2

6.5K 371 22
                                    

Budayakan sebelum membaca vote dulu baru coment:) Syukron katsiran😊







🌹🌹🌹🌹

Pelukan ibulah yang paling membuatku nyaman. Seakan semua masalahku menghilang begitu saja.
-Fatah

💕💕💕💕







Fatah Pov

Semua pekerjaan sudah selesai. Aku ingin pulang dengan cepat dan memeluk bunda dengan erat.

Aku berjalan tanpa melihat di sekitarku. Mungkin bisa dikatakan aku orang yang dingin, terkesan cuek. Akan tetapi orang disekitarku selalu menghormatiku.

"Pak, silahkan jalan." Aku masuk ke dalam mobil. Lalu, merenggangkan otot-ototku yang sudah bekerja selama 8 jam. Dengan menyenderkan bahuku di kursi mobil sambil menatap jalanan.

Tidak sengaja aku menangkap sosok seorang gadis. Entah kenapa, rasanya aku mengenal gadis itu. Ohiya, gadis  yang melamar pekerjaan di tempatku dan kejadian yang tidak di sengaja.

Aku sadar bahwa aku mengagalkan tesnya. Bagaimana mungkin gadis berumur 19tahun melamar pekerja  di bagian kantor. Dan diapun tidak mempunyai pengalaman apapun juga tidak memenuhi persyaratan perusahaan.

Tetapi, sudahlah aku tidak akan menghiraukan gadis itu, aku ingin cepat-cepat pulang.

Namun, aku melihat dia tidak berjalan sendirian. Ada beberapa yang mengikutinya dari belakang.

Entah ada dorongan apa aku mengikutinya dan ingin menolongnya.
Aku tidak akan membiarkan gadis itu disentuh oleh para pria itu.

"Berhenti dulu pak. Tunggu disini pak, saya ada urusan." Aku keluar dari mobil, kemudian diam-diam mengikuti gadis itu.

Dilihat dari kejauhan, gadis itu mulai berjalan cepat dan pria-pria itu semakin mempercepat langkah mereka untuk mengejarnya.

Lantas, akupun ikut berlari juga untuk menyusul mereka. Entah kenapa, aku merasa khawatir dengan gadis itu. Aku ingin cepat-cepat menolongnya.

Tetapi, rasanya sulit untuk menolongnya dari belakang sini. Sulit untuk mengejar mereka jika aku ada dibelakang mereka. Dan aku harus menemukan jalan pintas.

Tepat saja aku menemukan jalan pintas untuk menolongnya. Sesaat aku terkejut gadis itu jatuh dan bangkit. Namun, aku terus mengikutinya dengan melirik kaki yang terluka.

Ketika dia tidak menyimbangi langkahnya, aku langsung menarik tangannya supaya dia tidak jatuh kedua kali.

Mata kami bertemu. Kemudian, sekejap saja kami saling mengalihkan pandangan. Karena canggung, aku tidak sadar dia menjauh dari ku. Syukurlah, aku melihat pria-pria itu berbalik badan dan meninggalkan kami berdua.

Alhamdulillah, dia baik-baik saja. Tapi, aku agak sedikit bingung, dia semakin menjaga jarak denganku dan anehnya dia memeluk dirinya sendiri.

" Tenang, saya tidak macam-macam" Aku mencoba menenangkan. Namun,
gadis itu menangis sambil memeluk erat tubuhnya. Ada apa dengan dia, apa yang salah denganku.

Aku mendekatinya akan tetapi gadis itu menjauh lagi dan dia menghentikan langkahku dengan tangannya.

Saat aku ingin berkata. Dia mulai berbalik badan. Lalu mulai berjalan meninggalkanku taanpa melihatku.

Lalu akupun kembali dimana supir menungguku. Aku berharap dia baik-baik saja dan pulang sampai rumahnya dengan selamat.

Pov End

🌹🌹🌹🌹

"Assalamu'alaikum, Nek." Meira memberi salam kemudian membuka pintu berwarna biru tua itu.

Lalu, datanglah wanita separuh baya yang usianya sekitar 60tahunan. Tanpa di suruh diapun mencium tangan neneknya.

"Wa'alaikumsalam, Meira" nenek tampak terkejut dengan kedatangan Meira tiba-tiba. Melihat wajah Meira pucat neneknya sedikit khawatir. Apalagi neneknya terkejut keadaan Meira berantakan.

"Udh mau magrib, Meira mandi dulu ya. Abis itu nenek bikin teh hangat buat kamu." Meira menurut. Namun, sebelum itu Meira memeluk neneknya yang akan menuju dapur.

"Mei kangen nenek. Tapi Mei di sini  hanya untuk berkunjung" Nenek Meira tersenyum dan menepuk lembut pundaknya.

"Nginep aja ya, nanti nenek hubungi ortu kamu. Untuk sekarang kamu mandi dulu ya."

🌹🌹🌹🌹


Fatah datang dalam keadaan lesu. Dia berjalan pelan-pelan dan masuk ke dalam rumah. Melihat itu, bundanya langsung menghampiri anaknya.

"Ada apa nak, wajahmu kenapa. Ada masalah di kantor?"
Fatah menggeleng lemas dan memeluk bundanya.

"Assalamu'alaikum bun. Fatah pulang." Bundanya membalas pelukan fatah dengan lembut.

"Wa'alaikumsalam nak. Bunda bahagia kamu pulang dengan selamat."

"Bun, pelukan ibulah yang paling membuatku nyaman. Seakan semua masalahku menghilang begitu saja" gumam Fatah menenggelamkan wajahnya di pundak bundanya.

"Eh, mulai merayu bunda ya. Kamu udah besar Fatah cari istri sana. Usia 25 tahun itu sudah masanya menikah."

Mendengar itu, Fatah terdiam. Usianya sudah 25 tahun. Tetapi, dia belum mendapat jodoh. Dan untuk sekarang dia ingin membahagiakan bundanya dulu baru menikah.

"Belum ada jodohnya bun. Fatah mau bahagiain bunda dulu."

"Jodoh itu sudah diatur nak. Mungkin belum saatnya. Teruslah berdo'a untuk jodohmu ya nak. Allah pasti akan kasih jodoh yang terbaik untuk kamu."

Fatah tersenyum kepada bundanya sambil berkata "Aamiin"

Masalahnya dia lupakan sementara bersama bundanya. Dia pamit menuju kamarnya akan tetapi langkahnya berhenti ketika bunda memanggilnya lagi.

"Fatah, bunda sekarang lagi cari seorang gadis buat menjaga nenek. Soalnya bunda tidak akan bisa selalu di rumah. Bunda akan bolak balik ke jakarta."

Seorang gadis ya. Fatah mulai mengingat sesuatu dan dia tau gadis yang akan merawat neneknya.

"Oke, Fatah akan cari perawat untuk nenek bun."






Syukron katsiran sudah membaca ceritaku😊

MengenggamMu Dalam Ketaatan [TAHAP REVISI] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang