BAB 43 ❤ GAGAL

50 11 6
                                    

Ada caranya untuk menyerah dan mundur, ada kalanya tersakiti dan disakiti. Namun tak akan lebih sakit dibanding kehilangan sahabat, meskipun cintaku kan mati.

By: salsanabilah12

♡♡♡♡

BERITA mengenai putusnya hubungan Jeaden dengan Dara sudah tersebar ke penjuru sekolah. Mereka mendapatkan predikat sebagai The Most Broken Couple tahun ini. Semua kembali seperti dulu, Dara yang cuek dan seolah tak mengenal Jeaden sama sekali. Begitu juga sebaliknya.

Memang berita itu sangat menghebohkan, tetapi bukan hanya berita itu saja yang membuat dirinya heboh. Hari ini adalah hari dimana Cika akan tampil untuk penilaian ekskul band yang ia ikuti. Cika sudah sangat pusing dengan not-not dan kunci gitar yang memusingkan.

"Udah kali main gitarnya. Enjoy gitu loh," ujar Tamara pada Cika yang masih sibuk membenarkan senar gitarnya agar pas.

Cika menghela nafasnya berat. "Hari ini gue ada penilaian musik, Tam. Gue rasa kalo permainan gitar gue kacau balau beberapa hari ini." Ejek Cika pada dirinya sendiri.

"Gara-gara Jeaden lagi?" Tebak Freya menatap mata Cika intens. Siapa lagi jika bukan Jeaden? Cika menganggukkan kepalanya ragu sambil menggigit bibir bawahnya. Semua itu benar, ia masih belum bisa melupakan Jeaden begitu saja.

Bagi Cika saat memetik gitar, sama saja mengingatkan dia pada Jeaden. Senar gitarnya mengingatkan Cika pada jari Jeaden yang juga pernah memetik lembut di gitarnya. Namun, mengingat Jeaden membuat dirinya ingat karena cowok itu persahabatannya dengan Alexa hancur.

"Jangan nethink dulu, lah. Lo kok jadi orang pesimis banget sih? Tunjukkan semangat lo! Tunjukkan kalo Cika itu bisa!" Suara Freya bak orang yang akan melaksanakan perang seraya tangannya mengepal kuat. Tamara terkekeh melihat Freya yang sudah kelewat semangat.

"Sorry nih ya, bukan maksud gue buat menggurui. Jadiin ucapan gue ini sebagai motivasi buat elo!" Lanjut Freya. Cika mengacungkan jempolnya mantap. Ia salut dengan semangat Freya yang begitu membara. Andai ia bisa seperti Freya, selalu semangat walaupun tersakiti.

Saat sedang menikmati alunan gitar Cika yang indah, Joshua datang menghampirinya. Entah apa yang ingin ia bicarakan. Tamara dan Freya kaget bukan kepalang karena Ketua Osis SMA UHAB yang ketampanannya di atas rata-rata mencari Cika. Aduh, ada apaan lagi nih? Cobaan apa lagi ya tuhan?, batin Cika gelisah.

"Dek, ikut gue sekarang." Ajak Joshua dengan serius. Cika meneguk ludahnya sendiri. Daripada membuat masalah, Cika mengikuti Joshua dari belakang. Sebelumnya ia berbisik pada Freya dan Tamara, "Doain gue biar selamat, guys!"

Langkah kaki Joshua menuju tangga yang mengarah ke rooftop sekolah. "Kayaknya ada yang nggak beres sama Kak Joshua," gumam Cika pelan. Walaupun sudah pelan, Joshua masih bisa mendengar apa yang digumamkan Cika. "Emang ada yang nggak beres sama gue dan juga elo."

Dahi Cika mengernyit. Ia masih belum paham apa yang akan dibicarakan oleh Joshua. Lain kali, Cika tidak boleh berurusan lagi dengan Joshua kecuali saat OSIS. Agar dirinya tidak menjadi orang yang kebingungan.

"Gue mau ngingetin kamu dek. Entah kapan, tapi yang pasti Sandra bakalan labrak kamu. Gue saranin kamu harus hati-hati." Peringat Joshua.

"M-maksudnya kak? Memangnya saya punya salah sama Kak Sandra?" Tanya Cika tak mengerti. Setahunya dia tidak pernah ikut campur urusan Sandra dan Joshua.

"Gue udah putus sama Sandra. Dia ngira kalo kamu yang buat gue berpaling dari dia. Padahal enggak."

Deg! Deg! Deg! Jantung Cika berdetak semakin tidak beraturan. Mendengar penuturan Joshua barusan, membuat nyalinya terpacu. Ia juga tak menyangka jika penyebab putusnya hubungan Sandra dengan Joshua adalah dirinya. Gue bukan pelakor, tapi kok gue dituduh gitu sih?, batinnya marah.

THANK YOU [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang