Chapter 40

2K 180 24
                                    

"Hai, Key." Sapa lelaki itu dengan senyum.

"Kak...Angga?" Tubuh Keyra menegang dan sekarang bergetar, bahkan gadis itu sampai berdiri dari tempat duduknya. Dirinya ingin berusaha untuk pergi dari tempat itu namun tidak bisa. Seakan tubuhnya sudah tertancap pada lantai dingin yang ditapaknya sekarang.

"Udah lama ya nggak ketemu."

Keyra terdiam. Ia sama sekali tidak ingin menanggapi orang itu untuk hari ini, besok, dan seterusnya. Yang gadis itu tahu adalah, lelaki yang di depannya sekarang telah membuat hidupnya hampir menderita kalau saja Bima tidak datang menolongnya waktu itu.

"Kok lo diem aja sih, Key? Terlalu seneng ya ketemu gue?" Tanya lelaki itu sambil tertawa pelan. Dan Keyra berani bersumpah itu adalah tawa paling mengerikan yang pernah Keyra dengar.

Bibir Keyra bergetar, kini matanya terasa panas dan akan siap untuk mengeluarkan peluh bening yang sudah berkumpul mendesak di kedua pelupuk matanya itu. Dirinya sangat takut sekarang, ia ingin berteriak, namun ia tak bisa. Gadis itu butuh Bima sekarang.

"Lo nangis?"

Keyra menggelengkan kepalanya pelan beberapa kali. Suara berat lelaki itu terdengar sangat menyeramkan di kedua telinganya. Gadis itu semakin mengeratkan genggamannya pada sling bag nya ketika Angga semakin berjalan mendekatinya secara perlahan. Seakan ingin menyentuh dirinya dan melakukan hal yang tidak Keyra inginkan seperti kejadian di hutan waktu dulu.

"Berhenti disitu! Sekali lagi lo melangkah deketin pacar gue, gue bakal pastiin lo lumpuh!" Suara berat seorang lelaki terdengar di belakang tubuh Angga.

Angga menoleh ke arah sumber suara yang mengultimatum dirinya. Satu senyuman sinis pun terukir di bibir Angga, menyapa lelaki yang sedang membawa dua botol air mineral dingin di kedua tangannya.

"Bima." Panggil Keyra pelan dan mulai terisak kembali. Namun, sepelan apapun Keyra memanggil, Bima akan tetap bisa mendengar namanya yang dipanggil oleh kekasihnya itu.

Bima berjalan melewati Angga dan kini menggenggam tangan Keyra dengan erat. Dinginnya tangan kanan Bima karena habis memegang air mineral dingin kini seakan memberikan kekuatan pada Keyra agar tidak takut karena Bima ada di sisinya sekarang.

"Pacar lo? Oh sekarang kalian pacaran? Seorang pahlawan kesiangan memacari seorang gadis penakut. Hideline yang bagus." Kata Angga dengan nada sedikit meledek tentang hubungan yang sedang dijalin kedua anak adam di depannya itu.

"Pergi dari sini!" Suara berat Bima memerintahkan lelaki di depannya untuk pergi dan tidak mengganggu Keyra lagi.

"Ini tempat umum, kalo lo nggak buta." Jawab Angga sarkas.

"Pergi dari hadapan gue sekarang atau gue bikin lo nggak bisa jalan mulai hari ini!" Ancam Bima.

Angga yang tahu dan pernah merasakan bagaimana kuatnya Bima itu sedikit merinding mendengar ancaman yang keluar dari bibir tipis kekasih Keyra itu. Namun, ia tetap berusaha untuk terlihat tenang dan tidak terintimidasi. Lelaki itu pun menyunggingkan senyum tipisnya sekali lagi.

"Oke oke, gue takut." Ucap Angga dengan nada meledek, walaupun sebenarnya dia memang takut dengan ancaman Bima dan sorot mata tajam dingin lelaki itu.

"Gue cabut deh, kapan-kapan kita ketemu lagi ya Key." Angga pamit pada gadis yang kini terlihat menggenggam tangan Bima erat. Tanpa perlu basa basi lagi, Angga langsung pergi dari tempat itu karena ia mulai malas berurusan dengan lelaki bernama Bima.

Selepas Angga tak terlihat dari hadapannya lagi, tubuh Keyra melemas dan terduduk di bangku putih yang ada di belakangnya.

Bima yang merasakan tubuh Keyra yang tiba-tiba merosot pun sedikit kaget. Ia dapat melihat wajah ketakutan gadisnya yang lebih parah dari pada masuk ke wahana rumah hantu tadi.

BETTER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang