Chapter 19

2.9K 242 18
                                    

Pagi yang cerah, dimana pasti kebanyakan orang akan mengeluhkan hari ini. Yap, hari Senin merupakan salah satu hari yang seperti hantu bagi kebanyakan orang karena aktivitas awal mereka akan dimulai hari ini dan seminggu kedepan.

Namun, tidak bagi gadis yang sekarang sedang duduk di depan meja riasnya. Keyra selalu bersenandung ceria sejak bangun tidur hingga sekarang. Mood nya sangat-sangat bagus hari ini.

Ia melihat pantulan wajah cantiknya di cermin dengan senyum yang merekah. Dipolesnya wajah cantik itu dengan sedikit make up tipis agar tidak terlihat pucat.

Ya, hari ini dia ada jadwal kuliah pagi pukul setengah delapan, dan sekarang masih jam enam lebih dua puluh menit pagi tetapi dia sudah hampir selesai bersiap untuk menyambut awal aktivitasnya hari ini. Tidak seperti hari-hari biasanya, dia terlihat berkali-kali lipat lebih bersemangat hari ini.

DRRRRTT DRRRRTT DRRRRRTT

Ponsel Keyra yang berada di nakas samping tempat tidurnya bergetar menandakan ada telepon masuk. Setelah ia memoleskan tipis lip tint di bibir manisnya, ia sedikit berlari ke arah dimana ponselnya berada.

Senyum Keyra semakin mengembang saat melihat nama kontak yang meneleponnya pagi ini. Digeserlah ke kanan tombol hijau di layar ponselnya untuk mengangkat sambungan teleponnya.

"Hai!" Sapa Keyra ceria.

"Hai juga Key, bisa tolong bukakan pintu?" Tanya penelepon di seberang sana dan membuat dahi Keyra sedikit berkerut.

"Pintu mana?"

"Astagah punya pacar kok lemot ya." Gerutu Bima, si penelepon itu.

Keyra mendecak sebal mendengar ledekan dari pacarnya itu, membuat Bima tertawa puas di seberang telepon sana.

"Aku di depan Key, cepet bukakan pintunya." Lanjut Bima setelah tertawa.

Keyra membulatkan matanya saat mendengar kalimat Bima barusan, dan langsung bergegas ke arah pintu apartemennya.

Ceklek

"Kok pagi-pagi udah disini?" Tanya Keyra kaget. 

Namun, Bima sama sekali tidak menjawab pertanyaan Keyra. Dirinya malah sibuk melihat Keyra dengan tatapan takjub. Bagaimana tidak? Ini masih terlalu pagi untuk berdandan secantik itu dan wajah cantik itu berhasil membuat Bima sama sekali tidak berkutik di tempatnya.

Keyra yang sedikit salah tingkah karena Bima menatapnya terlalu lama, akhirnya membalikkan badan dan masuk ke dalam menuju ruang makan membuat Bima menghela napas pelan karena pemandangan indahnya harus terpotong sebentar.

Bima mengikuti arah langkah Keyra menuju ke ruang tengah dan meletakkan satu buah tas tenteng ukuran sedang di meja makan Keyra.

"Dari mamah, dia pengen kamu nyicipin masakannya." Ucap Bima terlebih dahulu sebelum Keyra bertanya.

Mata Keyra yang tadinya berada diatas dispenser otomatis berpindah ke barang yang dibawa oleh kekasihnya itu.

"Wah, apa ini? Bilang makasih ke mamah kamu ya." Kata Keyra sambil tersenyum manis, membuat Bima lagi-lagi harus terhipnotis karena kecantikan gadisnya.

Keya membuka satu persatu tempat makan yang sudah ia keluarkan dari tas yang membungkusnya.

"Waahh, banyak banget Bim. Apa tante Risa nggak repot bawain aku makanan sebanyak ini?" Tanya Keyra yang takjub karena banyaknya jenis makanan yang dibawa Bima.

Namun, lagi-lagi Bima tidak menjawab pertanyaan Keyra. Dirinya sibuk mengamati wajah cantik gadisnya.

"Mau ketemu siapa?" Tanya Bima dengan nada datar.

BETTER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang