Kantin fakultas ekonomi siang ini terlihat sangat ramai dibandingkan hari-hari biasanya. Bahkan, mahasiswi dari fakultas hukum pun rela datang jauh-jauh ke fakultas ekonomi hanya untuk makan siang.
Tunggu.
Bukan untuk makan siang.
Tetapi, untuk menyegarkan mata mereka dengan melihat empat pria tampan yang sedang menikmati makan siangnya sambil sedikit bersenda gurau.
"Akhir-akhir ini kita sering kesini ya?" Sindir Ardhio. Sebenarnya dia paling tidak suka menjadi pusat perhatian seperti ini. Tetapi, karena Bima memintanya untuk sekalian membahas festival kampus, mau tidak mau Ardhio harus ikut makan ke kantin fakultas ini. Sekalian belajar bagaimana menjadi seorang ketua yang baik dari Bima.
"Gue sih suka makan disini. Makanannya enak-enak. Beda sana kantin tempat kita."
"Alah alasan aja lo San. Bilang aja lo seneng kesini karena cewek ekonomi lebih melek." Sandy memperlihatkan semua gigi putihnya saat mendengar pernyataan dari Ghani.
"Tapi beneran deh cewek ekonomi tuh ya beeuuhh." Kata Sandy sambil menggerakkan kedua tangannya yang seakan-akan membentuk tubuh sempurna seorang wanita.
"Mesum lo!" Sindir Bima
"Biarin! Mendingan mesum dari pada mau ketemu gebetannya aja pakai minta dianterin." Sandy menjulurkan lidahnya.
"Gue cuma mau bahas dana. Bukan yang lain. Dan dia juga bukan gebetan gue." Bima memutar kedua bola matanya.
Sandy yang mendengar itu hanya mendecih. "Banyak alasan lo!"
"Eh eh Bim, kemarin gimana?" Tanya Ghani.
"Gimana apa?" Bima malah balik bertanya.
"Keyra. Waktu lo kesana, dia sudah bangun?"
Bima membuang muka saat Ghani bertanya tentang kejadian kemarin. Sedikit salah tingkah saat dia mengingat apa yang dilakukannya kemarin.
Kemarin, saat Bima menjenguk Keyra, entah dia sadar atau tidak, dia memeluk Keyra karena gadis itu takut dengan petir. Hanya memeluk saja sih tidak ada adegan lainnya. Tapi cukup lama. Sampai gadis itu tertidur dipelukannya.
"Udah." Jawab Bima singkat sambil mengaduk-aduk es campurnya.
"Lo? Ke rumah Keyra?!" tanya Sandy sedikit berteriak karena kaget.
Bima hanya mengangguk pelan untuk menjawabnya.
"Wuidiih! Gercep juga ya lo Bim." Kata Sandy
"Kalo nggak gercep keburu diambil orang San." Ini Ardhio
"Lihat aja. Yang suka sama Keyra tuh banyak. Udah cantik, pinter, ramah lagi." Lanjutnya
"Lo ngapain ikut-ikutan sih Dhi." Bima protes
"Lo suka sama Keyra Bim?" Pertanyaan Ardhio membuat Bima mengerjap pelan.
Suka? Apa iya Bima suka dengan Keyra?
"Nggak." Jawab Bima singkat
"Gue cuma ngerasa nggak enak aja. Karena gue narik tangannya kemarin, dia jadi inget kejadian dua bulan lalu saat di hutan." Jelas Bima dan diikuti anggukan dari ketiga sahabatnya.
"Yes! Kalau gitu gue masih ada kesempatan buat deketin dedek Keyra dong."
"Ngimpi aja lo San! Mana mau Keyra sama kutu kasur kaya lo." Demi apapun, mulut Ardhio memang pedas.
"Bangsul emang lo Dhi."
Keempat laki-laki itu tertawa lepas di kantin fakultas ekonomi. Para wanita yang melihatnya pun semakin terpesona karena tawa mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTER WITH YOU
Romance[COMPLETED] Highest Rank : #1 in sesecouple (31/08/2018) #1 in sehunsejeong (31/08/2018) #5 in sese (31/08/2018) #1 in campus life (21/02/2019) Bima Sakti Pangeran Wibowo. Pemuda berusia 21 tahun. Berwajah tampan yang dingin. Memiliki tatapan taja...