Senja Dan Rencana

1.1K 54 1
                                    

                  6 Bulan Kemudian.
       Semenjak Satya menyatakan cinta palsunya ke Amara.Mereka pun berpacaran dan selalu mesra.Mereka berpacaran sandiwara yang Satya buat.Satya mencintai Amara hanya karena sandiwara.Walaupun sebenarnya hati Satya merasa nyaman di dekat Amara.
               Keesokkan sorenya Satya membawa Amara ke Pondok.Mereka duduk di Gubuk.Mereka memandang Langit.
"Kita ngapain kesini" Tanya Amara.
"Kamu tengok aja sebentar 1.2.3,Tara" Ucap Satya.
             Amara terkejut melihat Senja yang begitu indah dan Satya memandang senja.
"Dulu Aku sering lihat Senja bersama dua orang yang aku sayangin" Ucap Satya lirih mengingat kenangan bersama Mama dan Juan.
          
          Waktu Juan dan Satya berusia 7 tahun.Satya dan Juan di ajak Mamanya ke pondok dan Duduk di pondok.Melodi mama Juan dan Satya memandang Langit.
"Kita ngapain disini" Tanya Satya kecil.
"Tunggu sebentar" Ucap Melodi.
          Tiba tiba Juan melihat Langit berubah warna menjadi orange yang indah.
"Ma,Itu Apa" Tanya Juan.
"Itu Senja sayang,Senja mempunyai 2 warna Kadang ia merah merekah bahagia, kadang ia hitam gelap berduka. Tapi langit, selalu menerima senja apa adanya" Ucap Melodi.
"Satya mau jadi Senja biar bisa di terima Apa adanya oleh Langit" Ucap Satya tersenyum bahagia melihat Senja.
"Juan mau Jadi Langit biar bisa menerima Apa adanya Senja dan Bisa bersama Senja dalam Sedih atau bahagia,Karena Juan Ingin bersama Satya dalam Sedih Dan Bahagia" Ucap Juan merangkul bahu Satya.
"Janji bakal menjadi Langit buat Satya dan Akan selalu bersama Satya dalam Sedih atau Bahagia" Ucap Satya mengeluarkan kelingkingnya di depan Juan.
"Janji" Ucap Juan mengaitkan kelingkingnya di jari kelingking Satya.
"Mama juga janji bakal selalu bersama
Kedua anak mama sampai kapanpun fan menemani kalian melihat indahnya senja selamanya" Ucap Melodi mengaitkan Kelingkingnya di kedua kelingking Kedua putra kembar.
"Selamanya" Ucap Satya dan Juan.
              Satya dan Juan memeluk Melodi dan mencium Pipi Melodi.
Melodi memeluk Kedua bahu Putranya.Mereka bertiga memandang Senja sambil tersenyum.
  
               Satya menangis mengingat kenangan itu dan Amara terkejut melihat Satya menangis.
"Dan dua Orang yang aku sayangin itu adalah Mama dan Abangku,Kita sering kesini untuk melihat Senja dan mereka berdua berjanji untuk menjadi Langit dan berjanji bersama Senja selamanya.Aku pengen menjadi Senja biar bisa bersama Langit,Tapi Apa mereka ingkar mereka meninggalkan Sang Senja seorang diri" Ucap Satya semakin menangis.
            Satya sangat rapuh kalau berhubungan dengan keluarganya dan orang dicintainya.Amara menarik tubuh Satya ke dalam pelukannya dan Mengelus punggung Satya.Satya terkejut atas pelukan Amara.
Jantungnya berdegup begitu cepat.
"Izinkan aku menjadi Langit untuk menemani Senja,Izinkan aku menjadi Sang Langit untuk menemani Kamu saat sedih ataupun bahagia,Aku mencintaimu Senja" Ucap Amara berbisik di telinga.
              Membuat Jantung Satya berdetak begitu cepat.Satya tidak tau perasaan Apa dihatinya.Dia merasa nyaman dengan gadis ini dan merasa takut kehilangan gadis ini.Tapi Satya tidak ingin mencintai Gadis ini karena dia nggak ingin seperti Juan.
Dia masih benci dan mempersalahkan cinta.
              Amara melonggarkan pelukannya dengan Satya.Amara memegang Kedua Pipi kekasihnya.
"Cup"
            Amara mencium bibir Satya. untuk pertama kalinya Amara mencium bibir seorang Pria.Satya terkejut atas sentuhan bibir gadis itu yang menempel di bibirnya.Membuat jantung Satya berdetak tak karuan.
            Satya membalas ciuman Amara mereka berciuman Saat Senja Hendak berganti malam.

"Pandanganmu senyumanmu
Sungguh mempesona
Pandanganmu senyumanmu
Sungguh mengetarkan hati"
               Amara bernyanyi sambil memandang Satya yang sedang tersenyum.Satya berjalan menuju Amara dan Memegang tangan Amara dari belakang.Satya memiringkan wajahnya Ke kiri memandang Amara.
Amara menoleh memandang Satya.
"Ku jatuh cinta saat pertemuan
Indahnya pandangan pertama hoo"
             Satya bernyanyi sambil berjalan menghampiri Amara yang sedang duduk di rumput.Satya berjongkok di samping Amara dan membelai Pipi Amara.
"Pandanganmu senyumanmu
Sungguh ku jatuh hati"
              Amara bernyanyi sambil tersenyum dan memegang bibir Satya.
"Hasrat hati ingin memilikimu
Untuk mengisi relung hatiku
Maksud hati ingin bersamamu
Untuk membina oh jalinan cinta
Bersamamu untuk membina hidup yang baru"
                Satya bernyanyi sambil berjalan menuju Amara dan Mengenggam kedua tangan Amara dan berjalan berputar.Satya mencium tangan Amara.Amara tersenyum malu.Satya bernyanyi memeluk Pinggang Amara.Amara mengalunkan tangannya di leher Satya.Mereka saling menatap dan tersenyum.
"Diriku rela menyertaimu
Susah dan senang hidup berdua
Akupun rela oh menderita
Demi cintaku pada dirimu"
            Amara bernyanyi dan berpegangan tangan dengan Satya mereka berjalan dan duduk di bangku taman.Amara memeluk Satya.Satya merangkul bahu Amara.Satya membelai rambut Panjang Amara.
Amara melonggarkan pelukannya dan membelai Pipi Satya.
"Mari kita saling membina
Hidup yang baru hoooo"
               Satya bernyanyi dan memegang tangan Amara berdiri.
Satya menarik Amara ke dalam pelukannya.Mereka berpelukan.
"Pandanganmu senyumanmu
Pandanganmu senyumanmu
Pandanganmu senyumanmu"
             Satya dan Amara bernyanyi bersama.Amara membalikkan badannya.Satya melingkarkan tanganya di pinggang Amara dari belakang.Amara mengenggam kedua tangan Satya yang memeluk Pinggangnya.
            
             Beberapa Saat Kemudian.
Langit Senja sudah berganti malam.
Amara dan Satya melepaskan ciuman bibir Mereka.Entah kenapa Satya merasa gugup.Amara mengusap tangannya kedinginan.Satya membuka jaketnya dan membalut tubuh Amara dengan jaketnya.
"Ayo pulang sayang udah malam nich" Ucap Satya merangkul bahu Amara.
           Mereka berjalan menuju motornya.Satya menaikin motor dan memakai helmnya.Satya memegang tangan Amara.Membantu Amara menaikin motornya.Amara menaikin motor Satya dan Memeluk pinggang Satya dari belakang.Satya mengemudikan motornya meninggalkan pondok.
            Beberapa Saat Kemudian.
Satya sedang membaring di kasur.
Dia tersenyum membayangkan ciumannya dengan Amara.Satya menjambak rambutnya dan Mengubah Posisi Baringnya jadi Duduk.Satya menjambak rambutnya.
"Aakkkhhh ngapain sich gue ingat cewek itu,Gue nggak boleh cinta sama tuch cewek,Udah saatnya gue ngelakuin rencana itu,Karena gue nggak mau perasaan aneh ini menjadi cinta,Gue nggak mau,Karena cinta itu salah dan akan selalu salah di mata gue" Ucap Satya tersenyum licik.
           Satya membaringkan tubuhnya di kasur.Dia memikirkan rencana yang akan menghancurkan hidup Amara.Tapi di hatinya selalu menolaknya untuk melakukan rencana itu.Tapi Satya tidak mempedulikan kata hatinya.Dia mempedulikan kebenciannya ke Amara dan dendamnya ke Amara.
      

BERSAMBUNG.



                  Vote And Comment.

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang