Amara Hamil & Tanda Tanda Cinta

1.3K 55 4
                                    

                  1 Bulan Kemudian.
        Sudah 1 bulan Amara mencari Satya.Tapi Satya tidak ada di kampus membuat Amara menangis.Disisi lain Selama 1 bulan Satya memilih untuk tidak ke kampus dan menghindarin Amara.Karena Satya tidak ingin Rasa Aneh di hatinya bertambah Menjadi Cinta.Satya jujur mulai Menyukai Amara sejak Mereka berpacaran tapi Dia takut nasibnya Seperti Juan.Satya memutuskan untuk Fokus mengajari Anak panti dan menghibur anak Panti.
           Keesokkan harinya semua mahasiswa dan mahasiswi di kartin.
Amara dan Bunga sedang di kartin mereka sedang mengobrol.Amara menyantap baksonya baru 1 suap.Amara udah mual dan mau muntah.Amara membekap mulutnya merasa perutnya keram.Bunga terkejut melihat Wajah Amara pucat.
"Gue izin ke toilet dulu ya" Ucap Amara.
            Amara berlari ke toilet wanita.
"Huek,Huek Huek"
         Amara mual mual dan muntah.
Amara menghidupkan kerah Air.
Amara melihat Wajahnya yang pucat dan melihat perutnya yang agak Berisi.Amara ketakutan.
"Amara,Lo kenapa" Tanya Bunga yang datang ke Toilet wanita.
"Gue nggak tau Bunga,Gue ngerasa mual dan muntah,Kepala gue pusing dan Perut gue kelam" Ucap Amara memegang kepalanya.
              Amara hampir tumbang.
Tapi di tahan Bunga.
"Ampun Amara,Muka lo Pucat tadi lo maka Sambel" Tanya Bunga.
"Tadi kan lo liat sendiri gue nggak makan sambel" Ucap Amara.
"Iya,Juga sich,Udah lah jangan duga duga,Kita ke rumah sakit aja yok" Ucap Bunga Membopong Amara keluar dari Toilet.
              Beberapa Saat Kemudian.
Amara sedang di periksa Dokter dan Bunga sedang duduk di kursi.Dokter pun selesai memeriksa Amara.Dokter berjalan menghampiri Bunga dan duduk di hadapan Bunga.Amara masih terbaring Di Brangsar.Karena merasa badannya masih lemas.
"Gimana dok Sahabat Saya sakit apa" Tanya Bunga.
"Dia nggak sakit apa apa,Suami sahabat kamu kemana" Tanya Dokter.
            Amara dan Bunga terkejut mendengar pertanyaan dokter.
"Sahabat saya belum menikah dok,Emang kenapa harus pake suami" Tanya Bunga Bingung.
"Hah,Belum menikah,Tapi sahabat kamu Hamil dan Usia kandunga sahabat kamu sudah mencapai 1 bulan" Ucap Dokter bingung.
"Hamil" Ucap Bunga Terkejut.
           Amara terkejut mengetahui dia sedang hamil dan Usia kandungannya 1 Bulan.Amara menangis mengingat kejadian 1 bulan yang lalu.Kejadian Amara dan Satya melakukan hubungan terlarang.Amara menangis.
"Gue harus nemui Satya dan meminta pertanggung jawabannya" Ucap Batin Amara.
             Bunga menghampiri Amara yang menangis.Amara mengubah posisi Baringnya jadi Duduk.Amara memegang perutnya sambil menangis.Bunga menangis melihat nasib sahabatnya yang hamil di luar nikah.
"Siapa yang menghamili lo Amara" Tanya Bunga.
"Satya,Sebulan Yang Lalu Gue dan Satya melakukan hubungan itu tapi Setelah Satya mendapatkan kehormatan gue,Dia memutuskan gue" Ucap Amara menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis.
"Kurang ajar dia,Lo mau ngugurin kandungan lo" Tanya Bunga.
"Gue nggak mau ngugurin kandungan ini,Gue bakal rawat kandungan ini dengan baik dan Gue bakal cari Satya untuk mempertanggung jawabkan kehamilan gue" Ucap Amara menangis.
"Gimana kalau Kita ke Kampus udah Itu Kita ke TU untuk mencari Alamat Rumah Satya" Ucap Bunga.
"Boleh,Ayo" Ucap Amara.
"Nich Vitamin buat Kandungan lo" Ucap Bunga Memberikan Vitamin ke Amara.
            Amara memasukkan Vitamin itu ke tas.Dan Turun di brangsar di bantu Bunga.Mereka berjalan keluar rumah sakit.
            Disisi lain Satya sedang berbaring di rumput taman Panti asuhan.Satya sedang menyandarkan kepalanya di lipatan kedua tangannya dan Matanya yang terpejam.
Membiarkan Angin berhembus menerpa wajahnya.Tiba tiba sekilas bayangan Amara tersenyum muncul di pikirannya.Satya tersenyum.Tiba tiba Ada yang menyenggol Satya dan Berbaring di samping Satya.
"Bang S.H" Ucap Anak itu.
              Satya membuka matanya dan terkejut mengingat dirinya memikirkan Amara.
"Ngapain gue mikirin cewek itu" Ucap Batin Satya.
"Bang S.H" Teriak Anak Itu.
"Joy jangan teriak teriak,Telinga abang bisa peka" Ucap Satya Lembut.
"Bang S.H,Lagi ngelamunin Apa,Ngelamunin Cewek ya" Ucap Joy mengoda Satya.
"Anak kecil nggak boleh tau" Ucap Satya memandang Langit.
"Bang,Kangen Bang Juan dech" Ucap Joy Sedih.
"Bang Juan sekarang Udah menjadi Langit dan Dia sedang memperhatikan kita dari atas sana" Ucap Satya Lirih.
"Bang,Abang tau nggak Cinta itu apa" Tanya Joy.
             Satya tertawa miris dia benci dengan kata Itu.Tapi Dia berusaha setenang mungkin.
"Masih kecil udah nanya tentang cinta" Ucap Satya lembut.
"Ih Bang S.H,Joy udah Umur 12 tahun" Ucap Joy Kesal.
"Tapi Kan Joy nggak boleh pacaran harus bisaa raih raih cita cita,Jangan sampai Joy menghancurkan Masa Depan orang yang Joy Sayangin" Ucap Satya mengingat Saat Dia telah menghancurkan masa depan Amara.
"Joy,Nggak pacaran kok,Joy mau jadi kayak Abang S.H" Ucap Joy.
             Satya bangun dari rumput mendengar perkataan Joy yang mau menjadi Dirinya yang Bejat dan Pria kurang baik.
"Jangan Jadi abang,Lebih baik Jadi Bang Juan,Dia baik lebih baik dari Abang" Ucap Satya.
             Joy Bangun dari rumputnya.
"Bang,Aku mau beritahu satu hal" Ucap Joy.
"Apa" Tanya Satya memetik rumput.
"Aku lagi jatuh cinta Bang" Ucap Joy.
"Masih bocah juga Udah cinta cintaan,Emang kamu tau darimana kalau kamu Lagi jatuh cinta" Tanya Satya.
"Tau dong Bang,Kata Ibu Rumi kalau kita mulai jatuh cinta sama seorang kita sering merasakan debaran aneh,Merasa nyaman,selalu memikirkan dia ,Saat kita jauh dari dia kita merasa hampa dan Jantung kita begitu berdegup cepat saat di dekat dia" Ucap Joy.
           Satya mengingat perasaannya akhir akhir ini yang merasa hampa saat nggak bersama Amara.Satya mengingat Saat Kecupan Bibir Amara yang membuat Jantung berdegup dan Perasaan yang nyaman saat bersama Amara.Satya mengingat akhir akhir ini sering memikirkan Amara.Satya mengeleng gelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran pikiran tentang cinta di otaknya.
"Bang S.H kenapa kok geleng geleng kepala" Tanya Joy Bingung.
"Nggak apa apa ayo kita main" Ucap Satya berdiri dari rumput.
         Satya mengenggam tangan Joy.
Mereka bergabung dengan Anak Anak Panti lainnya dan bermain bersama mereka.

BERSAMBUNG.

                  Vote And Comment.

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang