Hari ini langit diatas Universitas Samudra terlihat begitu cerah. Suasana pun juga terasa lebih ramai hari ini karena para mahasiswa dari berbagai fakultas sudah menyelesaikan ujian akhir semester gasal mereka.
Taman pusat kampus pun terlihat sangat ramai karena ada penampilan band akustik dari UKM kesenian kampus tersebut yang biasanya memang mengisi kegiatan acara konser kecil yang selalu diadakan setelah kegiatan ujian akhir semester selesai. Hitung-hitung sebagai penghilang stress para mahasiswa karena sudah seminggu lebih bergulat dengan soal-soal ujian mengerikan yang diberikan oleh dosen mereka.
Bima dan ketiga sahabatnya pun ikut menikmati penampilan band akustik yang sedang menyanyikan lagu Shawn Mendes berjudul Imagination itu. Mereka berempat terlihat mengikuti setiap ketukan lagu yang si vokalis nyanyikan. Setelah bergulat dengan ujian mata kuliah Pengolahan Sinyal Digital yang sangat menguras tenaga dan otak mereka, mendengarkan lagu memang dapat menurunkan tingkat stress keempat manusia tampan itu.
"Udah nggak usah dipikirin ujian tadi." Bima menepuk pundak Ghani yang terlihat sendu sedari tadi.
"Gue nggak mikirin ujian, Bim. Gue mah bodo amat sama ujian, paling juga nilai gue terjelek cuma B." Balas Ghani dengan nada lemas namun terdengar menyebalkan di telinga Sandy.
"Sombong banget lo! Bima sama Dhio yang pinternya ngalahin Einstein aja gak jumawa kayak lo!" Sungut Sandy.
"Udah deh San, lo jangan nambahin pikiran gue. Gue lagi males ngoceh." Timpal Ghani lemas.
"Lo kenapa sih? Dari kemarin diem terus." Tanya Ardhio yang bingung karena memang beberapa hari ini Ghani terlihat murung dan jadi pendiam. Bahkan semua celotehan Sandy selalu dianggap serius oleh Ghani. Padahal biasanya mereka selalu terlihat heboh melontarkan jokes receh yang hanya mereka yang paham lalu tertawa bersama seperti dunia hanya milik mereka berdua.
Ghani menghela napas berat. Matanya terpejam sebentar lalu terbuka dan menatap ketiga sahabatnya dengan wajah yang seperti tidak ada lagi semangat hidup.
"Gue lagi berantem sama Shella tiga hari ini. Puncaknya tadi malem."
"Berantem? Lo sama Shella berantem?" Tanya Bima dengan nada sedikit terkejut.
Ghani mengangguk lemah. "Dan kata-kata yang paling gue benci keluar dari mulutnya."
Ketiga sahabat Ghani kini menatap lelaki dengan tubuh jangkung itu kaget. Mereka bertiga membulatkan matanya karena tahu kata-kata yang paling dibenci Ghani ketika menjalin hubungan yang serius.
"Shella.... ngajak.... pu...tus?" Tanya Sandy hati-hati.
Ghani tidak menjawab, tapi dari tingkahnya sekarang yang menenggelamkan mukanya dikedua telapak tangannya bisa memberikan jawaban kalau hal itu benar.
"Lo iya-in?" Kini Ardhio yang bertanya.
Ghani membuka kedua telapak tangannya dan memperlihatkan wajah tampannya yang sedang galau berat.
"Belom gue iya-in sih. Tapi semalem gue bentak dia karena ngajak udahan, terus dia nangis."
"Masalahnya apa sih?" Bima bertanya sembari memberikan satu botol minuman bersoda kesukaan Ghani yang baru saja dia beli dari vending machine dekat tempatnya duduk.
"Thank Bim." Ucap Ghani pelan lalu membuka minuman bersoda dan meminumnya sampai hampir setengah.
"Gue gak ngebolehin dia ambil job sampe tengah malem karena kita lagi ujian, tapi dia kemarin Senin malah ambil job itu tanpa sepegetahuan gue dan pulang sampe jam dua pagi,"
"Ya emang sih, gue masih belom ada hak buat ngelarang-ngelarang dia, tapi gue cuma gak mau dia jadi nggak fokus sama ujian akhir,"
"Waktu gue jemput, dia sama sekali belom bangun padahal dia ada ujian pagi, terus gue nasihatin dia, eh malah jatohnya jadi berantem."
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER WITH YOU
Romance[COMPLETED] Highest Rank : #1 in sesecouple (31/08/2018) #1 in sehunsejeong (31/08/2018) #5 in sese (31/08/2018) #1 in campus life (21/02/2019) Bima Sakti Pangeran Wibowo. Pemuda berusia 21 tahun. Berwajah tampan yang dingin. Memiliki tatapan taja...