Kejadian Pembuat Cinta

1.1K 83 1
                                    

             Beberapa Saat Kemudian.
Amara dan Bunga masih menunggu di luar Klinik sekolah.Amara nggak berani ketemu Juan.
"Ayo lah Amara" Ucap Bunga memaksa Amara.
"Nggak ah gue takut" Ucap Amara.
"Ayo lah" Ucap Bunga.
            Bunga dan Amara berjalan memasukkin klinik.Amara melihat Juan yang masih tiduran.Amara tau itu Juan pria dingin yang tadi Pagi membentak Amara dan Bunga yang sedang mengobrol.Amara tau Juan pria yang sangat dingin dan misterius dan Sekarang Amara baru mengetahui nama Juan dari Teriakan anak anak eskul Futsal.
"Juan" Panggil Amara ketakutan.
              Juan membuka matanya merasa ada yang memanggil.Dia menoleh melihat Kedua gadis yang tadi pagi dia membentak mereka karena mengusik ketenangannya.
Juan menatap malas kedua wanita itu.
"Taua darimana nama gue" Tanya Juan.
"Dari teman eskul Lo" Ucap Amara ketakutan.
"Ada apa" Tanya Juan Dingin dan Singkat.
"Gue kesini mau minta maaf sama lo" Ucap Amara ketakutan.
"Maaf untuk Apa" Tanya Juan Dingin.
"Gue yang melempar bola Futsal ke Lo" Ucap Amara ketakutan.
         Juan menatap Amara tajam dan Dingin.Amara ketakutan.Juan mendorong Amara.Amara terjatuh ke lantai Dan menangis Bunga terkejut.
"Lo itu emang biang masalah ya buat gue,Pertama lo udah ngusir ketenangan gue dan Sekarang Lo udah bikin hidung gue berdarah dan Buat kepala gue Pusing,Lo pikir hidung gue mengeluarkan darah sedikit tapi gue mengeluarkan darah sangat banyak karena terkena lemparan bola lo,Kalau Lo nggak pandai main basket jangan main basket" Bentak Juan Kasar.
               Amara menangis karena bentakkan Juan.Bunga Berjalan menghampiri Amara dan Merengkuh tubuh Amara yang menangis.
"Heh,Lo bisa nggak sich jangan kasar sama cewek" Ucap Bunga Marah.
"Diam lo,Bukan urusan lo" Bentak Juan.
"Ini juga teman gue,Jadi kalau lo nyakitin teman gue,Lo berurusan sama gue" Ucap Bunga menantang.
"Oh iya ayo lah,Kita berantem gue nggak peduli lo cewek atau cowok,Lo dengan Teman Lo cuman Perusak Hidup gue" Ucap Juan Marah.
"Juan Hirawan" Panggil seorang.
           Juan menoleh memandang orang yang menjadi pelatih eskulnya dan Seorang Pria yang memakai Jas Putih.
"Ini Juan Dokter yang Bapak panggil secara langsung untuk memeriksa hidung kamu" Ucap Pak Heru.
           Bunga membantu Amara berdiri dan berjalan keluar dari ruang Klinik.Juan membaringkan tubuhnya di brangsar.Dokter itu memeriksa Juan.
            Amara dan Bunga berjalan hendak meninggalkan Klinik.Bunga berjalan duluan dan Amara berjalan berbalik badan bersembunyi di balik tembok.Tanpa sadar Bunga berjalan meninggalkan Amara.
            Beberapa Saat kemudian.
Juan dan Pak Heru serta dokter itu berjalan keluar Klinik dengan wajah Muram dan Hidung Juan yang di perban.
"Jadi saya tidak bisa bermain Futsal selama 6 bulan" Tanya Juan.
"Iya,Juan Karena Hidung kamu retak jadi kamu butuh istirahat untuk menyatukan lagi retaknya hidung kamu" Ucap Dokter.
"Tapi saya 3 bulan Lagi Ada kompetisi Futsal,Apa nggak bisa di percepatkan" Tanya Juan Murung.
"Nggak bisa Juan" Ucap Dokter.
            Amara mendengar percakapan mereka.Apalagi Amara melihat wajah muram Juan.Membuatnya semakin bersalah.
           Beberapa Saat Kemudian.
Amara memasukin Klinik melihat Juan yang sedang duduk dengan wajah muram.Juan menatap Amara penuh kemarahan.
"Ngapain lo kesini,Belum cukupkah lo buat Hidup gue sial" Ucap Juan Marah.
"Gue minta maaf sama lo,Gue bakal ngelakuin apapun yang lo minta dan bakal biayain pengobatan" Ucap Amara memohon.
"Benar lo mau ngelakuin apapun yang gue minta,Gue nggak butuh uang lo,Gue bisa banyak uang pengobatan lo,Gue mau lo jadi Pembantu gue di rumah Gue selama 6 bulan,Soalnya pembantu gue besok pulang kampung" Ucap Juan.
"Apa pembantu,Gue nggak mau" Ucap Amara terkejut dan menolak.
"Ya udah ngampang gue bakal bawa kasus ini ke Polisi" Ucap Juan.
"Oke gue mau" Ucap Amara terpaksa.
"Oke,Besok lo pulang sekolah ke rumah gue,nggak pakai terlambat gara gara lo gue home schooling dan satu lagi lo harus jadi Guru Home schooling gue" Ucap Juan.
"Oke" Ucap Amara terpaksa.
             Malam harinya Juan sedang melamun membayangkan wajah Amara.Dia mengakui kalau dia mulai jatuh cinta pandangan pertama dengan Amara.Juan lagi mengirim email kesaudara kembarnya.Tiba tiba Laptop Juan berbunyi Video Call saudaranya.Juan mengangkat Video Call itu dan nampaklah Wajah Pria yang sangat mirip dengan Juan.Pria itu bingung melihat Juan tersenyum.
"Lo kenapa senyum senyum gila ya" Ucap Pria yang mirip dengan Juan.
"Gue kayaknya jatuh cinta dech sama Cewek yang gue ceritain ke Lo" Ucap Juan tersenyum.
"Hah,seriously, you fall in love (serius,Kamu jatuh cinta)" Ucap Pria yang mirip dengan Juan pake bahasa inggris.
"Jangan suka pakai bahasa inggris nanti lo nggak bisa pakai bahasa indonesia lagi" Ucap Juan kesal.
"Oke,Ya dech Abang kembar gue tersayang,Hidup lo kenapa pakai perban gitu" Tanya Pria itu khawatir melihat Hidung Juan yang di perban.
"Nggak apa apa kok,Cuman kena bola basket jadi terpaksa gue nggak bisa main futsal selama 6 bulan,Gue nggak bisa mengabulkan keinginan mama sebelum meninggalkan kita" Ucap Juan Muram.
"Juan,Walaupun lo nggak bisa mengabulkan keinginan Alm Mama tapi gue yakin Mama bangga sama lo" Ucap Pria yang mirip Juan Lirih.
"Cepat pulang gue kangen sama lo" Ucap Juan.
"Gue juga kangen sama lo Bang,Rasanya sepi sekali nggak ada yang marah sama gue setiap gue berbuat salah cuman 11 bulan lagi gue bakal balik,Gue ke sekolah dulunya Jam Amerika dengan Indonesia Beda" Ucap Pria yang mirip dengan Juan itu.
"Oke,Belajar yang benar,Jangan buat masalah,Gue tidur dulunya" Ucap Juan Tersenyum.
               Juan mematikan sambungan Video Call dia dengan Adik kembarnya.Juan duduk di kasur dan membaringkan tubuhnya di kasur.

BERSAMBUNG.


                  Vote And Comment.


Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang