Kernyataan Yang Terbongkar

1.3K 63 2
                                    

                Beberapa Saat Kemudian.
Amara dan Satya sampai di depan rumah Satya dengan pegangan tangan.Mereka tersenyum dan Saat Satya hendak menekan Bel rumahnya.
"Aku tau Mas,Aku Tau kalau aku Ibu kandung Satya,Tapi aku nggak mau nyakitin Satya Mas,Aku nggak mau Satya tau kalau Dia bukan Anak Melodi dan Bukan Adik Juan" Teriak Sabina Menangis.
"Tapi mau sampai Kapan kamu menyembunyikan Semua ini Cepat atau Lama Satya bakal tau tentang Jati dirinya" Teriak Galih berusaha membujur Istrinya untuk membongkar Rahasia Mereka.
             Satya dan Amara terkejut mendengar teriakan Sabina dan Galih.Satya membuka pintu rumahnya.
"Maksudnya Apa Satya bukan Anak Mama Melodi dan bukan Adik Juan,Ini Maksudnya Apa" Teriak Satya Bingung.
            Sabina dan Galih menoleh memandang Satya dan Amara.Satya menarik tangan Amara dan Berjalan menghampiri Mereka.
"Ini maksud Apa Pa,Jelasin Ke Satya,Satya nggak mungkin anak Pelakor ini,Berarti Satya adik Rama,Jelasin Pa,Siapa Jati Diri Satya" Teriak Satya.
"Sabar mama yang bakal Jelasin" Ucap Sabina Menangis.
            Sabina menceritakan tentang Pernikahan Sirinya dengan Galih sebelum Galih yang menikahin Melodi.Sabina menceritakan tentang kematian Saudara kembar Juan dan Sabina yang merelakan Satya menjadi Penganti saudara kembar Satya yang meninggal Karena Satya memiliki Wajah yang sama dengan Juan.Membuat Sabina merelakan Satya untuk Melodi.Satya terkejut mendengar cerita Sabina dan Dia tidak percaya dengan Cerita Sabina.
"Nggak mungkin,Pasti lo bohong kan,Nggak mungkin gue memiliki Wajah Yang sama dengan Juan tapi Kita terlahir di rahim yang berbeda,Pasti lo sengaja ngarang cerita untuk Bikin gue simpatik Sama Lo,Betul kan" Ucap Satya Tidak Percaya.
"Sat,Apa yang diceritakan Mama kamu itu semuanya benar" Ucap Galih.
"Nggak,Aku tetap Anak Melodi dan Adik Juan Bukan Anak wanita pelakor ini dan Adik seorang pembunuh,
Nggak ini nggak mungkin" Ucap Satya nggak percaya.
               Amara terkejut mengetahui Satya adalah Adik kandung Rama yang telah membunuh Ayahnya.Satya berjalan mundur.
"Nggak ini bohong,Ini nggak mungkin" Ucap Satya menangis dan menjambak rambutnya.
             Sabina memeluk Satya sambil menangis berusaha menenangkan Satya.
"Nak,Kamu harus percaya sama Mama,Kamu anak kandung Mama" Ucap Sabina menangis.
              Satya mendorong tubuh Sabina.Sabina terjatuh dan menangis.
Galih menghampiri Sabina.
"Lo jangan ngaku ngaku sebagai Mama gue,Mama gue cuman Melodi bukan lo dan Gue bukan Anak Pelakor kayak Lo dan Bukan adik seorang pembunuh" Ucap Satya tidak percaya.
           Satya berjalan meninggalkan Amara.Amara berjalan mengikutin Satya.Satya menaikin Motornya dan Hendak menyalakan Motornya.Amara menahan tangan Satya.
"Kamu mau kemana" Tanya Amara Panik.
"Kamu pasti bakal ninggalin aku kan karena Tau Aku adik Kandung seorang yang telah membunuh ayah kamu,Seperti kamu meninggalkan Juan" Ucap Satya menangis.
"Aku nggak bakal ninggalin kamu Satya,Aku nggak bakal ninggalin kamu" Ucap Amara menangis.
"Kamu bohong,Kamu bakal ninggalin aku,Lebih baik aku yang ninggalin kamu daripada aku ditinggalin kamu seperti Juan,Aku nggak akan sanggup,Jaga anak kita baik baik" Ucap Satya.
"Sat,Kamu jangan nekat,Jangan pengemudi Motor dalam keadaan Emosi" Ucap Amara Khawatir.
            Satya menghempaskan tangan Amara dan mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Satya,Satya" Teriak Amara.
            Galih dan Sabina keluar dari Rumah mendengar teriakan Amara.
"Tante,Om Satya tadi bawa motor ngebut Tan,Aku takut Satya kenapa om" Ucap Amara khawatir.
"Ayo kita susulin Satya" Ucap Galih.
           Mereka berjalan memasukin mobil dan Galih mengemudikan mobilnya.Galih mengejar motor Satya.
            Di tengah Perjalanan Satya menangis.Dia tidak percaya kalau dia anak Sabina dan Adik Rama Pria yang telah membunuh Ayah Amara.Satya takut ditinggal Amara.Seperti Amara meninggalkan Juan.Satya menambah lajur kecepatan tinggi.Satya masih menangis tanpa melihat Ada Mobil dari arah Lawan.
"Brak"
            Mobil itu menabrak Motor Satya.Satya terlempar dari motornya dan Helmnya terlempar.Satya berguling guling di aspal dan Kepala Satya bersimbah Darah dan Hidung Satya mengeluarkan Darah.Satya masih sadarkan diri.Satya memegang kepalanya yang mengeluarkan banyak Darah.Tiba tiba Mobil Galih berhenti dan Galih terkejut melihat Satya bersimbah darah.Amara,Galih Dan Sabina turun dari Mobil dan Berjalan menghampiri Satya.Amara menangis melihat Satya bersimbah Darah.Amara memegang kepala Satya.
"Amara" Ucap Satya lemah.
"Jangan pejamkan Mata kamu aku mohon" Ucap Amara menangis.
            Satya tergeletak tak sadarkan diri.Amara terkejut dan Menepuk Pipi Satya.
"Sat Bangun,Sat" Ucap Amara menangis.
            Galih dan Sabina membopong tubuh Satya memasukin mobil.Amara menangis dan berjalan mengikutin Mereka sambil ketakutan.
             Beberapa Saat Kemudian.
Para suster dan Dokter.Serta Amara,Sabina dan Galih mendorong Brangsar Satya menuju Ruang UGD.
"Sat,Aku mohon jangan tinggalin aku dan bayi kita,Aku nggak sanggup kalau harus kehilangan untuk ketiga kalinya" Ucap Amara menangis dan mengenggam tangan Satya.
"Sat,Bangun Mama Mohon,Maafin Mama" Ucap Sabina mengenggam tangan putranya sambil menangis.
       Suster dan dokter membawa Satya masuk ke dalam Ruang UGD.
Suster menutup Pintu ruang UGD.
Amara terduduk menangis.Sabina menangis di pelukan Galih.
"Juan,Aku mohon jangan bawa Satya pergi,Aku mencintainya Juan,Aku nggak mau kehilangan dia Juan dan Bayi ini membutuhkan Ayahnya,Aku mohon Juan jangan bawa Satya pergi dari aku,Aku mohon" Ucap Amara menangis.
"Ya allah Jangan ambil Anak aku,Aku rela menukarkan nyawa aku buat Satya" Ucap Sabina menangis.
             
               Dokter memasang Alat Oksigen di hidung Satya dan Alat Infus di tangan Satya.Para suster membersihkan darah Satya dan Memperban Kepala Satya.Dokter memeriksa Satya.

BERSAMBUNG.

                  Vote And Comment. 

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang