Debaran Aneh

793 57 1
                                    

              Keesokkan Harinya Amara pergi ke Panti Asuhan.Membawa banyak Cemilan,Buku dan Alat tulis untuk anak Panti.
              Amara menurunkan Barang belanjaannya dari Taksi.Tiba tiba Anak Panti keluar dan Tersenyum bahagia melihat Amara.
"Hy Kak Amara" Panggil mereka semuanya.
"Hy anak Anak,Kakak ada Cemilan dan Susu kotak buat kalian semua" Ucap Amara memegang 2 Kantong besar belanjaan.
"Yes" Seru mereka semua.
"Kalian berbaris dengan Rapi baru Kakak Bagikan setelah itu kita bermain dan Belajar" Ucap Amara tersenyum.
                Amara membagikan Cemilan,Buku dan Alat tulis satu persatu.Setelah semuanya terbagi mereka menarik Amara ke taman Bermain.

"Haaaaa haaaaa haaaaaa
Haaaaa haaaaa haaaaaa"
              Amara bersenandung dan Anak panti berpegangan tangan serta membutuh Lingkaran.Amara merentangkan tangannya dan Berputar di tengah Lingkaran di buat Anak Panti.Anak panti berjalan mengelilingin Amara.
"Yang rajin pangkal pandai
Yang hemat pangkal kaya"
             Amara bernyanyi dan Anak panti duduk berbentuk lingkaran.
Amara duduk di tengah Anak Panti dan bertepuk tangan.
"Yang rajin pangkal pandai
Yang hemat pangkal kaya"
              Anak Anak Panti bernyanyi dengan gembira dan bertepuk tangan.
"Walau pepatah lama tapi baik diteladani"
              Amara bernyanyi sambil berjalan dan bertepuk tangan melihat para anak Panti sedang bermain.
"Masa muda masa bahagia"
              Satya yang baru sampai di depan Panti mendengar suara nyanyian.Satya berjalan menuju Taman Bermain.Dia terkejut melihat Amara bersama Anak Panti.
"Selagi mudah harus rajin belajar
Anggap dirimu jadi orang yang pandai
Orang yang hemat dan suka menabung
Dia kan kaya kelak di hari tua
Orang pemalas tiada yang suka"
                Amara bernyanyi sambil berjalan.Anak panti begitu Amara mereka berjalan sambil tersenyum.
Amara berpegangan tangan dengan Anak Panti.Mereka berjalan memutar sambil tersenyum bahagia.Satya bingung debaran Aneh di hatinya saat melihat Tawa Amara yang begitu bahagia dengan anak Panti.

"Satya,Kamu kesini Nak" Tanya Ibu Rumi.
"Iya,Bu saya kesini mau ketemu anak Panti" Ucap Satya tiba tiba bibirnya melengkuk sebuah Senyuman.
              Saat melihat Amara sedang mengajarin anak panti.Ibu Rumi tersenyum melihat Satya untuk pertama Kalinya tersenyum tulus ke Amara bukan sandiwara.
"Kamu suka ya sama Amara" Ucap Ibu Rumi.
"Suka Hahaha,Ibu ngomong apaan sich,Satya nggak suka dan cinta,Karena kedua hal itu nggak penting buat saya" Ucap Satya tertawa mendengar perkataan Ibu Rumi.
"Satya,Mau sampai kapan Kamu mempersalahkan Cinta" Tanya Ibu Rumi.
"Sampai Yang namanya Cinta itu nggak ada di muka bumi" Ucap Satya.
"Kamu ngawur mana bisa cinta itu hilang dari muka bumi,Karena setiap manusia membutuhkan Cinta,Kalau nggak Ada Cinta hidup nggak akan berwarna" Ucap Ibu Rumi.
"Satya nggak butuh Cinta,Kalau Cinta itu Indah kenapa Harus ada namanya Sakit,Seperti Juan yang terlalu mencintai Cewek itu sampai Dia mengalami Kecelakaan dan Meninggal Karena Cinta" Ucap Satya Lirih mengingat Juan.
"Satya,Itu Bukan Salah Cinta,Tapi itu sudah kehendak takdir untuk memanggil Juan ke sisi Allah" Ucap Ibu Rumi.
"Satya nggak butuh cinta bu,Satya sudah bahagia melihat Tawa Anak Panti dan Kasih sayang Anak Panti,Jadi Satya nggak butuh cinta" Ucap Satya Dingin.
            Ibu Rumi tau Satya sedang menahan emosinya dan sudah mulai muak Dengan Kata kata cinta.
Makanya dia berkata dingin ke Ibu Rumi.
"Maaf,Bu kalau Satya buat Ibu Tersinggung dengan kata kata dingin Satya,Satya pamit pulang dulu bu" Ucap Satya menyalim tangan Ibu Rumi.
"Kamu nggak mau ketemu anak Panti" Tanya Ibu Rumi.
"Besok aja Bu,Pulang kampus saya kesini,Soalnya saya Ada urusan" Ucap Satya.
"Ya udah Hati hati Nak Satya" Ucap Ibu Rumi.
            Satya menaikin Motornya dan Memakai Helmnya.Satya menyalakan motornya dan mengemudikan Motornya meninggalkan Panti asuhan.Amara menoleh mendengar suara motor.Melihat Siluet Seorang Pria yang mengemudikan Motornya.
            Ditengah penjalanan menuju rumah.Ada salah satu geng motor melihat Satya mengemudikan motornya melewati Geng motor itu.
"Dio,Itu Satya musuh Kebuyutan" Ucap Salah Satu geng motor itu.
"Ternyata anak itu udah keluar dari sangkarnya,Kejar dia" Ucap Dio.
"Dio,Jangan nekat Dech kalau Satya tau kalau Kita yang buat Juan Kecelakaan kita bisa dalam penjara" Ucap Salah Satu teman Geng itu.
"Lo takut sama Satya,Kalau lo takut sama dia,Keluar gich Dari geng Black" Ucap Dio Marah.
"Tapi" Ucap Orang itu terpotong.
"Ayo,Kejar dia" Ucap Dio.
              Mereka menaikin motornya dan memakai Helmnya.Mereka mengemudikan motor mereka mengejar Satya.Satya yang melihat Motor itu mengejarnya.Tiba tiba motor geng itu menghalangin jalan Satya.Satya membuka Helmnya dan Turun dari motornya.Mereka membuka helmnya dan Turun dari motornya.
"Lo semua ngapain ngehalangin gue,Kayak nggak ada kerjaan kalian,Minggir kalian gue nggak ada waktu untuk ngurusin kalian" Ucap Satya Dingin hendak berjalan menuju motornya.
"Gimana keadaan saudara kembar lo masih hidup atau mati" Ucap Dio Sinis.
             Satya terkejut mendengar perkataan Dio.Satya membalikkan badannya memandang mereka.
"Sory ya gue sengaja nendang motor Juan sampai Juan tertabrak Truk" Ucap Dio pura pura dramatis.
            Satya mengepal tangannya dan menatap mereka penuh Amarah.
"Jadi kalian yang Bikin Juan kecelakaan dan Membuat Juan meninggal" Ucap Satya Marah.
"Juan meninggal,Ya ampun kita ngerasa bersalah,Bagus sich kalau dia mati jadi setidaknya nggak akan susah bedain Mana si Pengecut dan Juan" Ucap Dio pura pura bersalah.
"Bajingan" Ucap Satya berlari menghampiri mereka.
"Brugh"
               Satya menghajar mereka semua.Mereka semua terjatuh.
"Kurang ajar,Serang dia" Ucap Dion.
"Brugh"
"Bragh"
"Brugh"
          Mereka berdiri dan menghajar Satya.Satya menangkis dan menendang mereka.Salah satu anak buah Dio menghajar Pipi Satya membuat Sudut bibir Satya berdarah.
Satya membalas menghajar pria itu.
Mereka berkelahi.Satya menghajar mereka dan menendang Mereka.
Mereka semua terkapar.Satya berjalan menuju Dio.Dio dan Satya berkelahi.Satya memegang tangan Dio membanting tubuh Dio yang sudah mulai tak berdaya ke aspal.Satya mencekram baju Dio dan Hendak menghajar Dio tapi Dia mengingat perkataan Juan.Untuk bisa mengendalikan emosinya.Satya meninju Aspal.
"Lo masih gue kasi kesempatan hidup tapi kalau lo masih muncul di hadapan gue,Gue nggak segan segan bikin lo tinggal nama" Ucap Satya Tegas.
              Satya berdiri dan Menelpon Polisi atas kasus sambotase kecelakaan Juan.Para polisi datang dan Menangkap Dio dan Teman temannya.Satya menaikin Motornya dan Memakai Helmnya.Satya mengemudikan motornya menuju rumah.

BERSAMBUNG.


                 Vote And Comment.

Cinta Tak Pernah Salah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang