Chapter 34

2.2K 191 43
                                    

"Kamu tuh emang udah kelamaan jomblo apa gimana sih? Jadi cowok kok ngga....."

CUP!

Kedua mata Keyra membulat. Bibirnya tiba-tiba terkatup rapat dan tidak bisa mengeluarkan satu kata pun, bahkan helaan napas saja tidak. Ya ampun! Keyra butuh oksigen sekarang.

Bima tertawa pelan ketika melihat kedua pipi gadisnya yang memerah. Bukan hanya pipi saja yang memerah. Tapi, hidung, dahi, dagu dan leher Keyra, semua terlihat memerah. Dia seperti smurf versi merah. Dan itu terlihat sangat lucu di mata Bima.

Keyra menutup mukanya dengan dua telapak tangannya. Dirinya benar-benar shock saat Bima tiba-tiba saja mencium pipinya. Coba kalo Bima ngomong dulu, kan Keyra bisa siap-siap.

"Dicium pipi aja langsung merah semua mukanya." Kata Bima dengan terkekeh dan mengacak puncak kepala kekasihnya.

"Gimana kalo aku cium bibirnya." Bima tertawa semakin keras.

"Aaaa Bimaaaaaa." Rajuk Keyra yang masih menutup muka dengan kedua tangannya.

"Iya sayang?"

"Aku malu ih."

Sungguh, bagaimana dia bisa menemukan seorang gadis yang terlihat begitu kuat dan tangguh tetapi aslinya begitu lucu dan menggemaskan. Dia selalu bersyukur kepada Tuhan karena itu.

Bima memeluk tubuh mungil gadisnya lagi, dan kini dari belakang. Mencium pelan puncak kepala gadis itu. Menghirup aroma strawberry mint yang terasa segar di hidung bangirnya.

"Lucu deh." Kata Bima dengan gemas dan meletakkan kepalanya di bahu kanan Keyra, membuat tubuh Keyra lagi-lagi dibuat mati gaya.

*****

Hari ini para anggota BEM berkumpul di ruang meeting organisasi tersebut untuk membahas acara pembubaran panitia yang rencana kegiatannya akan diisi dengan acara syukuran dan mengadakan bakti sosial di salah satu panti asuhan di Bandung.

Walaupun acara Festival Kampus sudah lama sekali selesai, namun mereka belum mengadakan acara pembubaran panitia dikarenakan kesibukan dari para anggotanya masing-masing dan baru sempat dibahas lagi sekarang.

 "Oke, jadi udah fix kita bikin acaranya di Bandung, di panti asuhan Hidayah. Dan proposal bakal dibuat sama Sandy. Cuma dua hari dan acara simpel, gue harap sehari-dua hari cukup buat bikin proposal." Ucap Ardhio.  

Sandy yang dari tadi sedang menunduk, sibuk bermain game di ponselnya lalu mengangkat kepalanya, melihat si pemberi perintah, Ardhio.

"Kenapa harus gue?"

"Ya karena lo masih jadi sekretaris di acara terakhir kemarin." Jawab Ardhio enteng.

"Kan acara udah selesai lama, ya gue udah lepas dong jadi sekretaris." Ucap Sandy tidak mau kalah.

"Ardhio juga masih jadi ketua buat acara ini, karena dia juga ketua acara terakhir kemarin. Kita belom pembubaran panitia, kalo lo lupa. Semuanya masih megang jabatan di acara Festival Kampus kemarin. Kecuali usaha dana, tim gue yang ganti tugas. Gue sama tim usaha dana ganti tugas jadi tim koorlap yang bakalan survei tempat langsung ke sana." Kata Bima dengan tegas dan berwibawa. Membuat semua anggota BEM perempuan bersorak kagum pada ketua BEM itu.

Keyra pun kagum dengan kekasihnya yang memang memiliki aura pemimpin seperti Bima.

Sandy terlihat menghela napas berat. Ia enggan berurusan dengan hal-hal berbau kepanitiaan lagi. Apalagi menjadi sekretaris lagi. Itu sangat merepotkan, begitu pikir Sandy.

"Pokoknya gue gak mau tau, hari Rabu besok harus udah jadi, biar besok kita semua bisa fokus buat UAS, dan Sabtu dua minggu lagi acara kita mulai." Ucap Ardhio tak kalah tegas mengingat mulai hari Jumat sampai seminggu kedepan mereka semua akan menghadapi ujian akhir smester ganjil.

BETTER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang