Chapter 24

2.3K 205 40
                                    

"Kamu kapan siap menikah?"

Kalimat itu sukses membuat Keyra membulatkan matanya dan langsung membalikkan badannya menatap Bima. Dilihatnya wajah tampan kekasihnya yang sedang tersenyum. Namun bukan senyum manis yang dia perlihatkan, lebih terkesan ke senyum yang jahil  tapi tetap manis, tapi menyebalkan, ah begitulah.

"Dari kemarin ngajakin nikah mulu deh heran." Kata Keyra dengan nada yang dibuat sebal. 

Ya, dia hanya berpura-pura sebal. Sekarang siapa coba yang tidak ingin jadi istri seorang Bima Sakti Pangeran Wibowo? Semua wanita pasti mau, Keyra pun mau, sangat mau malahan. Tapi, tidak untuk waktu dekat ini. Dia masih ingin meneruskan kuliahnya dan menata masa depannya. Dia saja masih dibiayai orang tua, walaupun dia memiliki bisnis kecil dibidang fashion yang cukup untuk membiayai kuliahnya, namun tetap saja sebagian besar uangnya berasal dari orang tuanya.

"Kamu nggak mau nikah sama aku?" Tanya Bima sedikit kecewa. Keyra dapat melihat ekspresi itu. 

"Y..ya m..ma..mau."

"Tapi, aku masih mau fokus kuliah dulu."

"Alesan klasik deh." Kedua tangan Bima menangkup kedua pipi gadisnya erat.

"Iiih beneran! Lagian uang, rumah, mobil masih nebeng orang tua kok mau ngajak nikah." Sindir Keyra setelah melepaskan pipinya dari tangkupan kedua tangan Bima.

Bima tersenyum miring mendengar sindiran Keyra.

"Kamu nggak tahu?" Tanya Bima dengan nada sedikit sombong.

"Apa?"

"Uang, mobil, motor, baju dan keperluan aku lainnya udah nggak minta orang tua kok. Yah, kecuali rumah sih, aku emang masih nebeng." 

Keyra memincingkan matanya menatap Bima. Dirinya tidak paham dengan maksud yang barusan dikatakan Bima.

"Maksudnya?" Tanya Keyra tidak paham.

"Ya ampun, beneran punya pacar lemot ya, harus ngulangin sekali lagi."

"Aw!" Teriak Bima saat Keyra mencubit punggung tangannya.

"Sukurin! Salah sendiri ngatain aku lemot." Sungut Keyra.

"Sakit Key, tuh merah kan." Rajuk Bima sambil memperlihatkan punggung tangannya yang memerah karena dicubit Keyra.

"Bodo ah, aku mau naik." Keyra berjalan menjauh dari hadapa Bima dan meninggalkan lelaki itu sendirian di dapur.

Bima yang melihat Keyra yang salah tingkah seperti itu malah tertawa puas dan mengikuti Keyra dari belakang.

"Aku nikahin besok ya! Siap-siap kamu!" Teriak Bima sambil tertawa dari belakang dan membuat Keyra  semakin mempercepat jalannya menuju lantai dua.

*****

Rheina menghela napas kasar. Dirinya merasa sangat bosan berada di ruangan Darren yang tidak ada hiburannya sama sekali. Masih mending di ruangannya ada satu buah televisi dan satu buah billiard yang bisa menghiburnya saat sedang bosan dengan kerjaan.

Rheina melihat ke arah meja kerja Darren yang sedang digunakan empunya. Wanita itu melihat dengan seksama wajah serius Darren yang sedang bekerja, membuatnya  secara tidak sadar wanita itu menelan ludah. 

Dia mengakui bahwa wajah calon suaminya itu sangatlah tampan. Kulit putih, mata coklat, hidung mancung, bibir tipis dan merah mampu membuatnya seperti terhipnotis. Oh dan jangan lupakan lesung pipit Darren yang dalam dan menggemaskan itu berhasil menambah ketampanan di wajah calon suaminya. Rheina menyunggingkan senyum manisnya menatap Darren. 

BETTER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang