Eps 13

139 9 0
                                    

Siluman mata seribu.
Bentuknya serupa dengan kalelawar tapi  berukuran manusia. Ada sekitar 1000 bola mata yang melayang mengelilingi tubuh  bahkan mengikuti mereka bagai satelit,. Mereka biasa memfungsikannya sebagai alat pencari informasi. bola mata itu akan berpencar mencari informasi saat ada perintah dari pemiliknya. Dan nantinya informasi tentang apa yang dilihat masing masing bola mata itu dapat dia akses melalui sepasang mata utamamya.

------------ ----

Terlebih saat aura hitam Milik Alpa mulai terlihat. Serigala yang satu ini akan ikut terbawa emosi kalau majikannya saja sudah semarah itu. Jadi, kunci untuk mempertahankan nyawamu saat berada di dekat Alpa adalah jangan membuat masalah dengan Mily.

Sebenarnya tadi mereka berdua berniat untuk menceritakan masalah siluman tadi hanya pada kakek. Tapi si kepo ini malah bertanya berbagai hal sampai pada akhirnya Mily terpaksa menceritakan semuanya.

"Cukup. Sekarang dimana 2 siluman itu ? Andyn dan Aru." tanya kakek seraya meredam emosi Alpa.

"Ada di kamarku." balas Mily.

"Oke, terimakasih karna kau sudah mau bercerita terus terang pada kami. Jadi lebih baik kita kembali ke topik awa--"

"Tunggu dulu. Lalu bagaimana dengan siluman yang di culik itu ? Kita membutuhkan mereka saat perang nanti kan ?" potong si orang berkaca mata. Dari distrik 7.

Kakek yang perkataannya di potong tadi berusaha mengatur nafasnya agar tak terbawa emosi. "Itu kita urus itu setelah topik yang pertama selesai. Paham ?"

Dia menganguk.

"Jadi...... Mily, bagaimana strategimu untuk menang di pertarungan nanti malam ?"

Sejenak Mily bertukar pandang dengan Alpa. Dan kembali fokus pada orang orang yang ada di sekitarnya.
"Strategiku bisa di bilang cukup simple. Kita hanya harus saling bekerja sama dan memjaga satu sama lain."

Dia menghentikan ucapannya untuk melihat reaksi mereka. Hening. Oke lanjut.
"Begini. Lawan kita itu suka main sandra kan. jadi Aku memprediksi wilayah mana saja yang akan dijadikan sandra oleh klan ghaib untuk membuat kita menyerah di akhir perang. Ada 4 wilayah. pertama Rumahku, Distrik 9, Distrik 27, dan menara radio di distrik 17.

"Rumahku diincar karna si bangsat itu (Diandra) menginginkan sesuatu di sini. Yaitu bola mata raksasa dari siluman ular yang Alpa kalahkan hari itu. Dan setauku benda seperti itu dapat digunakan untuk memperkuat bacaan mantra gelap. Ya, tadinya kupikir Diandra menginginkan benda ini untuk mempermudah perang kita nanti. Tapi ternyata.... dia malah berkhianat. Jadi khusus untuk rumahku biar aku dan Alpa saja yang menjaganya sendiri. (Bitch itu akan ku bunuh nanti) Toh lagi pula rumahku juga berada di distrik utama kan.

"Distrik 9 di incar karna wilayahnya padat penduduk. Seperti yang kalian tau, kita akan berperang saat waktu di dunia ini berhenti selama 24 jam. Dan itu artinya nyawa manusia awam juga perlu di perhatikan. Distrik 9 adalah wilayah terluas no 1 diantara distrik lainnya. Jadi ku sarankan agar anggota klan i (dari distrik 9) sendiri yang harus menjaganya. Kenapa ? karna hanya anggota klan dari sana lah yang tau sudut sudut wilayah itu. Jadi mudah bagi mereka melakukannya. Dengan begitu kita sama saja telah melindungi sebagian besar dari manusia.

"Untuk distrik 27, karna hampir semua lansia dari klan penjaga ada disana, maka wilayah itu akan jadi sasaran empuk. Sebaiknya distrik 27 kita sembunyikan dengan esens milik siluman bunglon. Kita butuh banyak sekali jenis itu. Karna kalau sampai distrik 27 di ambil alih / tersentuh tangan anggota klan ghaib, kita jelas akan kalah.

"Dan yang terakhir, menara radio di distrik 17. Tau tidak apa yang akan terjadi kalau kita sampai melewatkan tempat itu ?. Kita memang tak kan terpengaruh dengan suara lantunan mantra dari sinyal radio itu, tapi bagaimana dengan manusia biasa ? Mereka akan langsung mati jika terkena arus sinyalnya. Jadi bisa di bilang kalau prioritas utama kita ada di menara radio. Dan..... Ku harap kalian juga memikirkan kepentingan nyawa masing masing juga. Jangan cuman karna kalian punya persediaan Fhu yang banyak kalian jadi berani menghancurkan diri sendiri demi kemenagan.

"Oh ya. Aku juga punya 2 aturan dalam perang ini.

Kakek langsung mengerutkan kening. Baru kali ini perang melawan klan ghaib yang licik itu menggunakan aturan.
"Apa aturannya ?"

"• pertama, Jangan mati. itu hanya akan mengurangi pasukan. Bukan berarti kalian harus takut pada kematian, kalian boleh mempertaruhakan Fhu masing masing tapi jangan sampai mati. Karna mati dalam peperangan itu tidak membuktikan seberapa pahlawannya kalian. Jadi usahakan jangan ada yang mati.
kedua, jangan biarkan siapapun mati. Baik itu manusia biasa, siluman, partner, bahkan anggita klan. Karna setiap nyawa yang hilang itu hanya akan menyisakan penyesalan dan kesedihan yang mendalam. Jadi hargai anggota kalian yang lemah. Lebih bagus lagi kalau kalian bisa saling menjaga. Paham ?"

Semua mengangguk. Tapi setelah itu Tak ada reaksi. Begitu juga kakek.

"Apa ada yang salah ?" tanyanya

Semua menggeleng. Dan memberi sinyal untuk menoleh ke Alpa. Belum sempat menoleh, Samar samar Mily merasa bulu kuduknya mulai berdiri. Dan reflek dia menoleh ke Alpa yang sejak tadi ada di sampingnya.

Aura hitamnya aktif. Bahkan makin besar dan menebal. 'Ada apa ini ?'.

"A Alpa ?"

Laki laki itu hanya menunduk sementara aura hitamnya sudah melelehkan beberapa figura di dinding.

'Gawat !'


















































See you next eps.

My Alpa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang