-bentar. Lo? Tuan muda?" Tanya Ghani.
"Lo yang punya tempat ini Kak?" Ini Shella yang bertanya.
Bima hanya menunjukkan wajah datarnya dan mengangguk tipis sebagai jawaban.
"WAH GILA LO BIM!" Teriak Ghani tanpa sadar dan Shella masih terdiam di tempatnya. Shock, mungkin?
"Gue hampir delapan tahun temenan sama lo dan gue nggak tahu kalo lo punya apartemen?" Kata Ghani dengan nada yang dibuat sedih. Ya, selama ini Ghani hanya tahu kalau sahabatnya itu memang Kaya. Tetapi dia sama sekali tidak menyangka kalau Bima se-kaya itu. Karena Bima dan keluarganya sangat memiliki keseharian yang sederhana. Rumah pun tidak begitu mewah untuk takaran seorang pemilik apartemen mewah yang terkenal di ibu kota. Dan sebenarnya bukan cuma apartemen sih. Ada beberapa hotel terkenal yang sudah buka cabang di setiap kota di Indonesia dan beberapa perumahaan real estate. Kaya sekali, bukan?
"Punya bokap. Bukan punya gue." Jawabnya datar.
"Saya ada urusan kecil. Tidak ada masalah. Kamu boleh kembali." Kata Bima mempersilahkan Ardian untuk pergi dan dibalas anggukan oleh Ardian.
"Tajir melintir ya lo, Kak." Shella masih memandang Bima dengan tatapan 'Oh my God! Jadi sahabat pacar gue ini anak orang kaya!'
DRRRRRRTTT DRRRRRTT DRRRRRTTT
Ponsel Shella bergetar. Terlihat tulisan 'Bunda' di layar ponselnya yang berhasil membuyarkan pikirannya mengenai Bima si Anak Orang Kaya.
"Bunda?" Gumam Shella pelan. Ghani yang mendengar itu langsung menatap gadisnya.
"Ya bun, ada apa?"
......
"Hmm. Oke bun. Shella pulang sekarang."
......
"Iya, sama Ghani."
......
"Bye bun." Shella mematikan sambungan teleponnya dan menatap kekasihnya.
"Disuruh pulang. Eyang putri sakitnya kambuh lagi." Kata Shella lemas.
Ghani langsung mengelus puncak kepala Shella dengan lembut.
"Aku antar ya. Bahaya kalau sendirian. Nanti digodain om-om." Kata Ghani masih mengelus puncak kepala Shella dan dibalas dengan anggukan serta senyum tipis dibibir ranum Shella. Bima yang melihat adegan itu mulai risih.
"Kak sorry ya. Gue harus balik duluan. Nomor kamar Keyra 412. Passwordnya 112233."
"Kenapa gue harus tahu passwordnya segala? Aneh lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER WITH YOU
Romance[COMPLETED] Highest Rank : #1 in sesecouple (31/08/2018) #1 in sehunsejeong (31/08/2018) #5 in sese (31/08/2018) #1 in campus life (21/02/2019) Bima Sakti Pangeran Wibowo. Pemuda berusia 21 tahun. Berwajah tampan yang dingin. Memiliki tatapan taja...