BAB 61 ❤ PERSIAPAN UJIAN

37 10 0
                                    

True friendship can afford true knowledge. It does not depend on darkness and ignorance.

♡♡♡♡

PAGI-PAGI Tamara sudah membersihkan kamarnya. Walaupun kamarnya sudah rapi, tak ada salahnya kan untuk membersihkannya kembali? Bi Idah tengah memasak di dapur dan Tamara tak ingin menambah beban Bi Idah yang sudah sering membantunya.

Tamara merapikan buku-buku fiksi yang semalam ia baca sampai lupa waktu untuk tidur. Ia menaruh buku itu di rak buku berwarna abu-abu. Setelah dirasa rapi, Tamara beralih merapikan tempat boneka yang ada di pojok kamarnya.

Saat merapikan boneka, mata Tamara melihat tong sampah yang lupa ia buang. Dengan cepat, Tamara mengambil tong sampah mini tersebut dan langsung membuangnya.

Di ruang dapur, Bi Idah tengah memasak ayam goreng laos. Tamara ingin membantu, tapi ia memilih untuk membersihkan kamarnya terlebih dahulu.

"Bi, di kulkas masih ada apa?" Tanya Tamara.

Bi Idah berjalan ke arah kulkas dan melihat isi kulkas. "Masih ada telur, ayam sama udang, non. Emangnya ada apa, non?"

"Oh, nanti temen-temen Tamara mau dateng kesini, mau belajar. Mau masak bareng-bareng juga."

"Kalo gitu saya buat lagi ayam laosnya ya non, biar nanti tinggal goreng lagi." Tamara mengangguk dan menaiki tangga kembali ke kamarnya.

Setelah benar-benar bersih, Tamara beristirahat sejenak di sofa yang ada di kamar. Ternyata capek juga bersihin kamar, batin Tamara terengah-engah. Ia mengambil gawainya dan mencoba bermain game Piano Tiles.

Saat akan memulai permainan, gawainya tiba tiba memunculkan caller id bernama Freya. Tamara mengernyitkan dahinya dan melihat jam dinding di kamar nya. Ini masih jam tujuh, padahal jaminannya jam sepuluh.

Tamara mengangkat telfon itu dan berhenti sejenak dadi acara bermain gamenya.

Halo, ngapain telfon gue?

Tam, janjiannya jam berapa sih?

Loh, katanya jam sepuluh.
Nggak bisa?

Bisa kok!

Terus?

Ini motor gue mau di servis, minta tolong pesanin ojol ya nanti

Lo gak punya aplikasinya Frey?

Punya, tapi belum buat akun
Hehehe

Ya udah
Nanti kalo udah mau kesini lo bilang,
biar gue pesenin

Oke, makasih Tam

Yoi, sama sama

"Ada-ada aja sih, Freya. Padahal masih lama juga," gumam Tamara. Ia malas bermain game dan memilih untuk menyegarkan dirinya untuk mandi.

***

-3 jam berlalu-

"GILA nggak sih! Kemarin Kak Joshua tiba-tiba dateng ke rumah gue!" Ungkap Cika yang tampak histeris dan mengingat kembali kejadian kemarin yang membuat hatinya berbunga-bunga. Alexa bertambah penasaran dan mendekat ke arah Cika.

"Hah? Ngapain? Cerita dong," rengek Alexa seraya menggoyang-goyangkan paha Cika.

"Wait's, sabar-sabar gue bakal cerita kok. Tapi tunggu Freya dateng dulu." Alexa mengerucutkan bibirnya. Kemudian ia menoleh ke arah Tamara yang tengah sibuk menelfon Freya yang tiba-tiba saja tidak bisa dihubungi.

"Freya, kok nggak bisa dihubungin sih?" Tamara tampak bingung dan terus menerus menelfon Freya.

"Mungkin masih di jalan, Tam."

"Tadi dia bilang ke gue kalo tolong pesenin ojol. Waktu gue mau pesen, dia nggak bisa dihubungi. Maunya apa coba?" Alexa ingin membantu, tapi dia sendiri juga bingung ingin membantu dengan cara apa.

Tiba-tiba, pintu kamar Tamara diketuk tiga kali. Cika yang mendengar itu langsung membukanya dan tertawa. Alexa dan Tamara pun langsung ke arah Cika dan menghela nafas, lalu tertawa.

"HALO, GUYSS!! Pada nyariin gue kan?" Kata Freya tek berdosa yang sudah membuat Tamara ketakutan setengah mati. Tamara melihat kedua tangannya di depan dada melihat Freya yang tersenyum sangat manis.

"Sukses ya lo buat gue jantungan! Gue telfonin, gak diangkat, mati! Males ah gue," murka Tamara. Dengan cepat, Freya langsung memeluk Tamara dari samping. Meminta perhatian dan maaf dari Tamara.

"Sorry, yah! Maaf deh, janji gak bakal ngelakuin lagi," pinta Freya yang terus membujuk Tamara yang tengah ngambek. Cika dan Alexa melihat kejadian itu tak bisa menahan tawanya. Tamara dikerjain, siap-siap nangis deh!

Tamara duduk di karpet dan mengeluarkan berbagai macam buku catatan untuk persiapan ujian. Dia masih menghiraukan Freya yang berulang-ulang kali membujuk agar dimaafkan.

Semakin lama, semakin mengganggu, Tamara pun memilih untuk memaafkan Freya. Lagipula ia juga sudah pusing dengan suara Freya. "Iya, iya gue maafin. Udah fokus belajar dulu," ucap Tamara.

"Yeaaayy, thank you, Tamara!!!" Lagi-lagi Freya memeluk Tamara dan semakin membuat Tamara risih. "Udah, udah." Alexa mengeluarkan gawainya dan memvideo kejadian dua orang itu, lalu memasukkannya ke dalam instagram stories.

Setelah beberapa menit, mereka berempat fokus belajar untuk persiapan ujian. Materi yang pertama kali akan mereka siapkan adalah pelajaran matematika. Apabila ada yang kurang paham, salah satu dari mereka akan membuka laman youtube untuk mencari penjelasan lebih lengkap lagi.

"Eh, Cik! Lo lupa mau cerita tentang Kak Joshua!" Tukas Alexa yang mengagetkan seantero kamar Tamara, terlebih lagi pada  Cika. Cika mengelus dadanya, menetralisir degupan jantungnya yang tak karuan karena suara Alexa tadi.

"Sabar napa, Al. Gue kaget nih!"

Alexa menyengir dan menutupi wajahnya menggunakan buku. Terkadang Alexa memang bisa jahil dan bisa membuat orang lain tertawa akibat tingkah laku konyolnya.

"Jadi, kemarin malem Kak Joshua dateng ke rumah gue. Pas gue keluar, dia itu udah beliin gue martabak. Gue tanyain kan, 'ngapain beli martabak kak?' Kak Joshua langsung ngeles gitu, katanya ini dikasih temennya.

"Disitu gua langsung speechles. Rasanya tuh langsung berbunga-bunga gitu," ungkap Cika yang tak henti-hentinya menunjukkan ekspresi bahagia.

"So sweet banget sih, Kak Joshua..." ujar Freya sambil memangku dagunya menggunakan kedua tangannya. Tamara tersenyum kecil mendengar cerita itu.

Tamara melihat jam di dinding kamarnya dan menunjukkan pukul setengah dua belas siang. Waktunya untuk makan siang. Ia pun mengajak ketiga sahabatnya untuk turun ke bawah. "Guys, istirahat dulu yuk. Kita masak-masak."

"Ya udah, yuk. Gue juga udah pusing sebenarnya mikirin ini," terang Alexa dengan jujur. Ya, otaknya butuh istirahat setelah memasukkan bermacam-macam rumus yang memusingkan.

[29/04/2019]

***

THANK YOU [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang