Eps 12

135 13 0
                                    

Keduanya langsung berlari masuk. Menaiki tangga menuju lantai dua, dan membuka pintu kamar dengan kasar. Mily sempat menyesal melakukan itu saat menyadari engsel pintunya telah bengkok.

Di dalam, nampak Andyn dan satu temannya yang berambut panjang tergeletak lemah di lantai yang penuh pecahan kaca. Mereka berdua terluka di bagian lengan atas, Dan sudah kembali ke ukuran wujud manusianya masing masing.

Dengan sigap Mily memberi perintah pada Alpa untuk menjauhkan keduanya dari serpihan kaca di lantai. Dan mantra penyembuhnya pun melantun lembut.

Saat semua memar dan luka sobek pada lengan mereka sudah membaik, dia menghentikan bacaan mantranya. "Apa yang terjadi ?" sergah Mily.

"....... Itu Diandra." ujar Andyn.

"Diandra ?"

"Dia datang dengan siluman laba laba ularnya. Dan... Ah... Aku benci mengakui ini. Tapi kalau bukan karna Aru yang mendorongku sampai terpental ke sini, mungkin jaring lengket mejijikan itu sudah mengenaiku."

"Aru ?. Siapa Aru ?" tanya Alpa.

"Si putri ini yang namanya Aru. Jangan salah tangkap. Dia itu cowok."

"Eh ?! Cowok ? Cantik gini cowok ?" sorot mata Mily seolah menscan penampilan Aru. Pakaiannya sih memang cowok tapi fisiknya yang kurus, (mungkin dia salah ngambil wujud) wajah cantik dan rambut panjang yang di kepang itu membuat siapapun yang melihatnya pasti berfikir kalau dia anak perempuan.

Dan hasilnya...... Ya. Dia 100% cowok.

(Keliatan di bagian bawahnya ada something ..//plak !)

"Lalu ?" ucap Alpa yang ingin tau kelengkapan ceritanya.

"Tadinya dia mencarimu Alpa. Tapi karna kami menghalanginya.... Hewan buas di sampingnya itu malah kalap."

"Kenapa kau menghalanginya ?" tanya Alpa lagi. Dia tau kalau Mily terlalu Fokus pada fisik Aru, jadilah dirinya sebagai perwakilan untuk mencari info. 'Dasar Mily.'

"Dia tidak sendirian. Ada anggota klan ghaib bersamanya. Dan jika kami biarkan si bangsat itu masuk ke istana kalian ini, kau pikir apa yang akan terjadi huh ? Bisa bisa istrimu itu marah besar karna ada musuh yang masuk ke wilayahnya."

"jadi Diandra bekerja sama dengan klan ghaib ?! ........ .. Eh tunggu. Kau tadi bilang Istri ?"

"Mily istrimu kan ?"

Alpa langsung panik. Takut kalau ucapan Andyn berusan terlalu keras dan reflek menoleh ke Mily. Aman. Majikannya itu masih sibuk memperhatikan penampilan menawan Aru.

"Ke. Kenapa kau berfikir begitu sih ?" bisik Alpa.

"Lho ? Semalam kalian tidur sekamar kan. Dan setauku, yang boleh tidur sekamar itu cuman pasangan suami istri."

"Akh. ..... Iya juga sih. Mungkin bisa di bilang kami melanggar hukum itu."

"O." jawab Andyn singkat.

"M.... Tapi kenapa Diandra mencariku ?"

"Bitch itu bilang kau punya sesuatu yang mereka butuhkan."

"Ha ?...... "

"Mereka juga membicarakan soal bola mata."

"... .... .... Oh ! Jangan jangan bola mata yang itu."

Tok Tok Tok...

Mily reflek mengalihkan pandangannya dari Aru dan menatap mata Alpa yang masih panik soal kata Istri tadi. "Siapa itu ? Diandra kah ?!"

"Mungkin."

"Bukan" saut Aru.

'Suaranya merdu !!!!' histeris Mily dalam hati.

"Trus ?"

"Itu anggota penjaga lain."

"Hm ?"

"Kalau gak percaya terserah. Mending bukain aja tuh pintu depan. Bisa jadi tebakanku benar."

Andyn hanya menggaruk garuk rambutnya sendiri. "Ku sarankan kalian untuk percaya saja pada Aru. ..... Dia siluman mata seribu."

Alpa dan Mily saling bertukar pandang. Bukan karna fakta kalau cowok cantik ini ternyata adalah siluman mata seribu, makhluk yang paling berguna saat perang. Melainkan mereka seperti sama sama melupakan sesuatu.

TOK.... TOK... TOK...

"Mily, Alpa... Kalian di rumah ?"

DEG !

"Itu Kakek ?!." kejut Alpa.

"kita lupa soal diskusi paginya !"

"Iya juga !"

Keduanya langsung berlari ke luar. Meninggalkan Aru Dan Andyn sendiri di kamar, Menuruni tangga dengan cepat, dan Mily pasti sudah terjatuh karna terburu buru kalau buka. Sampai di pintu depan, mereka berebut untuk membuka pintu. Untungnya ada 2 daun pintu. Jadi masing masing bisa membuka satu pintu.

BRAK.

"Kenapa kalian lama sekali buka pintunya."

Di belakang kakek ada lebih dari 20 orang dari masing masing perwakilan distrik. Belum lagi partnernya.
"Wow. Banyak juga ya " gumam mily

Desas desus gosip singkat pun mulai terdengar dari berbagai pihak yang sedang ada di depannya ini. Dan semua membahas soal kejelekan Mily. Sepertinya mereka lupa kalau gadis itu punya pendengaran yang sangat tajam.
"Ehem. Yang masih mau nggosip mending pulang aja deh. Risih tau nggak. Tua tua masih suka nggosip lagi."

Semua langsung diam.

Alpa memandang bangga (?) pada majikannya yang sudah berani mengatakan kalimat seperti itu secara frontal.

Sedangkan si kakek hanya menatap datar pada cucunya. Alih alih memberi pujian untuk keberaniannya barusan. Sebenarnya sejak di perjalanan tadi dia juga terganggu dengan gosip gosip menyebalkan dari mulut mereka. Jadi berkat perkataan frontal Mily, telinganya bisa sedikit tertolong. Ya.... Paling tidak para penggosip ini bisa diam untuk sementara waktu.
"Jadi kami sudah boleh masuk ?" ucap kakek.

"........ Silahkan masuk."






BRAK !

"KAU ! MEMBIARKAN SEMUA SILUMAN BAIK ITU DI CULIK !!! DASAR BODOH !" bentak salah satu anggota penjaga.

Mily yang emosinya ikut tersulut itu pun balik menyerangnya. "HEY ! HATI HATI DENGAN UCAPANMU PAK TUA ! DAN JANGAN MAIN GEBRAK MEJA DONG ! KALAU RUSAK GIMANA ?! KAU TAU ITU HARGANYA BERAPA NGGAK SIH HA ! GAJIMU SELAMA SEABAD SAJA TAK KAN CUKUP UNTUK MENGGANTINYA ! NGERTI !"

Suasana langsung hening.







































See you too next eps 🙌🙋

My Alpa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang