Kesalahan Amara

1.5K 73 1
                                    

                Keesokkan Harinya Seorang gadis sedang berjalan di lorong sekolahnya SMA Angkasa.Tiba tiba ada seorang Gadis sedang merangkul bahu gadis itu.
"Hy Amara Apsarini" Ucap Gadis itu tersenyum.
"Hy Bunga Callista" Ucap Amara tersenyum.
"Hari ini Hari pertama Kita menginjak kelas 3,Kita bakal sekelas" Ucap Bunga tersenyum bahagia.
"Iya,Gue juga senang bisa sekelas sama lo" Ucap Amara bahagia.
              Amara dan Bunga berjalan memasukin Kelas baru Mereka.Tiba tiba Amara melihat seorang Pria berwajah tampan tapi datar duduk di bangku paling belakang.Pria itu sedang membaca novel sambil mendengar lagu menggunakan headset.Amara dan Bunga duduk bangku paling depan dari bangku pria itu sekitar 3 bangku.Kelas Masih sepi hanya Ada mereka bertiga.Amara menoleh memandang Pria datar itu yang berhasil mencuri perhatiaannya.
Pria itu menatap Amara dengan tatapan tajam.Amara terkejut dan menatap ke depan.Bunga bingung melihat Amara terkejut.
"Pria yang duduk paling belakang siapa sich" Tanya Amara.
"Nggak tau" Ucap Bunga.
"Kok nggak tau sich,Emangnya dia murid baru" Ucap Amara.
"Hahaha nggak lah dia sama kayak kita waktu mos juga dia ikut mos juga,Pasti lo bingung kan kenapa lo dan gue nggak kenal dia,Karena Dia anak Kelas Ipa 2 dan Sekarang Baru dia masuk Ipa 1 sama kayak kita" Ucap Bunga tertawa.
"Bunga,Lo kan orang terupdate pasti tau lah tentang dia" Ucap Amara kesal.
"Dulu waktu dia pertama Kali masuk sekolah Ini banyak orang yang minta kenalan sama dia,Tapi Dia hanya diam,Sampai sebulan Anak kelas IPA 2 baru tau namanya dari Guru yang mengabsen mereka,Baru mereka tau,Kenapa gue nggak tau namanya karena Gue nggak ada teman Anak Ipa 2,Dan Dia itu nggak pernah bergaul sama kita,Dia hanya bergaul dengan Budak Eskul Futsal" Ucap Bunga tertawa kelas.
"Sombong banget tuch cowok" Ucap Amara.
"Emang iya hahaha" Ucap Bunga tertawa.
"Brak"
             Amara dan Bunga terkejut mendengar suara gebrakan meja dari bangku belakang.Mereka menoleh ke belakang dan Pria yang sedang membaca Novel menatap Mereka tajam dan dingin.
"Kalian bisa diam nggak" Bentak Pria itu Menyeramkan.
            Amara dan Bunga ketakutan mendengar bentakkan menyeramkan pria itu.Pria itu berdiri dari kursi dengan penuh kemarahan.Pria itu berjalan melewatin Amara dan Bunga.Pria itu berjalan keluar dari kelas dan Memegang gagang pintu kelas.
"Brak"
            Pria itu membanting pintu kelas dengan keras membuat Amara dan Bunga terkejut.
"Dasar Pria Stress" Ucap Bunga Kesal.
            Amara hanya melamun dan Memikirkan sikap Pria itu yang misterius dan terlalu dingin.
            Pria itu sedang di Taman belakang dan Sedang Video Call dengan Pria yang mirip dengannya.
"Juan Jadi gimana lo di rumah dan Di sekolah" Ucap Pria Yang mirip dengan Juan.
"Enggak seru,Di rumah enggak seru tanpa lo,Biasanya jam sekolah lo ngajak gue boros walaupun sekolah kita beda beberapa Kilo meter Aja" Ucap Juan Kesal.
"Baru sebulan gue pergi udah kangen aja lo sama gue,Lo itu Abang gue Masa lo mau ikut perilaku buruk adik lo" Ucap Pria yang mirip dengan Juan.
"Kita ini saudara kembar gue dan Lo cuman beda 5 menit" Ucap Juan Dingin.
"Tapi lo lahir duluan daripada gue" Ucap Pria yang mirip dengan Juan.
"Iya dech terserah lo jangan bikin gue makin kesal" Ucap Juan semakin Kesal.
"Hahaha lo kesal apalagi" Ucap Pria yang mirip dengan Juan ketawa.
"Ketawa aja terus dasar adik durhaka,Gue kesal Aja baru masuk kelas 3 dan baru masuk kelas udah ada yang ganggu ketenangan gue" Ucap Juan Marah.
"Sabar ya abang kembar gue tersayang,Oh iya gue matiin soalnya banyak tugas menumpuk,Dai dai Abang kembar gue" Ucap Pria yang mirip dengan Juan melambaikan tangannya.
              Video Call itu berakhir.
Juan merindukan Adik kembarnya yang sekarang berada di Amerika.
Adiknya memilih pergi ke luar negeri karena tidak mau melihat Ada orang yang mengantikan posisi mama mereka.
               Sore Harinya Amara dan Bunga selesai latihan.Amara selesai latihan basket dan Bunga selesai latihan Cheers.Mereka sedang berjalan menuju Keluar lapangan.
Tiba tiba Ada bola menggelinding di kaki Amara.Amara membungkuk Mengambil bola Futsal itu.Amara memantulkan bola Futsal Itu.Setelah itu Amara memegang bola itu.
"Amara,Lo mau ngapain" Tanya Bunga Panik.
"Gue mau coba Lempar bola ini Kayak bola basket tapi Bukan Ke Ring Basket tapi Ke gawang Futsal" Ucap Amara tersenyum.
"Lo jangan nekat itu bukan bola basket" Ucap Bunga Panik.
"Ini kan bola juga" Ucap Amara Polos.
"1
  2 
  3"
          Amara melempar bola itu mengunakan Strategis basket.Bola itu melayang tinggi ke atas.Tiba tiba ada seorang yang sedang berjalan melewatin Gawang.
Bam
            Pria itu terjatuh karena bola Futsal di lempar Amara dengan Hidung yang mengeluarkan darah karena menjadi sasaran Bola Futsal yang lempar.
"Juan" Teriak Mereka semua terkejut melihat Darah yang mengalir deras dari hidung Juan.
           Juan memegang kepalanya pusing karena pengaruh hidungnya sakit.Juan tergeletak pingsan di lapangan.Mereka yang seeskul Juan menghampiri Juan.Amara menangis ketakutan dan Bersembunyi di belakang Punggung Bunga.
            Mereka membopong tubuh Juan menuju keluar lapangan.
"Ayo,Kita kesana" Ucap Bunga menarik tangan Amara.
"Dia nggak meninggal kan gara gara lemparan gue" Ucap Amara menangis.
"Dia nggak bakal meninggal,Ayolah lo harus minta maaf sama dia" Ucap Bunga menarik tangan Amara.
                Mereka pun berjalan mengikutin mereka yang membopong Juan menuju Klinik sekolah.

BERSAMBUNG.




                   Vote And Comment.



Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang