Tentang Masa Lalu

3.7K 109 6
                                    

                Di sebuah Pemakaman ada seorang Gadis berjalan memasukin pemakaman.Gadis itu melihat sebuah makam dengan tatapan kerinduan dia membungkuk di samping makam itu dan Gadis itu menangis sambil memegang batu Nisan.
"Sudah 2 tahun Papa pergi ninggalin Amara,Papa tau Amara kangen sama Papa,Sampai sekarang Amara membenci orang yang telah membunuh Papa dan Membuat Amara dan Mama kehilangan sosok Papa,Seharusnya hari ini Kita masih bersama sama,Karena Hari ini ulang tahun Amara tapi untuk ke sekian Kalinya Amara merayakan ulang tahun tanpa Papa,Pa ucapin selamat ulang tahun untuk Amara,Amara membenci orang itu yang tega menabrak dan lari dari tanggung jawab setelah menabrak papa" Ucap Amara menangis.
              Amara mengingat Itu kejadian 2 tahun yang lalu.Saat dia ulang Tahun saat itu adalah ulang tahun menyedihkan buat Amara.
                 
                    2 Tahun yang lalu.
        Saat Amara hendak mencapai usia 15 tahun dia sedang menunggu Papanya.Dia sudah cantik dengan gaun pesta berwarna putih dan Kue ulang tahun yang terletak di atas meja dengan Dekorasi penuh balon warna warni.
"Ma,Papa mana kok belum pulang" Tanya Amara.
"Sebentar lagi Papa pulang sabar ya" Ucap Kila mama Amara.
           Tiba tiba Kila mendapat telepon dari suaminya.Dia mengangkat teleponnya.
"Kamu darimana Aja Amara udah nungguin tuch"
"Iya ma,Ini Papa udah sampai di jalan menuju rumah,Oh iya Ma,Papa mau ngomong sama Amara" Ucap Farrel ayah Amara.
"Oke,Tunggu ya" Ucap Kila.
              Kila berjalan menuju Amara.
"Sayang,Ini telepon dari papa kamu" Ucap Kila Tersenyum.
             Amara mengambil hp Kila dan Menempelkannya di Telinga.
"Hallo Pa"
"Hallo sayang,Maaf ya Papa telat selamat ulang tahun Putri Papa" Ucap Farrel.
"Nggak apa apa kok,Asalkan Papa hati hati ya,Makasih Pa udah ngucapin" Ucap Amara tersenyum bahagia.
           Kila tersenyum melihat Anaknya yang tersenyum bahagia.
"Iya sa,Arggggghhhhh" Teriak Farrel.
"Papa,Kenapa Pa,Papa" Ucap Amara Panik mendengar suara teriakan Papanya.
              Kila terkejut melihat Amara panik.
"Ada apa sayang" Tanya Kila.
"Nggak tau Ma,Tadi Amara dengar suara teriakan Papa,Tiba tiba Hp Papa mati,Ma,Perasaan Amara nggak enak" Ucap Amara khawatir.
             Kila mengambil hpnya di tangan Amara dan berusaha menelpon suaminya tapi tak aktif.
            Beberapa Saat Kemudian.
Hp Kila berdering dan Melihat no Hp Suaminya.Kila mengangkat telepon suaminya.
"Hallo Mas,Kamu nggak apa apa" Tanya Kila.
".................................."
"Kamu siapanya iya saya Istri orang yang memiliki Hp itu"
".........................................."
"Apa kecelakaan,Gimana keadaan suami saya"
"....................................................."
"Suami saya meninggal dalam kecelakaan,Kenapa bisa" Ucap Kila menangis.
"....................................................................."
"Oke,Rumah saya Alamat Jalan ****************************" Ucap Kila masih menangis.
              Kila mematikan sambungan telepon.Kila melihat Amara yang tertidur di sofa karena menunggu Papanya.Kila menghampiri Amara dan Memeluk Amara.
"Sayang,Besok Papa kamu pulang dengan keadaannya berbeda,Mama berharap kamu bisa kuat,Mama janji akan selalu di samping kamu dan menjadi sosok papa untuk kamu" Ucap Kila menangis mencium kening Amara
            Kila nggak masalah kalau dia menjadi Janda.Tapi Gimana Putrinya yang masih berusia 15 tahun harus kehilangan sang Papa.
           Keesokkan Paginya Amara terbangun Dia terkejut.Dia berada di kamarnya dan Amara terkejut mendengar suara orang orang yang berdoa.Amara turun dari kasurnya dan Berjalan membuka Pintu kamarnya.Suara itu semakin jelas di telinganya.Dia berjalan menurunin tangga dia terkejut melihat banyak orang memakam pakaian serba hitam.
Amara terkejut melihat seorang terbaring kaku di tengah mereka dengan tubuh di tutupin kain.
"Siapa yang meninggal Ma" Tanya Amara.
            Semua terkejut melihat Amara.
Kila menangis melihat Amara.Dia tak sanggup untuk memberitahu Amara.
"Ma,Jawab siapa yang meninggal" Tanya Amara.
            Kila berjalan menghampiri Amara dan memeluk putrinya sambil menangis.
"Papa kamu sayang,Papa kamu meninggal dalam kecelakaan Nak,Papa kamu udah mengemudi mobil dengan baik,Tapi Dari arah berlawanan Ada pengemudi mobil Ugal ugalan dia menabrak Mobil Papa kamu sangat kuat sampai Mobil Papa kamu terbalik dan Penabrak itu Tidak bertanggung jawab dan Dia membawa Mobil Dia pergi meninggalkan Mobil Papa kamu" Ucap Kila menangis.
"Papaaaa" Teriak Amara menangis.
            Kila berusaha menenangkan putrinya yang menangis.Amara melepaskan pelukan Mamanya.Amara berlari menuju Papanya.Kila berlari menuju Amara.Amara membuka kain penutup wajah Papa.Dia menangis melihat Wajah Papa yang Pucat pasi dan Tidak ada Senyuman menghangat Yang biasanya Papa yang berikan.
"Papa bangun,Jangan tinggalin Amara,Bangun Papa,Papa banguuunn" Ucap Amara menangis dan Amara menguncangkan tubuh Papanya.
              Tiba tiba Amara pingsan di pelukan Kila.Kila terkejut melihat Putrinya Pingsan.
"Sayang,Bangun sayang" Ucap Kila panik dan menepuk Pipi Amara lembut.
            
            Amara menangis mengingat kejadian 2 tahun itu.Kejadian yang membuat dia kehilangan Sang Papa dia membenci Orang yang tidak dia ketahui telah membuat Papanya meninggal.Amara menangis memeluk makam Papanya.

"Oh mengapa kau tinggalkan Aku
Oh papa oh papa
Oh mengapa kau tinggalkan pergi
Oh papa oh papa
Oh teganya kau tinggalkan aku
Sendiri tiada tempatku mengaduh
Oh papa oh papa"
              Amara bernyanyi sambil terduduk di bangku taman sambil menangis.Mengingat Kenangan Canda dan tawa bersama Papanya.Amara melihat Seorang Pria sedang membantu Anak perempuannya bermain sepeda.Amara mengingat kejadian itu.Mengingat saat Papa yang mengajarinya naik sepeda sekarang Dia kehilangan sosok Papa,Walaupun Mamanya selalu berusaha untuk menjadi Sosok Papa untuk Amara.Tapi tetap Aja Dia merindukan Papanya.

BERSAMBUNG.

                    Vote And Comment.

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang