Chapter 2

614K 27.7K 1.9K
                                    

Bu Tutik melotot marah sambil berkacak pinggang. Kalau Bu Tutik sudah berpose seperti itu, pasti Bu Tutik akan mengeluarkan jurus andalannya. Seluruh siswa kelas XI-IPS F tidak berani bersuara dan berpura-pura menjadi patung kalau tidak mau terkena amukan Bu Tutik.

"Kenapa kamu nulis jawaban kayak gini, Kido?" Bu Tutik melayang-layangkan buku PR Kido tepat di depan mata Kido.

"Karena saya nge-fans berat sama Bu Tutik. Udah cantik, baik hati, pinter Matematika pula." Kido meringis malu.

"Kamu pikir, rayuan kamu bisa mampan terhadap saya?" Bu Tutik menaikkan oktaf suaranya. "Sekarang, berdiri di depan kelas dengan satu kaki. Cepat!"

"Iya, Bu." Kido hanya menuruti perintah Bu Tutik. Kalau dia tidak mau, bisa-bisa Bu Tutik akan menyuruh Kido untuk membersihkan toilet yang biasanya banyak siswa yang lupa menyiram.

Kido akhirnya berdiri di depan dengan satu kaki. Alea, yang kebetulan melewati kelas Kido langsung tertawa kecil, melihat pacarnya untuk yang kesekian kali dihukum Bu Tatik. Kido menoleh ke arah pintu lalu mengedipkan sebelah matanya pada Alea. Pipi gadis berambut panjang itu pun langsung berdesir malu. Kemudian ia kembali ke kelasnya, kelas XI IPS-A. 

***   

Kido memainkan ponselnya dengan sangat lincah, rupanya ia bermain tik tok lipsing lagu salah satu artis. Yura yang kebetulan lewat hanya menatapnya sinis kemudian berlalu pergi. Kido hanya mengedikkan bahu cuek dan kembali menikmati musik tik tok. Bagi Yura, Kido adalah satu dari sekian banyak makhluk alay yang menjadi penduduk Indonesia. Yura tak mengerti, kenapa Kido bisa mendapatkan banyak uang hanya dengan meng-upload foto atau video di instagram.

"Aduh Kido main tik tok. Unyu banget ya," puji Hilda menggeliat senang.

Yura memutar malas kedua bola matanya. "Hilda, unyu dari mana? Unyu dari mana coba?" intonasi Yura penuh penekanan.

"Aduuuuuh," geram Hilda. "Elo nggak lihat mukanya Kido? Udah kulitnya putih, rambutnya ikal, alisnya tebal, bibirnya merah muda pula."

Yura mengambil tempat duduk saat sampai di kantin. "Iya, gue nggak pernah bilang kalau Kido itu jelek. Tapi kelakuannya itu yang bikin gue enek."

"Ya udah. Jangan dilihat! Entar mual, biar Bu Tutik aja yang muntah."

"Sumpah ya, kok dia berani lancang gitu ke Bu Tutik. Otaknya itu terbuat dari apa sih? Percuma punya wajah ganteng, tapi onderdilnya rusak."

Kabar tentang kenakalan Kido yang mencoba merayu Bu Tutik rupanya telah tersebar luas ke seluruh penjuru sekolah. Sampai tukang kebun sekali pun tahu. Kido tak pernah mempedulikan omongan orang, selagi dia senang, dia akan melakukan apa yang ia inginkan.

"Jangan sampai elo jatuh cinta sama Kido. Sekali Kido memutuskan ngerayu elo, pasti lo bakal tergila-gila sama dia." Hilda berkata dengan penuh keyakinan.

Yura mendorong kesal kepala Hilda. "Otak lo kayaknya perlu direparasi. Onderdilnya rusak juga kayaknya."

Setelah melihat stan sudah sepi, Yura beranjak dari tempat duduknya dan mengantri. Namun, tiba-tiba Kido datang dan memotong antrian.

"Eh, lo punya tata krama nggak?" tegur Yura.

Kido menoleh lalu tersenyum palsu. "Enggak." Dia menggeleng santai.

"Kalau lo nggak punya tata krama, pindah aja ke Uranus! Jangan di bumi kalau hanya jadi sampah. Nggak guna!"

"Ada bulek ada budhe. Capek deh." Kido menanggapinya santai.

Yura menghentak-hentakkan kakinya, kesal dengan tingkah Kido yang seenaknya sendiri. Yura selalu bertanya-tanya, kenapa hampir semua cewek di sekolahnya menganggap Kido itu lucu. Padahal di mata Yura, Kido itu membuatnya illfeel sekali.

***

Kaki Yura menjinjing, mencoba mengambil buku yang berada di rak paling atas. Melihat Yura yang kesusahan, Reon datang dan membantu Yura mengambil buku. Yura menunduk malu saat Reon memberikan buku itu padanya.

"Makasih ya, Yon," kata Yura dengan seulas senyum manis yang menghiasi wajah manisnya.

"Sama-sama." Reon mengelus lembut rambut Yura.

"Yon, jangan gini dong!" Yura menurunkan tangan Reon dari rambutnya. "Entar kita bisa dihukum kalau ketahuan bermesraan di sekolah. Apalagi di perpustakaan."

"Maafin aku ya. Gara-gara aku sibuk les ini itu, kita jadi jarang nge-date."

"Nggak apa-apa. Aku ngerti kok. Lagian, aku bangga banget punya pacar berprestasi kayak kamu, Yon."

Yura dan Reon tertawa bersama. Dua anak cupu yang saling jatuh cinta sejak SMP. Mereka sudah 3 tahun lebih pacaran dengan gaya pacaran yang sederhana, tak seperti anak SMA jaman sekarang. Selama ini mereka hanya belajar bersama, makan bersama, dan berpegangan tangan. Selebihnya, mereka belum berani melakukan hal yang menurut mereka di luar batas kewajaran pacaran.

***
Apa kalian pernah memiliki teman yang seperti Kido?
Vote dan komen yuk!

InsyaAllah bakal update setiap hari 

Jangan lupa follow juga akun 

KIDO VS YURA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang