Eps 6

190 18 0
                                    

"..... Bacakan sekarang ! " tegas Alpa.

". . . . . ."

"Mily. Bacakan sekarang atau kita akan terlambat sebentar lagi !"

"....Alpa karashima,..... Kenapa kau tadi menutup pintu dengan kencang di depan wajahku ?....... Dan sekarang kau berani memerintahku ?....." Mily menatapnya penuh tuntutan.

Dengan kedudukannya sebagai majikan yang sengaja di alih alih sebagai partner, dia punya hak penuh atas Alpa. Jadi apapun bisa terjadi pada laki laki ini saat Mily, sendiri mulai muak padanya.

Indra kepekaan Alpa mendeteksi aura hitam yang mulai mengental pada Mily. Dia pun langsung menundukkan kepala. Dan meminta maaf soal tadi pagi.

"........ Hm ?"
Mily mendekat. Memeluk laki laki itu sementara mulutnya menggumamkan sedikit mantra yang membuat Alpa merintih menahan sakit.

"......Ingat ya,..... Kau itu partnerku yang paling berharga. Jadi aku tidak akan pernah membiarkanmu mati di tangan siapapun termasuk tanganku sendiri. Tapi,......" 
Mily mengulang mantra yang sama. Dan Alpa makin kesakitan karnanya.
" ...... Karna tidak bisa membunuhmu, maka aku hanya akan membuatmu kesakitan dan menderita di saat yang bersamaan. Itu pun hanya akan tejadi jika kau mulai memuakkan. Seperti tadi contohnya."

"Akh ! ... AAARRGHHHH !!!!!!....."

Mily tersenyum menang saat teriakan putus asa Alpa makin keras. Untuk pertama kalinya dia menggunakan mantra pemberian si kakek. Padahal Mily kira mantra terkutuk itu tidak akan pernah dia bacakan pada siapapun. Tapi ternyata berguna juga sekarang.

3 menit setelahnya, Mily berhenti menyiksa Alpa--karna teriakkanya makin mirip orang sekarat--Dan karna dia masih baik hati padanya, gadis itu pun Membacakan mantra pemulih luka untuk Alpa, dan memberi peringatan terakhir.

".....Ingat. Ada 3 hal penting yang harus kau pahami Alpa. Pertama. Aku majikanmu. Kedua, kau serigala peliharaanku. Ketiga, kita adalah partner. Paham ?"

Dia menghela nafas lega saat rasa sakit pada tubuhnya sudah hilang.
"...Fyuh......Terimakasih. Dan ya. Aku paham. Mari Kita kembali ke topik awal. Buat kardus ini mengecil."

"..... Oke."





10.00

Keduanya sudah duduk di kursi bagian A klan penjaga siluman. Kardus berisi bola mata ular itu pun juga sudah di perkecil ukurannya dan sekarang ada di saku kanan celana Alpa.

Lebih dari satu jam mereka habisakan untuk perjalanan dari distrik 1 sampai ke markas distrik 13 ini.

Senang rasanya bisa kembali merasakan yang namanya duduk. Karna sedari tadi tidak satupun dari kedua orang ini duduk saat naik kereta bawah tanah tadi. Alasannya simple. Banyak orang tua di sana. Jadi secara otomatis, karna masing masing sadar diri kalau masih muda, kursi kosong pun diberikan pada mereka
(warga manula) yang membutuhkan.

Diandra muncul dari balik tirai air. Dan mulai mengoceh.

"Terimakasih sudah menyempatkan diri untuk datang. Dan maaf karna sudah mengganggu jadwal santai kalian." Diandra melirik ke kursi Mily.

'Cih apaan coba lirik lirik' pikirnya.

"Pemilihan klan penjaga siluman baru akan di mulai setelah perkenalan para kandidatnya. Nama mereka akan di bacakan langsung oleh ketua klan penjaga siluman yang masih menjabat saat ini. Roy Karashima."

Alpa dan Mily langsung menoleh ke satu sama lain saat mendengar nama itu di sebut. Karna setau mereka marga karashima hanya milik keluarga karashima seorang. Yang artinya ketua klan penjaga saat ini adalah~

Tak lama kemudian dari balik Tirai keluar orang tua yang terlihat lebih bugar di usianya, . Itu ~kakek.

"KAKEK ?!" Mily dan Alpa langsung tersentak kaget dari kursinya.

Untunglah tepukan tangan anggota lain bisa menutupi suara keras mereka.

"Selamat pagi." sapa kakek.

Sepasang partner itu masih tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Tapi karna ini adalah acara yang sangat penting, Jadi untuk sementara, selama acara ini belum selasai, menahan diri untuk menyerang kakeknya dengan berbagai pertanyaan adalah pilihan terbaik.

"Karna aku bukan tipe orang tua yang suka basa basi, mari kita panggil 4 kandidat terpilih berikut ini. Akihko matsudaira, Okita Kanami, Riko Anshiro, dan yang terakhir, ..... Oh ! Aku kenal yang satu ini Mily Karashima."

"What ?! Nggak nggak. Pasti dia salah nama kan." Mily menoleh pada Alpa.

"Entahlah. Tapi indra serigalaku mengatakan kalau memang kau lah yang di panggil."

"..... ?!"

Tak lama kemudian, kursi Mily mengeluarkan cahaya Biru. Begitu juga dengan 3 kursi lainnya yang berada jauh darinya.

'Kok jadi gini sih !' desisnya.

Dengan berat Hati akhirnya Mily pun beranjak dari kursi. Berjalan pelan ke bawah. Ke tempat kakek dan Diandra berada.

Dia sudah sampai. Bersama ke 3 orang yang namanya disebut tadi. Kurang lebih umur mereka sama. Dan Mily sejujurnya ingin sekali mengintrogasi kakeknya di ruang bawah tanah rumah mereka sekarang juga. Itu pun kalau punya.

Jangankan mengintrogasi, mengajaknya bicara saat ini saja sangat sulit. Apalagi Mily bukan tipe orang yang suka menjadi pusat perhatian umum.

"Sekarang tinggal menunggu maskot kita untuk menentukan mana di antara mereka yang pantas menjadi ketua klan penjaga." ujar Diandra sambil--lagi lagi-- melirik ke arah Mily.

'Ngelirik lagi ke sini, ku cabut langsung matamu.' Ancamnya dalam hati.

Tak lama kemudian, muncul 4 serigala kecil diatas kepala  mereka yang terpilih, masing masing dapat 1. dan hewan itu mengambang tepat dia atas rambut.

Mily mengangkat tangannya ke atas. Berusaha menggapai serigala itu. Tapi sayangnya tepukkan bahu dan gelengan kepala dari kakek berhasil mengurungkan niatnya.

"Maskot yang ada di atas kepala kalian itu  akan semakin berat di tiap detiknya. Tapi tidak jika kalian terpilih."

2 detik...

5 detik....

10 detik.....

1 menit....

Dua orang di samping kiri Mily tumbang saat serigala kecil itu jatuh mengenai kepala mereka.

Berat ? Gak. Maksudnya gak salah lagi kalau berat.

Dan 2 serigala maskot di kepala mereka pun hilang. Tersisa 2 kandidat lagi.

30 detik kemudian,

giliran satu orang lainnya yang ada di samping kanan Mily. Dia pingsan karna maskotnya yang tiba tiba jatuh mengenai kepalanya. Dan seperti yang dikatakan Diandra tadi. Beratnya akan bertambah di tiap detik.

Kini Tinggal 1 kandidat tersisa. Yaitu Mily. Maskotnya tidak bertambah berat sama sekali saat jatuh di kepalanya berusan.

Dia lah yang terpilih.

Kakek mengambil serigala kecil itu. Menaruhnya ke lantai, dan membiarkannya berlari menjauh Ke tempat duduk Alpa.

"Mily karashima. Dengan ini kekuasaanku sebagai ketua klan penjaga siluman secara Resmi ku serahkan padamu."

'😓.......'















Hola yo......
Thanks dah baca my cerita.

Be like and coment ya.....
See you too next eps guys....





#masihpagilhoini
06.18

My Alpa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang