Eps 10

173 23 0
                                    

Beberapa siluman yang berada di sekitar Andyn memberi kode untuknya agar berhenti berucap yang tidak enak pada Mily. Tapi bukannya peka dia malah terus memperpanas suasana.
"Jujur Aku masih tidak percaya kalau para maskot itu memilihmu. Padahal Kau itu lamban, lemah, dan..... Payah. Masih jaauuhhh lebih baik aku."

".....Itu kau sendiri yang bilang atau Diandra ?" mily menatapnya tajam.

"Jujur. Itu aku yang bilang."

Hening.

Kini Rekan Andyn yang ada di sekitarnya hanya bisa pasrah. Usaha mereka untuk mencegah pertengkaran diantara keduanya sudah jelas sekali gagal.

Tatapan Andyn pun juga seolah merendahkan Mily sebagai gadis terlemah di dunia.
"No respon ?.... Oh ! Atau kau sudah mengakui kalau yang ku ucapkan ta--"

KRAKK !

"Aaaarrrrrgggghhhh!!!!!!!!!" Andyn berteriak kesakitan saat mantra pelebur tulang itu di bacakan dengan lantang oleh Mily.

"Aku menanyaimu baik baik lho tadi. Tapi karna jawabanmu itu sangat menyinggung, jadi nikmati saja rasa sakit itu sampai hatiku cukup lega melihatmu menderita."

"AAAAARRRRRRGGHHHHHH!!!! SAKIIITTT"

Para siluman yang menyaksikan betapa kesakitannya wajah dan tubuh Andyn yang menggeliat mengerikan saat menerima bacaan mantra dari Mily itu langsung mengernyit ngeri. Dari sini mereka bisa memperkirakan betapa sadisnya ketua anggota klan penjaga siluman yang baru.

Mily berhenti membacakan mantra itu. Membiarkan target bacaannya tergolek lunglai bagai kain basah. "Minta maaf atau ku lanjut. ?"

"............. Ma.... Ma..... Maaf. Maaf."

"Kumaafkan." selanjutnya Mily membaca mantra pemulih untuk Andyn.
"Alpa telfon diandra. Mungkin sekarang dia sudah bisa di hubungi."

Alpa mengangguk patuh. Dan segera beranjak dari tempat duduknya. Kini tatapan Mily beralih ke Andyn yang sudah mulai bisa duduk kembali.
"Andyn." sergah Mily.

"........"

Ada yang mengganjal di pikiran Mily. Ini soal Andyn yang tiba tiba mencium Alpa di depannya (secara frontal) tadi. "Kau menyukai Alpa ?"

".......ya."

"Oh. Tapi kalian beda spesies lho."

"Bodo amat. Aku suka alpa apa adanya. Bukan ada apanya."

"........ "

"Kau juga suka padanya kan Mily ?...." selidik Andyn.

"Gk."

".......... Aura di belakangmu mulai berubah warna lho. Berarti kau bohong."

"Ku rasa kau sudah cukup paham dengan sifatku. Jika ku bilang tidak. Berarti tidak."

"Kelak kau pasti akan mengakuinya sendiri. Dan pada saat itu--"

"Mantra pelebur tulang tadi masih ada lanjutannya lho. Mau ku bacakan ?"
Ancam Mily yang sudah muak dengan tuduhan tidak jelas Andyn. Lagi pula mana mungkin dia suka pada peliharaannya--ralat-- partnernya sendiri.

Tak lama kemudian Alpa kembali duduk di samping Mily. Dan mengatakan kalau diandra masih tidak bisa di hubungi. Mungkin hp nya mati atau ada alasan yang lebih masuk akal lainnya.

"Mungkin dia masih sibuk."

"Entah."

Pandangan Alpa menangkap sosok siluman bersayap kelas bawah
(umurnya sekitar 5 tahun) yang menguap ngantuk. Mily sepertinya juga memperhatikan. Jadi keduanya sepakat untuk menidurkan semua tamu mereka.

My Alpa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang