Ryoki berjalan menyusuri lorong menuju perpustakaan fakultas. Ia berencana untuk meminjam beberapa buku yang tadi sudah direkomendasikan oleh Pak Kepala Dekan.
Tubuhnya yang tinggi dan tegap serta wajahnya yang tampan, tak ayal membuat banyak mahasiswa perempuan yang berada di tempat itu memberikan bisikan kagumnya pada lelaki itu.
"Buset ganteng banget."
"Anak baru katanya."
"Malaikat tak bersayap."
"Duh senyumnya."
"Akhirnya di fakultas ekonomi ada yang enak dilihat juga."
Dan masih banyak bisikan lainnya untuk Ryoki. Ryoki tersenyum tipis pada setiap bisikan-bisikan pujian itu. Dia tidak munafik jika dia menyukai dan bersyukur karena mendapatkan wajah yang tampan, tubuh yang tinggi dan proporsional, serta terlahir dari keluarga yang kaya. Itu semua memberikan banyak keuntungan tersendiri baginya.
"Ehm, sorry, perpustakaan sebelah mana ya?" Tanya Ryoki pada empat orang mahasiswi yang sedang menatapnya takjub sambil senyum-senyum kegirangan.
"Ah itu... per..pus...perpustakaan di sebelah sana." Jawab gadis berambut coklat dengan satu cup kopi di tangan kirinya.
"Belok kanan." Sahut gadis disebelah gadis berambut colkat itu.
"Pintu putih." Jelas gadis ber-jacket jeans dan berambut pendek.
"Ganteng." Ucap gadis berambut ikal secara tak sadar karena terhipnotis dengan ketampanan seorang Ryoki Arkarendra.
Keempat mahasiswi itu menjawab secara bergantian dengan sedikit grogi karena ditanya oleh lelaki setampan Ryoki.
Ryoki tersenyum melihat tingkah lucu keempat gadis di depannya itu.
"Oke thank you." Ucapnya sembari tersenyum manis.
"Na..ma!"
Ryoki membalik tubuhnya saat mendengar seorang gadis berteriak padanya. Satu alisnya terangkat naik menandakan kebingungungan.
"Namamu dan angkatan."
"Boleh tau?" Tanya gadis berambut coklat.
Ryoki terkekeh pelan mendengar pertanyaan dari gadis itu. Dirinya kini melangkahkan kakinya dan berjalan mendekati gadis yang tadi memanggilnya.
Tangan kanannya terangkat keatas kepala gadis itu lalu mengacak rambut gadis itu gemas.
"Gue Ryoki, semester tiga. Nice to meet you, guys." Ucap lelaki itu sambil tersenyum manis dan kemudian melangkah pergi menuju perpustakaan, meninggalkan keempat gadis yang kini berteriak histeris.
"Dia pegang kepala gue!"
"Astagah senyumnya!"
"Mimpi indah gue ntar malem!"
"Duh mamas tampan senyumnya mengalihkan laperku."
"Fix! Dia calon suami gue!"
Dan masih banyak celotehan-celotehan yang keluar dari bibir keempat gadis itu.
****
Ryoki berjalan santai menuju perpustakaan. Dirinya tersenyum tipis saat menemukan pintu bercat putih dengan papan nama bertuliskan "Perpustakaan" yang menempel di pintu tersebut.
Langkah Ryoki terhenti saat dirinya melihat seorang gadis yang baru saja keluar dari perpustakaan itu.
Sama halnya dengan Ryoki, gadis itu pun juga berhenti di tempat karena terkejut dengan keberadaan Ryoki. Mata gadis itu awalnya membulat namun sedetik kemudian memberikan tatapan tajam pada laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER WITH YOU
Romance[COMPLETED] Highest Rank : #1 in sesecouple (31/08/2018) #1 in sehunsejeong (31/08/2018) #5 in sese (31/08/2018) #1 in campus life (21/02/2019) Bima Sakti Pangeran Wibowo. Pemuda berusia 21 tahun. Berwajah tampan yang dingin. Memiliki tatapan taja...