BAB 28 ❤ PENASARAN

33 10 4
                                    

Rasa cemburu itu ada, namun gue sadar diri kok. Gue bukan siapa-siapanya dia. 

♡♡♡♡

DARA memang sengaja untuk kembali makan di tempat yang biasa Cika dan sahabatnya menikmati jajanan kantin. Tamara menatap Dara dengan kesal karena ia merasa terusik. Alexa tak menghiraukan adanya Dara disitu dan menganggapnya seperti hantu. Walaupun dirinya takut hantu.

"Kok pada diem sih? Ngomong gitu biar seru." Kata Dara yang dari dulu memang tak suka dengan suasana canggung. "Enaknya ngomong apa?" Tanya Cika. Sebenarnya dia tidak suka dengan kehadiran Dara diantara mereka. Serasa tak bebas. Namun, ia harus tetap bersikap baik dengan Dara.

"Hmm.. Apa ya?" Dara berlagak pikir sambil memijat pelipisnya. Hingga suatu ide muncul begitu saja di otak Dara. "Gimana kalo kalian cerita tentang Jeaden? Gue gak terlalu tau dia. Gimana?" Tanya Dara seraya tersenyum. Alexa berusaha untuk bersikap biasa saja.

Cika tiba-tiba saja tersedak saat meminum jus strawberry-nya. "Hah? Kenapa mau ngomongin Jeaden?" Tanya Freya yang tampaknya sangat tidak suka dengan Dara. "Yah, lo sendiri yang bilang kalo Jeaden itu most wanted sini kan? Apa salahnya sih gue ngomongin Jeaden? Gue kan kepo."

Skak mat! Dara memang benar-benar menyebalkan dan antara wajah dengan sifat tak menunjukkan hal yang sama. Oleh karena itu, di mata empat orang itu, Dara memang cantik wajahnya tetapi buruk sekali kelakuannya.

"Ayo dong! Gue kan juga mau ngomongin Jeaden. Emang nggak boleh apa?" Pinta Dara dan dia menunjukkan puppy eyes-nya. Cika memandang satu sama lain pada sahabat-sahabatnya, terutama Alexa. Karena mereka sudah tau kalau Alexa suka dengan Jeaden. Tapi,  tak ada yang tahu jika ada seseorang di antara mereka juga menyukai Jeaden.

"Intinya Jeaden itu most wanted sini. Dia kel--"

"Gue udah tau kali kelas dia. Gue penasaran apa yang buat Jeaden jadi idola para cewek disini. Itu aja." Sela Dara. Tamara menghela nafas dan mencoba untuk sabar. Agar kata-kata pedas tak keluar dari mulutnya. "Dia pinter main gitar. Sekarang lo tau kan kenapa dia jadi idola disini?" Jawab Tamara.

Sekali lagi, Dara masih kurang puas dengan jawaban dari Tamara. Ia harus menggali informasi mengenai sosok Jeaden yang belum dia kenal sepenuhnya. Bagaimana pun caranya dia harus membujuk sahabat Cika untuk mengungkapkan perihal most wanted SMA UHAB.

"Tapi, gue kok kurang puas ya sama jawaban Tamara. Kalo boleh gue tau, menurut Alexa, Jeaden itu gimana sih?" Alexa terkejut dan membelalakan matanya hampir melotot. Njir, kok gue yang kena? Gue salah apa, batin Alexa. Padahal ia hanya mencoba untuk menyimak dari pada ikut bicara. Toh, nanti juga malah kena masalah.

"Kenapa gue?"

"Yah, gue kan cuman tanya aja. Apa susahnya sih buat jawab pertanyaan gue? Lo bisa jelasin nggak musik apa yang ditekuni Jeaden?"

"Hmm... Dia itu suka main gitar. Dia juga ikut ekskul band, sama kayak Cika."

"Oh jadi itu. Menurut lo Jeaden itu ganteng nggak?"

"Ya menurut lo gimana? Masa’ lo nggak pernah liat dia sekalipun?" Tanya balik Alexa. Dara hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Alexa.

"Selama gue pindah, gue belum liat tuh wajahnya Jeaden."

"Khayal banget." Gumam Alexa, namun masih bisa didengar oleh Dara. "Kalo emang kenyataannya gue belum pernah liat, gue bisa apa coba?" Balas Dara pedas. "Udah, udah kalian ini kenapa sih? Kok malah debat gara-gara Jeaden?" Freya berusaha menengahi antara Dara dengan Alexa. 

THANK YOU [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang