Chapter 28

2K 192 16
                                    

Keyra menangis di dalam mobil. Dirinya benar-benar merasa bersalah pada Bima. Seharusnya dia tidak diam saja saat Ryoki memeluknya kemarin. Seharusnya dia bisa tegas pada mantannya itu. Tapi, terlalu banyak kata 'seharusnya' tidak akan merubah semuanya. Keyra merasa, Bima pantas marah kepadanya dan dia menyesali itu.

TOK TOK

Keyra mendongakkan kepalanya saat mendengar jendela mobilnya diketuk dua kali dari luar. Dilihatnya wajah sahabatnya yang tersenyum manis sambil membawa map berwarna biru dari luar jendela. Keyra segera menghapus air matanya lalu membuka mode lock pada pintu mobilnya.

"Key, lo kenapa?" Tanya Gisty khawatir ketika dirinya memasuki mobil Keyra dan melihat wajah sahabatnya yang basah dengan mata sembab.

"Gue udah tau jawabannya kenapa Bima marah sama gue." Jawab Keyra sambil terisak.

"Dan emang gue yang salah, Gis."

Kini Keyra menangis lagi, bahkan lebih parah dari yang tadi. Seakan dia ingin meluapkan semua rasa sedih dan kecewa pada dirinya sendiri di depan Gisty.

"Emang apa? Cerita sama gue."

"Dia dapet foto gue dipeluk sama Ryo."

"Hah?"

"Kok bisa?" Tanya Gisty penasaran.

Keyra menggeleng pelan. "Gue nggak tau dia dapet dari mana."

"Kayaknya ada yang ngikutin lo deh Key."

"Maksud lo?"

"Ya, mungkin nih, mungkin aja ada yang nggak suka sama hubungan kalian."

"Emang ada ya orang kayak gitu? Lagian apa spesialnya juga hubungan gue sama Bima."

"Pacar lo itu the most wanted di kampus kita kalo lo lupa."

Keyra menghela napas panjang. Mengatur napasnya yang terasa sedikit sesak di dada. "Susah ya pacaran sama orang ganteng, pinter kayak Bima." Ucapnya dengan nada merajuk dan serak.

Gisty tertawa pelan mendengar rajukan dari sahabatnya itu.

"Untuk masalah lo sama Bima, kalian bisa bicarain itu baik-baik, tapi bukan sekarang. Lo sama dia lagi sama-sama emosi soalnya."

"Gimana kalo kita ke cafe Risyad aja? Itung-itung nenangin hati lo sekalian nyamperin Risyad." Usul Gisty agar sahabatnya tidak bersedih lagi.

"Hmm boleh! Gue kangen juga sama dia."Ucap Keyra setuju dengan usul sahabatnya itu.

"Yaudah kalo gitu cuci muka gih. Muka lo becek banget kayak selokan deket rumah gue." Keyra mendesis tajam mendengar ejekan yang keluar dari bibir Gisty.

"Tunggu di sini ya."

Gisty memberikan simbol 'Oke' menggunakan kelima jarinya.

*****

Kini Bima sedang menatap tajam dua gadis dihadapannya yang sedang menunduk pasrah.

Tadi, saat Bima berencana untuk pulang, tiba-tiba saja dirinya ditelepon Ardhio agar datang ke fakultas ekonomi untuk bertemu dengan dua gadis yang berhasil membuat hubungan Bima dan Keyra sedikit retak.

"Jadi, lo berdua yang ngirim foto ini?" Tanya Bima sambil melemparkan ponselnya di depan muka mereka dan jatuh di paha Rebecca.

"Iy..ya Kak." Jawab Anjani pelan.

"Apa tujuan lo berdua?"

"Bisa jelasin ke gue tentang masalah itu?" Tanya Bima lagi, kali ini dengan nada datar yang terdengar sangat menakutkan dan menunjuk foto yang ada di ponselnya.

BETTER WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang