Kebohongan

1.1K 54 3
                                    

"Demi cinta dan kesetiaan
Kuhadapi segala derita
Demi cinta padamu kasih
Kan ku tanggung penderitaan
Demi cinta duhai sayang
Kan ku tahan semua siksaan"
             Amara bernyanyi sambil memeluk tubuhnya yang sudah tak perawan Amara menangis.Dia menjambak rambut panjangnya.
Amara menaruh kakinya ke lantai dia terjatuh karena kesakitan di selangkangnya.Dia menangis sambil memeluk selimut.Dia mengingat kenangan indah bersama Satya.
"Kapan kah akan berakhir
Segala penderitaan
Oh tuhan tabahkanlah
Menghadapi semua cobaan"
              Amara bernyanyi sambil menangis saat Satya meminta kehormatannya.Dengan bodohnya Amara memberikan kehormatannya dan Melakukan hubungan terlarang.
Dan Sekarang Satya memutuskan setelah mendapatkan keperawanannya.
      
            Disisi Lain Satya memasukin rumahnya.Dia berjalan menuju tangga.
"Satya,Kamu habis darimana" Tanya Galih.
"Ini bukan urusan Papa" Ucap Satya Dingin.
"Satya,Ini urusan Papa,Kamu anak Papa jadi Papa berhak tau kamu kemana,Kamu kemana aja hah dari semalam nggak pulang sekarang baru pulang pagi ini,Kamu nggak kasihan sama Mama kamu yang nungguin kamu pulang semalaman" Ucap Galih.
"Mama,Mama siapa maksud Papa sich Pelakor,Mama Satya cuman Mama yang bernama Melodi bukan Tante Pelakor ini" Ucap Satya berjalan menuju Papanya dan Menunjuk Sabina.
"Dan Satya nggak pernah mau dia mengantikan posisi Mama,Dan Satya nggak ada nyuruh dia buat nungguin Satya,Heh Pelakor buat apa lo nungguin gue,Lo mau godain gue kayak lo ngodain bokap gue,Sory gue nggak doyan Tante tante" Ucap Satya sinis.
"Satya" Bentak Galih.
"Plak"
              Galih menampar Satya.
            Satya tersenyum miring memegang pipinya yang panas.
Sabina terkejut melihat Galih menampar Satya.
"Papa harus tau Kenapa Satya milih untuk Pergi Ke Amerika selama 1 tahun karena Satya nggak betah disini apalagi serumah dengan Pelakor dan Pembunuh,Satya tinggal di sini karena Permintaan Terakhir Juan,Kalau bukan Karena permintaan terakhir Juan dan Lebih baik Satya tinggal di panti asuhan,Tapi hanya ingin menurutin permintaan terakhir Juan untuk tinggal disini" Ucap Satya.
             Satya berjalan menaikin tangga dan berlari menuju kamarnya.
"Mas,Kenapa sich kasar sama Satya,
Satya anak kita Mas" Ucap Sabina marah dengan sikap kasar suaminya.
"Mas,Ngelakuin ini karena Mas nggak tahan mendengar Satya memanggil kamu Pelakor" Ucap Galih.
"Mas,Aku nggak apa apa kalau Satya panggil aku Pelakor,Tapi aku nggak suka mas pakai kekerasan,Mas tau kita terpukul atas kepergian Juan,Aku nggak mau Satya juga pergi meninggalkan kita,Aku nggak mau kehilangan Dia" Ucap Sabina.
"Seandainya Satya tau kamu Ibu Kandungnya dia nggak akan berlaku kasar ke kamu,Seandainya Satya tau tentang masa lalunya kamu nggak bakal seperti ini,Mas akan beritahu Satya tentang kamu ibu kandungnya" Ucap Galih memegang kedua bahu Sabina.
"Jangan beritahu Satya,Aku mohon,Aku udah mengikhlaskan Satya untuk mengantikan saudara kembar Juan yang meninggal,Kalau Satya tau dia bukan saudara kembar Juan dan Bukan anak Melodi,Aku nggak mau Mas,Aku mohon jangan beritahu dia,Aku mohon" Ucap Sabina menangis.
"Mau sampai kapan" Tanya Galih.
"Sampai Satya menerima kepergian Melodi dan Juan" Ucap Sabina menangis.
               Galih memeluk Sabina.
Sabina menangis di pelukan Galih.
"Aku tau kamu pengen banget Satya memanggil kamu Mama" Ucap Galih.
"Nggak ada seorang Ibu nggak mau di panggil Mama oleh anak kandungnya" Ucap Sabina menangis.
             Disisi lain Amara sampai Di depan rumahnya.Amara membuka pintu rumah dan berjalan tertatih tatih sambil menangis.Tiba tiba Kila yang baru keluar dari rumahnya terkejut melihat Amara.Kila memeluj Amara.
"Kamu darimana aja sayang,Mama khawatir dari semalam kamu nggak pulang di telepon nggak di angkat" Ucap Kila Khawatir.
             Amara menangis dia nggak berani bilang Sama Kalau dia sudah melakukan hubungan terlarang dengan Satya.Kila melonggarkan pelukannya.
"Kamu kenapa Sayang kok nangis" Tanya Kila.
"Amara,Nggak apa apa kok,Semalam Amara nginap di Rumah Bunga Ma,Soalnya semalam Bunga nyuruh Amara nginap di rumahnya dan Hp Amara mati" Ucap Amara berbohong.
"Bukannya semalam kamu sama Pacar kamu Satya" Tanya Kila Bingung.
"Iya,Ma semalam emang Amara sama Satya lagi jalan,Tiba tiba Si Bunga nelpon minta temani soalnya orang tuanya keluar negeri,Jadi Amara suruh Satya antar Amara ke rumah Bunga" Ucap Amara berbohong.
"Lalu kenapa kamu nangis,Kamu nangis karena gagal jalan ya sama Satya" Ucap Kila Tersenyum.
"Iya,Ma.Amara nangis karena gagal jalan Sama Satya" Ucap Amara tersenyum miris.
"Ya udah sekarang mandi gich,Kamu kan Ada kuliah sore hari ini kan" Ucap Kila.
           Amara berjalan tertatih tatih memasukin rumah karena selangkangnya sakit.Kila bingung melihat Jalan Amara yang beda bukan seperti biasanya.
"Amara,Kok kamu jalannya seperti itu" Tanya Kila.
"Kaki Amara keseol Ma,Tadi" Ucap Amara pura pura memegang kakinya.
"Ya ampun sayang,Sini Mama urutin" Ucap Kila.
"Nggak perlu ma,Tadi Amara udah diurutin sama pembantu Bunga" Ucap
Amara.
            Beberapa Saat Kemudian.
Amara sampai di kamarnya.Amara menutup pintu kamarnya.
"Maafin Amara Ma,Amara terpaksa bohongin Mama,Karena Amara nggak ingin Mama tau kalau Amara udah ternoda,Karena Amara nggak ingin mama kecewa,Kamu jahat Satya kenapa kamu tega memutuskan aku setelah kamu menodai kesuciaan aku,Kamu jahat,Apa salah aku sama kamu sampai kamu tega mencampakkan aku yang sudah kamu ambil keperawanan aku" Ucap Amara menangis.
             Amara memeluk tubuhnya sambil menangis.Amara menyandarkan kepalanya di tepi Ranjangnya.

BERSAMBUNG.

                   Vote And Comment.

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang