Perjuangan Cinta

1.3K 73 2
                                    

            Keesokkan Harinya Satya yang belum kunjung sadar Juga dan mengigau nama Amara.Serta demamnya belum turun membuat Sabina ketakutan.Sabina memutuskan ke kampus Satya untuk bertemu Amara.
              Beberapa Saat Kemudian.
Amara sampai di kampus dia melihat Sabina.Dia berjalan menghampiri Sabina.
"Tante,Ngapain kesini Tante" Tanya Amara.
"Tante tau kamu sedang mengandung bayi Satya,Tante minta maaf atas nama Satya,Karena Satya menghamili kamu karena Rasa sakitnya karena meninggalnya Juan,Tapi Sekarang Satya lagi sakit dan Dia manggil manggil nama kamu Amara,Tolong kamu ubah sikap Satya menjadi lebih baik seperti kamu mengubah sikap Juan" Ucap Sabina.
"Tapi Tante Juan berubah Karena dia punya rasa ke Aku tapi Satya tidak mencintai aku Tante dan Dia nggak mau menerima bayi yang aku kandung Tante" Ucap Amara mengelus perutnya.
"Amara,Satya mencintai Kamu cuman Dia takut Akan Cinta dan masih mempersalahkan cinta atas semua kejadian yang dia alami,Tante mohon" Ucap Sabina berlutut di hadapan Amara sambil menangis.
             Amara terkejut melihat Sabina berlutut di hadapannya.Amara membantu Sabina berdiri.
"Oke Tante,Aku mau datang kesana,Karena aku juga mau kabulkan keinginan Juan dan Karena aku juga mencintai Satya" Ucap Amara.
             Sabina dan Amara masuk ke dalam mobil.
              Beberapa Saat Kemudian.
Mereka sampai di depan rumah dan Mereka berjalan memasukin rumah.
Amara dan Sabina menaikin tangga dan Berjalan menuju kamar Juan.
Sabina membuka pintu kamar Juan.
"Amara,Aku cinta kamu,Amara" Ucap Satya gigau.
            Amara terkejut mendengar Satya mengigau namanya.Amara berjalan menghampiri Satya dan Duduk di kasur samping Satya.Amara mengopres Satya dan mengenggam tangan Satya.
"Sat,Bangun aku disini bersama bayi kita" Ucap Amara melihat Perutnya yang agak berisi.
             Amara mengambil Tangan Satya dan menaruh di perut Amara.
"Kamu merasakan kan,Kalau ada kehidupan di bayi kita,Makanya kamu cepat sembuh,Soalnya aku lagi Ngidam pengen di elus kamu" Ucap Amara mengerakkan tangan Satya untuk mengelus perutnya.
             Sabina tersenyum bahagia melihat Amara begitu mencintai putranya.
            Beberapa Saat Kemudian.
Satya membuka matanya dan Memegang kepalanya pening.Tiba tiba Pintu ke buka.Amara sedang membawa semangkuk bubur dan segelas air serta obat.Amara berjalan menghampiri Satya.Satya bingung melihat Amara.Dia melihat sekeliling kamarnya.Dia yakin ini kamar Juan.
"Ini emang kamar Juan" Ucap Amara.
"Ngapain lo ke sini" Tanya Satya Dingin.
"Mama Lo bilang,Lo sakita dan Gigau nama Gue" Ucap Amara.
"Mama siapa,Gue nggak punya" Ucap Satya Datar.
"Nggak boleh gitu loh Sayang,Dia kan orang tua kamu,Walaupun dia mama tiri kamu" Ucap Amara.
"Sayang sayang,Kita udah mantan" Ucap Satya Dingin tapi Sebenarnya di hatinya senang.
"Kapan kita putus,Aku anggap kamu memutusin Aku lewat Sms nggak sah,Dan kamu masih pacar aku" Ucap Amara Agresif.
"Kok lo jadi Agresif gini" Ucap Satya bingung dengan Amara.
"Hadapin Cowok kayak kamu harus agresif biar Jinak" Ucap Amara.
"Jinak,Kamu pikir aku binatang" Ucap Satya keceplosan memakai aku kamu.
"Cie pakai aku kamu,Aku tau kok kamu cinta sama aku" Ucap Amara.
"Gue nggak cinta sama lo,Kepedean" Ucap Satya berbohong.
"Yakin,Nggak cinta" Ucap Amara memajukan wajahnya ke Satya.
             Amara mencium bibir Satya dengan agresif.Satya terkejut dan jantung berdetak tak karuan.Mereka saling menatap penuh cinta.Amara melepaskan ciuman nya dari Bibir Satya.
"Kamu masih mencintai aku,Dari tatapan kamu aja udah membuktikan" Ucap Amara.
"Jangan kepedean lo,Gue nggak percaya cinta karena cinta itu salah dan akan selalu salah" Ucap Satya tegas.
"Cinta tak pernah salah,Aku bakal membuktikan ke kamu,Kalau kamu mencintai aku dan Membuktikan kalau cinta nggak salah,Sekarang makan buburnya" Ucap Amara tegas dan mengambil semangkuk bubur.
             Amara menyuapi Satya.
Satya menerima suapan Amara.Satya bingung mengapa gadis ini selalu berusaha membuat Satya percaya akan cinta.Setelah buburnya Habis.
Amara menyuapi Satya obat.Satya meminum obatnya.
           Beberapa Saat Kemudian.
Satya dan Amara sedang menonton Tv.Amara mengelus perutnya dan memasang wajah muram.
"Lo kenapa kayak gitu" Ucap Satya.
"Gue lagi Ngidam sesuatu tapi susah Nggak ada suami yang menurutin ngidam gue,Ini emang takdir buat gue yang hamil di luar nikah,Kalau tau kayak gini,Gue ngugurin aja bayi ini" Ucap Amara memancing.
"Jangan pernah lo berani ngugurin bayi gue,Kalau lo nekat gue perkosa lo berkali kali mau" Ancam Satya menyeramkan.
"Lo ngidam apa" Tanya Satya Dingin.
            Amara memeluk Satya.
Satya terkejut atas pelukan Amara.
Dia merindukan pelukan Amara.Satya tersenyum.Amara tidak melihat senyuman Satya.Soalnya dia menyandarkan kepalanya di dada Satya.
"Aku pikir kamu nggak peduli sama bayi ini,Ternyata kamu masih peduli,aku bakal menunggu Kamu sampai kamu nggak menyalahkan cinta lagi,Walaupun kandungan aku akan membesar,Tapi nggak apa apa asalkan aku mendapat cinta tulus kamu Sat" Ucap Amara.
            Satya merasa bersalah dengan Amara.Karena telah menghamili gadis ini dan Gadis ini mau menunggu dia percaya akan cinta.
"Lo bisa nggak kalau pakai bahasa yang tetap lo gue,Aku kamu,Lo gue lagi,Aku kamu lagi,Sekarang kita pake aku kamu aja,Kamu ngidam apa" Ucap Satya.
"Aku ngidam makan es buah sama kamu" Ucap Amara.
"Ya udah ayo" Ucap Satya.
"Tapi kan kamu lagi sakit" Ucap Amara.
"Aku udah sembuh ayo lah" Ucap Satya.
                Amara melepaskan pelukannya dan mengandeng Tangan Satya.Mereka pun berjalan keluar rumah dan mencari tukang es buah.

BERSAMBUNG.


                  Vote And Comment.

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang